BAB 4

58 3 0
                                    

Malam ini tepat empat tahun yg lalu, dimana seorang pria berusia belasan tahun mengalami trauma hebat dan harus merelakan sebagian memory ingatannya lenyap dari hidup nya, ya.. pria itu mengidap Amnesia Psikogenik.

Kejadian empat tahun yg lalu sudah di pastikan sangat melekat pada kehidupan Ray, pria yg sangat tampan dan populer di sekolah nya pada masa itu.

Ray, hanya mampu mengingat memory ringan, seperti kehidupan keseharian dia dan keluarganya, sekeras usaha nya untuk mengingat kebelakang semakin menipis ingatan yg ia alami dari hari ke hari, bahkan sebuah memo harus selalu Ray bawa kemana pun dia pergi.

•••
F

lashback On.

Sebuah tembakan melesat tepat di lengan Ray, ketika semua ketegangan berlangsung dan semua orang tidak menyadari ada nya senjata di sekitar mereka yg mengintai.

Suasan tegang berubah mencekam dan panik, semua berteriak, berlari tidak karuan, bahkan mengabaikan Ray yg sedang sekarat.

Dia tidak mampu menahan beban tubuh nya, seketika tubuh nya ambruk terkapar lemah dengan tangan kanan menekan keras luka nya dan selang infus yg masih melekat pada nadi nya.

Seorang gadis cantik berlari kearah Ray, tangis nya pecah teriakan nya membuat semua keributan di sekitar mereka hening tanpa suara, hanya terdengar hembusan angin dan tetesan air di dekat mereka.

Sang gadis tak menghiraukan gaun putih milik nya menjadi penuh noda darah karena dia berusaha menenangkan Ray, memeluknya, menjerit dan berteriak histeris, tatapan gadis itu tertuju pada sebuah balkon kamar tepat di mana posisi Ray terkapar.

Ray ....tatap mataku, aku bilang tatap mataku.

Gadis itu terlihat sangat frustasi dan histeris, seketika berusaha mengeluarkan ponsel untuk meminta bantuan tapi usaha nya gagal karena lagi-lagi bidikan senjata membuat ponsel di tangannya terpental.

Ray yg sedang sekarat mencoba meraih ponsel dalam saku celana, sang gadis yg sigap melakukan  panggilan video pada seseorang, ya... seseorang yg menyebabkan keributan semua ini terjadi.

Flashback End.

•••

"Raya, sudah sekian tahun lama nya kejadian berdarah itu terjadi, ibu tidak ingin kehilangan Prada dan Cerry untuk kedua kali nya." saut suara lembut berbicara dengan Raya, putrinya.

"Ya, aku tau itu bu, tapi Ibu dengar sendiri penjelasan dokter Edward bukan, ingatan Prada semakin membaik, ada kecurigaan jika Prada sudah mulai mengingat sedikit masa-masa dimana dia kehilangan ingatannya Bu."

Itulah ketegangan dan juga kesedihan yg dirasakan ibu dan Nenek Prada, ketika mereka berdua mulai mengetahui bahwa ternyata selama beberapa bulan ini putra mereka menutupi kebenaran, bahwa ingatan nya sudah mulai pulih.

"Bu.., apa kali ini kita bisa menyakinkan nya?." raut wajah Raya terlihat jelas bimbang.

"Kau tau Nak, satu hal yg ibu sesali selama ini, kita tidak membiarkan Prada memiliki kebahagiaan nya, dan itu yg membuat ibu amat sangat terluka jika harus mengingat kembali bagaimana Ayah nya melakukan hal itu pada mereka". terlihat ekspresi sangat kecewa pada raut wajah sang nenek

•••

Terimakasih
Silahkan tinggalkan jejak kalian.

author realme1107

PRADA | Bright Win | THE END |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang