BAB 7

34 2 0
                                    

Cerry tidak bisa menyembunyikan rasa terkejut nya mengingat kejadian di pesta kemarin, apapun yg dia kerjakan hari ini sangat jelas terlihat bahwa pandangan nya kosong, sembari membuat teh lemon hangat ia bersantai diruang baca milik kakak nya.

Cerry mencoba menenangkan diri dengan menghirup teh lemon hangat milik nya, mata nya melihat sekeliling sudut ruang baca milik kakak nya itu, sejenak dia memejamkan kedua matanya menghirup hangat nya aroma teh lemon dan membuat ia larut dalam lamunan masa lalu yg menegangkan.

Flashback On.

"Ray,. tatap mataku, aku bilang tatap mataku."

Gadis itu terlihat sangat frustasi dan histeris, seketika berusaha mengeluarkan ponsel untuk meminta bantuan tapi usaha nya gagal karena lagi-lagi bidikan senjata membuat ponsel di tangannya terpental.

Ray yg sedang sekarat mencoba meraih ponsel dalam saku celana, sang gadis yg sigap melakukan panggilan video pada seseorang, ya... seseorang yg menyebabkan keributan semua ini terjadi.

Panggilan video diabaikan dari sebrang telpon hingga pada akhirnya ponsel Ray berdering dan tertulis nama sie penelpon Prada, dengan cepat sang gadis mengangkat telpon dan menjadikan mode speaker, tidak ada suara siapapun dari sebrang telpon yg terdengar hanya suara alat medis dan alunan musik klasik yg menenangkan.

Ray tdk mampu berkata, hanya tetesan air mata temani kesedihan nya kala itu, sang gadis yg sudah tahu dengan keadaan seseorang di balik telpon hanya mampu berkata pada Ray dia baik baik saja Ray, kau tdk perlu khawatir kan dia.

Dengan sekuat tenaga Ray berusaha membalas perkataan sang gadis, jika aku mati hari ini, ijinkan aku hidup kembali Cerry.

Air mata yg begitu deras nya membasahi pipi Ray, genggaman tangan Ray perlahan mulai terlepas dari sang gadis dan perlahan menutup kedua mata nya.

Sang gadis histeris, ketika dia pun mendengar keriuhan dari sebrang telpon bahwa kondisi Prada pun sama hal nya dengan Ray saat ini.

Tidak..tidak... aku mohon kalian bertahan. jerit tangis sang gadis mewarnai hari yg sangat mengerikan itu.

Flashback End.

•••

"Cerry, are u ok." sapa Prada sembari menepuk halus pundak nya.

Suara lembut Prada seketika membuyarkan lamunannya.

"Ah, ka,, kau di sini, ya.. aku baik-baik saja." jawab kety dengan suara lembut nya.

"Eum.. sepertinya kau sangat menikmati teh lemon mu." sambung Prada sembari mengambil posisi duduk di dekat jendela.

"Ah, iya ka.. sedikit menenangkan ku." jawab nya dengan berusaha tersenyum dan berusaha mencairkan suasana hati nya saat ini.

"Kau,, apa kau baik baik saja? sepertinya suasana hati mu sedang tidak baik ka." dengan ragu dirinya mencoba mengalihkan pembicaraan.

"Heum, ya.., sedikit. jawab nya dengan sorot mata tetap fokus menatap arah luar jendela.

Cerry dengan ragu mulai ambil langkah seribu untuk meninggalkan ruang baca kakak nya, sebelum akhirnya langkah nya terhenti dan jantung nya berdetak sangat hebat ketika kakak nya berkata hal yg sangat ia takut kan selama ini.

"Cerry, aku percaya, ya.. pertanyaan kemarin tentang seseorang yg hidup kembali, aku percaya, mungkin saja orang itu belum benar - benar mati bukan."

Dengan santai nya Prada berkata tanpa mengalihkan pandanganya dari arah jendela.

"Bagaimana dengan mu Ket, apa kau sependapat dengan ku?." tambah nya.

"Eum.. itu, aku akan membuat kan mu teh lemon, untuk menenangkan pikiran mu ka, heum, aku keluar sekarang." jawab nya mengalihkan pertanyaan sang kaka dan dengan langkah seribu dirinya berhasil keluar dari ruang baca kakak nya.

Ka... jika saja kau ingat memory itu , aku pastikan jawaban mu pasti "tidak". Cerry bergulat dengan pikiran nya dan segera berlari dari tempat nya saat ini.

•••

Terimakasih.
Silahkan tinggalkan jejak kalian.

author realme1107

PRADA | Bright Win | THE END |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang