BAB 22

13 1 0
                                    

Perselisihan antara sie kembar dan Prada terus berlanjut, di tambah kedatangan Nanon dan dr. andrew di tengah mereka. Nanon yg sudah tdk sabar bertemu dengan sahabat nya itu berlari dari mobil nya menuju Ray berdiri saat ini.

Pertemuan kedua sahabat itu terlihat haru, kesedihan di mata Nanon tdk dapat ia sembunyikan, beberapa kali dia memukul halus tubuh Ray, Prada yg menyaksikan hal itu memilih untuk meninggalkan mereka, Andrew yg memperhatikan Prada mengikuti arah Prada berjalan.

"Jadi, bagaimana perasaan mu sekarang Da?" tanya Andrew di ikuti langkah nya mengikuti Prada.

"Heum, entahlah," ucap nya pasrah, "aku benar-benar tdk ada tenaga untuk membahasnya ndrew."

"Oke, kita pergi sekarang?heum?are u ok"

"Heum, rasa nya aku ingin membunuh mereka berdua ndrew, mereka dengan jelas nya mempermainkan ku,dasar brengsk, sejak Cerry bertanya padaku tentang kematian kenapa dgn bodoh nya aku tdk memikirkan hal ini."

"Hai, tenang da, kau sama seperti yg lain, jgn salah kan dirimu untuk keadaan yg benar-benar diluar kendali mu."

Prada tdk menghiraukan ucapan sahabat nya itu, dia menatap kearah Andrew dengan penuh curiga, Prada mengeluarkan senjata nya dari balik jaket tebal nya.

"Sial kau da, APA YG KAU LAKUKAN." ucap Andrew dengan lantang nya, Prada yg saat ini tdk kuasa menahan amarah nya dan kecurigaan nya pada sahabat baik nya itu meluapkan kekesalannya dengan terus bicara tanpa henti.

Senjata ia arahkan kearah Andrew dan berteriak keras yg mengundang sie kembar dan Nanon dtg mendatangi keberadaan nya saat ini, dengan tenang Ray mencoba untuk meredam emosi Prada, Nanon dan light mencoba mengalihkan Prada dari senjatanya.

"Kalian bertiga apa yg kalian rencanakan HEUH!!!" tatapan Prada bergantian menatap Andrew dan sie kembar, "kau, siapa yg menyuruh mu untuk menjagaku ndrew, jelaskan padaku, dan kau, kalian berdua DASAR BRENGSEK, BAIK NYA, SIAPA YG HARUS AKU TEMBAK LEBIH DULU,HEUH, JAWAB SIALAN!!!"

Dengan amarah yg menggebu, senjata di tangan kanan nya Prada arahkan kearah sie kembar, Nanon mencoba melindungi sisi Ray dan saat ini light mencoba memeluk Prada.

"Jangan sentuh aku dengan tangan kotor mu sialan, cukup sekali kau menyentuh bibir ku light!!"

"Hentikan Prada, letakkan senjata mu atau kau akan terluka." Ucap Andrew mencoba menenangkan Prada

"Ah, jadi tdk ada yg ingin berkata jujur padaku? baiklah, tapi bagaimana jika aku yg seharusnya MATI." ucap Prada dan mengarahkan senjata kearah pelipis kanan nya.

Light yg saat ini dekat dengan posisi Prada berdiri dengan refleks memukul wajah Prada dan membuat senjata nya terjatuh jauh dari sisi mereka berdiri.

Ray segera berlari kearah Prada mencoba memeluk nya, menenangkan nya, di ikuti Andrew dan Nanon, posisi mereka bertiga saat ini memeluk tubuh Prada.

Light yg telah menemukan senjata Prada melihat kearah mereka, mengatur nafas nya dan menarik rambut hitam lebat nya dgn penuh frustasi, sial kau da, harus nya sejak awal aku mengabaikan mu.

"Apa ini salah satu cara untuk menunjukkan rasa rindu mu pada ku Da? Sial kau Da, jika bukan dirimu dan janjiku pada Ray aku sudah lama mengabaikan mu." Ucap light dgn ekspresi frustasi nya

Light beranjak pergi meninggalkan mereka, Andrew yg melihat light beranjak dari posisi nya saat ini mencoba menarik tangan Light.

"Light jangan pernah sekalipun kau pergi dengan penuh emosi, ingat light kesempatan kalian tdk mungkin datang untuk kedua kalinya."

"Ada apa dengan mu ndrew? Kenapa kau menahan nya?" Tanya Prada dgn tatapan mata yg mencoba mencari sebuah jawaban dari semua orang disekitarnya saat ini.

"Da, dengarkan kata-kataku dengan baik." Jawab Andrew

"Cukup ndrew." Light mencoba menahan Andrew

"Light, biarkan Prada tahu kebenarannya." Ucap Ray yg saat ini menggenggam erat tangan Prada.

"Katakan." Ucap Prada dengan tatapan nya kearah Ray.

"Da, akulah yg mendonorkan liver ku untuk mu, aku yg membiarkan Andrew menjaga mu selama ini, akulah orang nya yg memaksakan kehendak ku agar light menjaga mu sepenuhnya dan akulah orang nya yg menembak light saat dia mengejar mu di rumah sakit, akulah orang nya yg menembak Light kala itu, aku Da yg selama ini berusaha melindungi kalian dengan caraku."

Ekspresi Prada yg sangat terkejut di tambah Nanon yg mundur selangkah dari posisi nya berdiri, Nanon sama terkejut nya dengan Prada. Prada yg saat ini berusaha mengingat semua kejadian masa lalu mereka, air mata nya tak terbendung ketika dia mengetahui fakta bahwa bukan light yg melakukan ini semua tapi justru Ray.

"Kau, Ray? Why?" Suara lirih yg mampu Prada ucapkan

"Light melanggar janjinya padaku Da, dia menyayangimu melebihi rasa sayang nya pada ku dan bahkan pada diri nya sendiri, dan aku tidak akan membiarkan semua itu terjadi."

•••

PRADA | Bright Win | THE END |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang