BAB 31

27 1 0
                                    

Langit kota Bangkok dihiasi awan yg terlihat tak bersahabat, keras nya hembusan angin dan kilatan petir semakin membuat cuaca pagi ini sangat suram, ekspresi wajah Nanon tak kalah suram nya dengan kondisi langit Bangkok pagi ini.

Nanon masih setia dengan kasur tebal nya, tubuh nya sangat malas untuk dia gerakkan, nuansa kamar yg temaram dan hanya sekilas bayangan dari sudut gorden kamar nya yg terbuka semakin terlihat jelas tetesan air hujan dari balik kaca kamar nya.

Puluhan kali dering ponsel ia abaikan, ketukan pintu dari balik kamar nya pun tidak ia hiraukan, sudah hampir seminggu lama nya dia larut dalam kesedihan teramat sangat sejak kepergian Ray.

Prada yg berkali kali mencoba datang ke apartemen nya pun selalu pergi dengan tangan hampa, tidak ada sambutan dari nya, Light yg bersikeras mendobrak pintu kamar nya pun bernasib sama tidak mendapatkan respon apapun dari Nanon.

Mereka semua baru menyadari jika saat ini Nanon lah yg sangat terpukul akan kepergian Ray, Nanon masih menganggap jika Ray menghilang seperti sebelumnya,

Nanon tidak ingin bertemu dengan siapapun bahkan dia ingin melupakan wajah Ray dan tidak ingin bertemu dengan Light, setelah kepergian Ray dan tragedi berdarah atas kematian Pink keluarga Ophas menutup rapat dan membungkam media untuk tidak menyebarkan berita apapun.

Pasca kematian Ray dan depresi hebat yg dialami Nn Back membuatnya dirujuk kerumah sakit ternama atas gangguan mental yg ia alami, Ny. Moon dan kedua anak nya diasingan dari keluarga Ophas, nama mereka sudah tidak lagi menerima waris dari Ophas Company, sedangkan saat ini posisi Tn. Ophas di gantikan oleh Prada sebagai presiden direktur sekaligus pemilik utama Ophas Company di dampingi oleh Light sebagai tangan kanan nya.

Airport Announcement

"Light, aku tidak bisa tinggal lebih lama di sini, kau tahu aku benar-benar tidak mampu mengendalikan emosi ku light." Ucap Andrew ketika dia beranjak menuju boarding pass.

"Heum, i know ndrew, terima kasih bantuan mu selama ini." Sebuah pelukan perpisahan light berikan pada sahabatnya itu.

"Kau tau, aku pikir aku akan membawa Nanon bersama ku tapi dia benar-benar keras kepala light, pantas saja dia sangat kehilangan sosok Ray, karena hanya Ray yg mampu merubah keras nya hati dia."

"Dia tidak ingin bicara padaku ndrew, kau tau alasannya? Sangat menjengkelkan."

"Kau harus bersabar untuk nya, wajah mu mengingat kan dia pada Ray."

"Heum aku tahu itu ndrew."

"Light maafkan aku, aku tidak berada di samping mu saat pengangkatan kalian."

"Its oke ndew, jangan lupa hubungi aku jika kau sudah di Jerman."

Rapat Direksi

Semua rangkaian acara pengangkatan Prada sebagai Presiden Direktur utama Ophas Company berjalan dengan sangat baik, tidak ada penolakan dari semua pemegang saham dan anggota direksi, semua terlihat sangat bahagia melihat kedamaian diantara keluarga Vachirawit dan Mentawin.

Ketika semua berjalan dengan sangat baik, panggilan telpon mengalihkan pandangan Light, fokus nya menatap kearah Prada saat ini, ekspresi wajah Prada terlihat jelas menyembunyikan sesuatu, dua garis di kening nya saat ini menunjukkan terjadi hal diluar kendali nya.

"Light, aku harus pergi sekarang."

"Ada apa da? Ada apa dengan wajah mu?"

"Kita bicarakan nanti light, aku harus pergi dari sini."

Prada melaju dengan mobil sport hitam milik nya, light yg melihat mobil sport Prada melaju secepat kilat segera menghubungi beberapa pengawal untuk mengikuti Prada.

"Pastikan dia aman, jika terjadi sesuatu pada nya aku tidak akan membiarkan kalian hidup."

•••

PRADA | Bright Win | THE END |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang