tantrum

12.2K 1K 373
                                    

tenang tenang, kalo kapal lagi seret moment masih ada asha yang siap membanjiri konten  👋🏻👋🏻

lagian kalo kalian nyadar mah mereka mainannya lirik lirikan sama ngeliatin diem diem khas remaja pacaran banget 😞😞

—duren muda—

"cupcup sayang, jangan nangis lama lama ya... ayahnya pasti jemput kok, ayah lagi di jalan tuh. kan kakak temenin sampe ayahnya dateng. Juwon jangan sedih ya?"

So Junghwan, sosok yang memanggil dirinya sendiri dengan sebutan 'kakak' adalah seorang pelatih modern dance muda yang bekerja di sebuah agensi ternama. biasa menjalani hari harinya sebagai seorang mahasiswa teknik industri yang memanfaatkan bakatnya menjadi pekerjaan part time untuk mendapatkan uang.

Junghwan memilih untuk mengambil opsi sebagai pelatih dance modern untuk anak anak usia dini. rentang usianya mulai dari 5-12 tahun. alasan pemuda itu mengambil kontrak ini adalah karena ia menyukai para manusia manusia mini, dan lagi-- menyebar virus dance modern agar semua orang menaruh minat pada bidang kesenian itu menyenangkan.

tapi tunggu, menjadi seorang pelatih modern dance khusus anak anak ternyata jauh dari kata membosankan. berkat pekerjaannya tersebut, mahasiswa teknik semester dua itu justru lebih mengenal jauh soal kehidupan di luar sana. mulai dari kehidupan anak anak didiknya yang terlahir di keluarga kaya raya, tentang pengalaman unik, pengalaman horor, sampai bermacam macam cerita duka dibalik senyum menggemaskan mereka.

atau mungkin.. lebih singkatnya, Junghwan ini bisa dikatakan 'guru' dan rumah kedua. pasalnya, banyak sekali anak anak yang dengan senang hati berceloteh melaporkan apa saja hal hal yang sudah dilalui mereka di rumah. semisal sarapan di New Zealand, makan siang di Sidney, atau hanya sekedar mampir makan malam di Tokyo bersama keluarga sebelum pergi ke hotel di Los Angeles.

dari sini, pemuda manis itu sering sekali berpikir. apa pekerjaan orangtua anak anak didiknya sehingga uang terlihat tak berarti sedikitpun? tak jarang Junghwan menggelengkan kepala tak percaya tiap kali mendengar celotehan anak anak didiknya. luar biasa, tak pernah bisa ia bayangkan.

pernah kala itu, seorang anak didiknya bertanya pada Junghwan.

"kakak, kenapa kakak kesini naik motor? nanti kakak kena panas kena hujan gimana?  emang kakak ngga punya mobil? mau aku beliin tesla nggak?"

enam tahun. umur enam tahun dan dengan mudahnya menawarkan orang dewasa mobil tesla. gila.

masih memiliki uang untuk makan satu minggu saja Junghwan sangat bersyukur. bagaimana mungkin terlintas di pikirannya untuk membeli kendaraan roda empat?

tak hanya itu, selain pertanyaan konyol soal mobil. dirinya kerap kali mendapat pertanyaan semacam--

"tadi pagi aku sarapan circle fried cow's eye egg. kakak sarapan apa?"

yang ada di pikiran Junghwan, circle fried cow's eye egg itu artinya telur mata sapi bulat. atau bahasa miskinnya telur ceplok.

"circle fried cow's eye egg itu apa? kakak taunya telur ceplok."

"iyaa, orang miskin biasa nyebut itu telur ceplok kok."

oh sial, dan seketika Junghwan bungkam mendengar jawabannya.

sudahlah.. mungkin maksud anak didiknya adalah mencoba memberi perhatian pada si kakak. meskipun tanpa disadari kata katanya menusuk hingga ke ulu hati.

duren muda; iksan boys [end]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang