mengapa

9 2 0
                                    

===

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

===

"mau," saut laki-laki yang duduk di meja paling pojok dengan raut muka datar.

raut wajah mita berubah seketika saat mendengar sautan dari salah satu siswa yang duduk di pojok dengan wajah datar miliknya, pikiran mita berkelana menebak nebak apakah yang diucapkan oleh muridnya serius atau hanya sekadar candaan, ah mita tak bisa menerka apa arti dari wajah datar milik sang anak muridnya itu.

tak mau menerka hal yang belum pasti kebenarannya, mita mengedikan bahunya seolah itu hanya sekadar candaan anak baru puber. mengenyahkan pikiran negatif miliknya,lagipun ia tak mau ambil pusing dengan ucapan si bocah ingusan itu, fokusnya hanya mengajar bukan kesemsem dengan bocah tak jelas itu.

lagipula masih bocah udah mau jadi pebinor,apa ga takut sama suaminya yang sangar dan tampan milik mita.

lama terdiam mita akhirnya ingin membalas ucapan sang anak, namun terhenti saat bel istirahat berbunyi nyaring ke seisi lorong kelas, yang menandakan waktu belajar pertama sudah habis.

seluruh murid merapikan buku dan peralatan sekolah lainnya ke dalam loker mereka masing masing hendak keluar kelas untuk menikmati waktu istirahat mereka yang hanya 30 menit, mereka sadar tak bisa menyia-nyiakan kesempatan emas ini.

di dalam ruang kelas yang diisi oleh mita, murid masih setia menunggu instruksi dari dirinya agar diperbolehkan keluar kelas untuk menikmati waktu luang mereka.

mita mengurungkan niatnya tadi yang hendak membalas ucapan murid dengan muka datar tadi, ketika melihat raut wajah muridnya yang memelas ingin keluar kelas, Mita jadi tidak tega melihatnya.

"berhubung bel istirahat sudah berbunyi, kalian boleh istirahat, ibu permisi dulu," ucap mita, seluruh murid dalam kelas nampak gembira.

sebelum para murid keluar satu persatu menuju tempat mereka istirahat, Mita telah lebih dulu keluar menuju ruang guru.

waktu berlalu begitu cepat, jam pelajaran sudah lanjut dan mita sudah aktif mengajar di beberapa kelas, tak terasa bel pulang berbunyi menandakan waktu belajar sudah habis, mita yang sudah mengajar tiga kelas hari ini, dirinya merasa senang akhirnya ia memiliki pekerjaan.

seluruh murid sma, satu persatu mulai mengendarai kendaraan mereka keluar dari parkiran sekolah menuju gerbang sekolah untuk pulang ke kediaman masing-masing.

di lain sisi, Mita masih berada di dalam ruang guru berbincang dengan bu beti, bu tu itu ternyata ramah sekali menurut mita, karena dari jam pertama sampai terakhir tidak pernah berhenti berbicara, apa tidak kesemutan mulut bu beti, pikir Mita.

setelah berbincang sebentar dengan bu beti perihal gajinya dan juga memberi jadwal mengajar untuknya, Mita langsung pergi dari ruang guru menuju gerbang sekolah untuk pulang.

sebelum sampai di depan gerbang Mita sudah lebih dulu memesan taksi online untuk menjemput dirinya di depan gerbang sekolah tempat dia bekerja.

sesampainya di gerbang Mita belum melihat keberadaan bapak taksi yang dipesan oleh dirinya tadi, mungkin menunggu sebentar tidak apa apa toh masih ada mas satpam, jadi ada teman.

takdir Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang