Bagian 12 : Status

67 9 0
                                    

'Rasanya memang hanya sekedar status saja.'

Arion, 2023.

***


Dering telepon terdengar kencang di kamar Erina. Pemiliknya sedang di kamar mandi, namun dia mendengarnya karena sedang gosok gigi. Sambil menggosok giginya, Erina berlari menghampiri tempat ponselnya tergeletak.

"Halo." Ujar Erina setelah menerima panggilan telepon itu.

"Dimana Rin?" Pertanyaan yang terdengar dari ponselnya.

Erina mengernyitkan dahi, sejenak dia bingung. Dilihatnya layar ponselnya dan mendapati nama Alice di sana.

"Oh, hai Lice. Gue di rumah. Kenapa?" Jawab Erina.

"Sore nanti nonton pertandingan basket yuk!" Ajak Alice.

"Memangnya sekolah kita ada tanding hari ini?" Erina asik menggosok gigi.

"Iya, Rin. Hari ini Angkasa, adiknya Arion tanding woy." Jelas Alice.

Erina mematung. Dia berhenti menggosok gigi dan fokus pada ucapan Alice. Arion tidak mengatakan apapun padanya, sedikit kecewa bahwa Arion tidak mengajaknya menonton Angkasa bertanding sore nanti.

"Jam berapa, Lice?" Erina ingin mempertimbangkannya.

"Jam 3." Jawab Alice.

"Nanti gue kabarin deh." Erina buru-buru menutup panggilan telepon.

Dia membanting ponselnya ke tempat tidur, lalu disusul dirinya duduk di pinggir tempat tidur. Erina melamun, dia tidak mengerti dengan Arion. Sampai sekarang dia tidak tahu apa alasan sebenarnya Arion tidak pernah membawanya main ke rumahnya dan tidak pernah menyempatkan diri untuk mampir ke rumah Erina.

"Bahkan gue baru tahu kalau dia punya adik dan adiknya sekolah di tempat yang sama kayak gue." Keluh Erina.

"Nggak Rin. Lo harus sabar, lo harus percaya sama Arion. Jayden pernah bilang kan kalau Arion itu aslinya bucin, cuma dia gengsi aja mau nunjukin." Erina menepis pikiran buruknya tentang Arion, dia sangat percaya dengan cowok itu.

✨✨✨

Markas Refaless sedang ramai. Banyak anggota yang datang, tidak seperti biasanya. Arion ingin menindak lanjutkan mengenai balas dendam yang akan dia lakukan kepada Dante setelah sekian lama.

"Gue mau lanjut jelasin misi yang udah gue dan Alano tulis di sini." Arion menunjuk ke sebuah kertas berukuran besar yang sebelumnya sudah pernah ditunjukkan kepada anggota yang lainnya.

Di saat semuanya sibuk memperhatikan Arion, wakil ketua Refaless malah fokus pada laptop yang selalu dia bawa ke mana-mana. Entah apa yang dikerjakan Alano, namun dia sangat fokus menatap laptopnya.

"Lan." Panggil kenzo.

"Apa?" Tanya Alano.

"Cek suara dong." Pinta Owen yang bermaksud bergurau.

"Hmm." Alano meladeni candaan Owen.

"Lagi sibuk Lan?" Arion membuka suara.

ArionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang