"Iko... itu siapa?"
Saga kaluar kamar dalam keadaan muka bantalnya, berjalan menuju Niko yang duduk pada kursi gamingnya. Niko menghadap kearah om om yang Saga tidak tau dia siapa, mereka tampak mengobrol ringan tadi.
"Saga? Sini sini, ini papanya Marvel Marvin."
Saga menatap Aditama sinis.
"Papanya kembar?"
Niko mengangguk, "iya, papanya kembar."
"Oh, jadi lo om om yang udah nelantarin dua temen gw itu. Mau ngapain lo kesini? Mau minta maaf? Mau jemput mereka? Ga ada ya jing, walau entar mereka bakal tetap maafin lo, gw ga bakal pernah maafin lo. Mending lo pulang aja sama om." Niko terkesan mendengar Saga yang mengatakan kalimat sepanjang itu dengan mulutnya sendiri.
"Tunggu apa lagi. Keluar sana!"
"Shhhh, calm down Saga. Take a deep breath."
"Jangan belain dia Niko! Dia udah nelantarin Marvel Marvin. Suruh dia pulang saja."
"Gw ga belain dia, Saga. Sekarang tenang dulu, okay? Walau lu lagi kesel, jangan pernah kurang ajar sama orang tua. Apalagi dia orang tua dari temen kita." Niko mengelus pelan dada Saga, menyuruh anak itu tetap tenang.
Saga menghela nafasnya beberapa kali, mencoba menenangkan pikirannya. Saga menarik nafasnya dalam, lalu menghembuskannya perlahan. Itu ia lakukan beberapa kali, sampai detak jantungnya juga pikirannya kembali berjalan normal.
"Sudah tenang?"
Saga mengangguk.
"Kenalan dulu sama om Adit sana."
"Ogah."
"Gimana kalau saya saja yang ngenalin diri? Saya Aditama, papanya Marvin dan Marvel. Panggil saya senyamanmu aja." Aditama berjalan menghampiri kedua bocah itu dengan senyuman di wajahnya. Bocah yang baru datang itu menatapnya sinis. Bukannya kesal, Aditama lantas mengusak rambut bocah itu. "Salam kenal ya," ujarnya.
"Dih om! Ngapain sentuh sentuh gw lu."
Aditama tersadar, ia segera menarik tangannya kembali. "Oh, maaf."
Saga menatapnya kesal. "Dasar, udah ga becus jadi orang tua, ga sopan lagi main pegang pegang orang sembarangan."
"Saga yang sopan," tegur Niko sekali lagi. "Maafin Saga ya om, anaknya emang suka emosian sama orang yang gak dia suka. Tapi aslinya Saga ini baik kok."
"Jadi kamu ga suka saya, ya?"
"Lo pikir aja sendiri tua!" ujar Saga sambil menunjuk nunjuk wajah Aditama dengan jarinya. Niko dengan segera mengenggam jari Saga itu dan menurunkannya kebawah. Saga sulit sekali dikontrol kalau sudah bersama orang yang dari awal tidak disukanya.
"Pergi kekamar kalau lo masih ga bisa jaga sikap." Niko menegurnya keras. Sudah ia katakan, mau bagaimanapun pria dihadapan mereka ini merupakan orang tua dari teman mereka. Niko juga awalnya kesal dengan om om ini, karena itu dari awal ia tidak ingin menerima Aditama sebagai tamu dirumahnya.
Tapi untuk sekarang Aditama bukan lagi hanya sekedar tamu, Aditama merupakan papa dari si kembar. Mereka harus bersikap sopan kepada Aditama selama pak tua ini tidak melakukan hal buruk kepada salah satu diantara mereka, terlebih kepada si kembar. Kalau sampai hal itu terjadi, Niko orang paling pertama yang akan mematahkan kedua lengan Aditama agar tidak bisa menganggu mereka lagi. Niko tidak berniat memberi ampun kepada orang uang dengan berani menyentuh keluarganya.
"Bisa jaga sikap?" tanya Niko sekali lagi.
"Iya, bisa."
"Good, duduk sana. Kita tunggu Marvin Marvel pulang dulu. Mereka bilang sedang dalam perjalanan pulang."
![](https://img.wattpad.com/cover/343744438-288-k295264.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
GAMERS BABYBOY || NIKO
Fiksi RemajaNiko yang menjadikan game sebagai pengalih ke-overprotectivean keempat sahabatnya. Membuat alasan alasan masuk akal agar dirinya bisa bermain game seharian tanpa dilarang. Niko si maniak game. Juga keempat sahabatnya yang ternyata sama gilanya pada...