"Biar aku yang akan bicara dengannya" ucap Suga dengan nada kesal.
Suga segera datang menemui Jungkook ketika tau jika Soobin di serang dan tentu saja Jungkook langsung memberi tahu Suga semuanya.
"Biarkan aku saja Hyung" jawab Taehyung.
Suga terdiam tak mengatakan apapun lalu beranjak pergi dan menghampiri Soobin di kamarnya.
°°°
"Aku tak percaya kau menyakiti Soobin" ucap Taehyung lirih pada Jimin ketika mereka berjalan bersama menyusuri deretan toko di sore hari selepas mereka pulang kerja.
"Hah? Apa?" Ucap Jimin tak mendengar karena Taehyung berbicara pelan.
"Apa kau menyakiti Soobin?" Taehyung bertanya dengan hati-hati.
"Menyakiti Soobin?"
"Kau bertemu dengannya kan beberapa hari yang lalu?"
"Dia mengatakan aku menyakitinya? Padahal aku hanya menolak keinginannya."
"Maksudmu?"
Jimin lalu menceritakan pembicaraannya bersama Soobin.
"Lalu kau tak menyuruh orang lain menyakiti Soobin?"
"Aku tak mengerti dengan perkataan mu Tae"
"Soobin di cegat beberapa orang dan dia di tusuk hingga dia terluka parah ketika pulang setelah bertemu denganmu"
"Dia mengatakan aku yang menyuruh orang-orang itu?"
"Tidak, hanya saja sebelum penyerangan itu, kau adalah orang terakhir yang dia temui. Dan kau adalah orang yang bisa di bilang tidak cukup berhubungan baik dengan Soobin"
"Kau pikir aku yang berada di belakang penyerangan itu?"
"Katakan saja iya atau tidak"
"Tidak. Aku tak melakukan apapun, aku siapa harus bisa menyuruh orang melukai orang lain apalagi itu adalah Soobin anak dari seorang pengusaha ternama. Apakah aku punya kuasa untuk melawan mereka dan juga kau?"
Taehyung terdiam dan tak menjawab perkataan Jimin karena sangat tidak masuk akal jika Jimin melakukannya
°°°
"Hyung apakah Appa tau?" Soobin terbangun dari tidurnya dan melihat Suga yang sedang duduk di sopa dan fokus ke PC nya.
Suga melirik pada Soobin dan berjalan menghampiri.
"Tidak"Soobin hanya mengangguk dan membenarkan posisi duduknya.
"Untuk apa kau menemui Jimin?"
Soobin terdiam tak menjawab pernyataan Suga.
"Aku akan pergi" ucapnya dan merapikan PC-nya dan akan pergi.
"Dad-" Soobin beranjak dari kasur dan menghampiri Suga.
Suga tak bergeming.
"Aku tak menyakiti dia, aku tak mengusik dia"
"Lalu buat apa kau menemuinya?"
"Hanya ingin melihat dia untuk yang terakhir kalinya. Takutnya aku khilaf dan aku membunuhnya" ucap Soobin dengan senyum di akhir kalimatnya.
"Yak-" Suga mengetok kepala Soobin pelan.
"Aku bercanda Dad"
"Istirahatlah, masih ada yang akan aku kerjakan"
°°°
"Aku sudah yakin kau disini" Suga mengagetkan seseorang yang terduduk di kursi kafe di pojok.
"Suga" ucapnya sedikit kaget lalu mengedarkan pandangan.