BAB 13

17 1 0
                                    

"light, kau tahu maksud ku kan?" tanya Ray di sela kesibukannya membereskan beberapa berkas sekolah.

"Heum, dia orang nya?." ucap tak acuh light pada Ray.

"Light please."

"Heum, kenapa bukan kau saja yg maju, kenapa harus aku Ray?." jawab light dengan ekspresi yg tdk bersahabat.

"Jika dari awal aku mampu, aku tdk akan pergi pada mu Light."

"Euh, oke, aku tdk jamin resikonya Ray."

Light pergi dengan kesal nya, bagaimana tidak, permintaan Ray sangat tidak masuk akal baginya. Permintaan untuk menjaga Prada, apa hubungannya dengan light kenapa harus dirinya kenapa tdk Ray yg melakukan hal itu.

Sial Ray, jadi ini alasan mu memaksaku cepat pulang dari Jerman!!. umpat nya kesal.

•••

Di kampus hampir setiap hari Light mengawasi keberadaan Prada, bahkan teman mereka sudah mengetahui jika saat ini Prada selalu diawasi light, Prada yg mengetahui hal itu hanya bisa bersikap normal dan seolah tidak ada hal istimewa yg dilakukan light untuk dirinya.

Setiap kejadian yg menimpa Prada di kampus selalu ada light di sampingnya, kejadian ini berlangsung hingga semester akhir. Semua perhatian yg awalnya terpaksa light lakukan dengan berjalan nya waktu semua itu menjadi sebuah kebiasaan, hingga akhirnya light menyadari satu hal, bahwa selama ini yg membuat Prada tertarik adalah Ray bukan dirinya.

"Euh Da,hari ini aku belum melihat light?." tanya Off dengan mata melihat sekitar.

"Euh kau benar Off, euh Da, kau tahu selama ini dia selalu ada di samping mu." timpa Pawan menambah kan pertanyaan Off

"Heum, mungkin saja dia sudah bosan dengan ku." senyum tipis melengkapi candaan Prada saat ini.

•••

Sebuah kejadian langka yg memang benar-benar jarang terjadi, Light & Ray berjalan bersamaan menuruni sebuah tangga aula kampus, dan sudah di pastikan semua mata tertuju pada mereka berdua.

Saat ini sedang ada kegiatan yg di adakan di aula kampus, seharusnya light tdk ikut andil dalam kegiatan sekolah kali ini, tapi sangat jelas untuk siapa light berada di sini.

Semua mata terbius dengan penampilan light yg memang terlihat menonjol di banding Ray yg terlihat sangat santai, tatapan mata light sangat tajam kepribadian dia yg ramah tertutupi dengan sorot mata nya yg tajam dan dingin.

Sedangkan Ray sangat cuek dan santai bahkan berbanding terbalik dengan light, Ray memiliki sifat pendiam dan misterius bahkan untuk mengajak bicara dengan nya saja sudah sangat segan.

"Da, oi Da,, " Off menepuk pundak Prada sangat keras

"Aw, sial kau Off." Prada meringis kesakitan

"Aku tau kau terpesona dengan light, bahkan semua mata di sini tdk jauh beda dengan tatapan lapar mu itu Da."

"Sial kau Off, tdk bisa kah kau berhenti dgn kata kata vulgar mu itu, lihat wajah teman mu sialan, kepiting rebus pindah pada wajah nya sekarang." goda Pawat dan merangkul Prada

"Sialan kalian, otak kalian traveling terlalu jauh, sialan kau Off."

"Da, kau bisa berbohong dengan mereka tapi tdk dengan mata elang ku." goda Off sembari mengelus halus pipi kanan Prada

"Ah sial kau Off, kau merusak suasana hati ku saja."

Tanpa di sadari sepasang mata melirik tajam ke arah mereka, ya.. sikap dan tingkah laku Prada tdk luput dari perhatian Ray & Light.

"Ray, sepertinya aku mulai mengerti, kenapa kau memilih ku untuk menjaga nya." ucap light dengan mata yg tetap fokus kearah Prada berada.

"Heum, aku tdk mengerti light." Ray menjawab dengan tak acuh

"Jika itu aku, Ray. aku pastikan aku sendiri yg akan menjaga nya, dan kau, kau tdk ada hak untuk ku menjauh dari nya Ray." sorot mata light kini berpaling menatap tajam kembarannya itu.

•••

"Prada pingsan, oi.. Off sialan kau, cepat bawa dia ke rumah sakit." Pawat dengan panik nya menarik baju Off

Selama kegiatan kondisi kesehatannya mulai menurun, kegiatan hari ini sangat menguras tenaga nya, nafas nya mulai tdk beraturan, keringat dingin sudah mulai prada rasakan di pertengahan kegiatan.

Mata nya dengan sayup sudah memberi isyarat pada Ray, ya... karena saat ini hanya Ray yg sedang ada di dekat nya, hingga akhir nya dia tumbang di tengah kegiatan.

"Oi,, Off sialan kau, sudah kubilang jgn jauh-jauh dari Prada." omelan pawat tdk ada henti nya menyalahkan Off

Ray dengan sigap mendekat kearah Prada, semua siswa yg hadir pun merasakan panik dan cemas dengan kondisi Prada yg terlihat pucat, sebelum akhirnya Ray mengangkat tubuh Prada sebuah tangan menepis kearah Ray.

"Don't touch her, I will take him." sorot mata light sangat tajam dan mengerikan menatap kearah kembaranya itu.

" sorot mata light sangat tajam dan mengerikan menatap kearah kembaranya itu

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Sial Off, sepertinya akan terjadi hujan petir di sini." ucap Pawat dengan muka panik nya melirik kearah sie kembar.

•••
Terimakasih.
Silahkan tinggalkan jejak

author realme1107

PRADA | Bright Win | THE END |Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang