diantara batas batas yang terdefinisi dengan jelas di sekolah, seorang guru yang terhormat dan murid yang ceria menemukan diri mereka tenggelam dalam asmara terlarang.
Semakin dalam cinta mereka, semakin tebal pula penghalang yang mereka hadapi. Dal...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
===
di pagi hari yang asri ditemani embun menambah indah suasana cakrawala, burung burung tampak berkicau menyambut baik kedatangan suara kokokan ayam.
disisi lain, seorang wanita tengah berkutat dengan peralatan dapur miliknya, ia berencana akan memasak nasi goreng untuk suami dan anak tercintanya.
tangan lihai mulai mengiris bawang merah bak seorang chef yang handal, seolah olah ia sedang berkompetisi dalam memasak.
menghidupkan kompor dan meletakkan wajan anti lengket miliknya, ia menunggu wajan tersebut sedikit panas, jika sudah sedikit panas ia menambahkan minyak goreng ke dalam wajan.
dengan terurut dia memasukkan bawang merah yang tadi sudah ia iris tipis, selagi menunggu bawang yang ia tumis jadi setengah matang ia mengambil perbumbuan di atas meja serta nasi yang sudah disiapkan.
tangan tangan bak chef itu terus bergerak lincah mengaduk dan memberi bumbu nasi goreng yang sedang ia masak, waktu sudah berlalu nasi goreng buatannya siap dihidangkan.
harum mewangi masakan dirinya sudah tercium ke hidung milik suaminya, nampaknya sang suami sudah tak tahan untuk melahap habis masakan istrinya.
seperti sekarang, suami nya itu sudah berdiri di belakang sang istri hendak memeluk namun diurungkan karena instrupsi dari sang istri yang telah menyadari bahwa suaminya telah berdiri di belakangnya sejak tadi.
"ga usah peluk-peluk, bau," interupsi mita kepada sang suami yang sedang memasang wajah cemberut. "kenapa ga boleh sih," kesal tomi selaku suami mita.
mita hanya menggelengkan kepalanya melihat tingkah suaminya yang kekanakan, ia berlalu dari dapur menuju kamar milik putri tunggal mereka untuk membangunkan agar bersiap siap pergi ke sekolah.
"desi, bangun nak, kamu ga sekolah hari ini?" tanya mita pada anaknya sambil menggedor pintu kamar milik putri nya.
"sekolah bu, ini udah bangun," jawab desi, memastikan kepada ibunya bahwa ia telah bangun dari tidur nyenyak nya.
"oh, yauda kalo gitu siap siap nanti turun ke bawah, sarapan," akhir ibunya.
"hmm," jawab desi yang masih memejamkan mata ngantuk miliknya.
mita merupakan seorang ibu rumah tangga, ia memiliki seorang putri bernama desi dan sang suami bernama tomi, sang suami yang bekerja sebagai dokter membuat mita tak tega melihat suaminya bekerja sendiri, ia berniat ingin melamar menjadi seorang guru di salah satu sma di kota mereka tinggali hari ini.
sudah setengah jam desi belum turun dari kamar nya, padahal ini hari pertama ia masuk sekolah sma, bisa telat nanti kalo lambat kayak gini.
mita beranjak dari meja makan untuk menyusul putri nya, kalo saja putri nya itu belum bangun tidur.
"desi, turun sayang, ayo sarapan nanti telat loh," panggil ibunya dari bawah.
"iya ibu, ini juga udah selesai kok," jawab desi ketika hendak turun dari tangga.