Bagian 45 : Pertemuan

49 3 0
                                    

'Lama tidak menemuinya.'

✨✨✨


Angkasa terbaring di rumah sakit, sama dengan sahabatnya, Kai. Mereka benar-benar dijaga oleh keluarga dan teman-teman yang menyayangi mereka. Sebuah kejadian yang tidak pernah disangka itu menghantam semua kekhawatiran yang dirasakan orang-orang disekitar mereka. Iba dan menyesal masih menyelimuti.

"Dari kapan Arion tidur?" Tanya Owen.

Alano, Owen, Kenzo dan Samudra sedang berada di kamar rumah sakit milik Angkasa. Sebelum pergi ke sini, mereka mengunjungi Kai terlebih dahulu.

"Baru kayaknya." Jawab Kenzo.

"Biarin aja, kasihan dia." Sahut Alano.

Arion tertidur di sofa yang berada di ruang rawat milik Angkasa.

"Ngomong-ngomong Si Jayden kemana?" Tanya Kenzo.

"Biasa, dipukulin sama papanya." Alano duduk di samping Arion.

Owen menatap teman-temannya. "Terus lo biarin Lan?"

"Dia sendiri yang mau. Dia suruh gue ke sini duluan, nanti dia nyusul. Tapi sebelum pergi, gue lihat dia lagi pukulin." Jelas Alano.

"Pak haji kenapa terobsesi banget ya sama perjodohan itu?" Owen bertanya-tanya.

"Ya buat siapa lagi kalau bukan karena anak kesayangannya." Celoteh Kenzo.

"Padahal Jayden juga anaknya." Sahut Owen.

Keempat remaja itu terdiam. Suara di ruangan hanya bersumber dari Arion. Cowok itu berdengkur. Terlihat dari wajahnya yang dipenuhi luka bahwa dia sedang lelah.

Sembari menatap Arion, Owen yang sekilas melihat ke arah Samudra malah terfokuskan oleh temannya itu.

"Sam, lo kenapa?" Tanya Owen.

Alano dan Kenzo yang semula melihat ke arah Arion, kini menghadap ke arah Samudra. Cowok itu diam dan wajahnya pucat.

"Lo nggak apa-apa?" Alano kembali menanyakan kabar Samudra.

Samudra menatap ketiga temannya. Dia ketakutan, namun dia ingin membicarakan ini. Entah mengapa dia ketakutan. Apakah ada sesuatu terjadi pada Samudra?

"Refaless." Ucap Samudra sambil menatap tiga orang dihadapannya.

"Kenapa sama Refaless?" Alano mempertegas ucapannya.

Samudra kembali terdiam. Dia seakan merangkai kalimat untuk menjelaskan sesuatu yang terjadi. Dia menunduk frustasi.

"Kenapa sih Sam?" Tanya Owen sedikit geram.

Samudra mengambil sesuatu di dalam tasnya. Dikeluarkannya banyak surat yang dibungkus amplop. Semua bingung, mereka tidak tahu apa yang sedang terjadi dan Samudra masih tidak menjelaskan apa-apa.

Disela kesibukan Samudra, Alano menarik kerah baju Samudra dan memarahi dengan nada pelan, takut Arion terbangun.

"Lo kenapa sih Sam?" Tanya Alano. "Gue wakil Refaless, selama Arion nggak ada, gue yang pegang kendali Refaless. Jelasin sama gue apa yang terjadi sama Refaless." Sambungnya.

Samudra semakin terlihat sedih. Cowok itu menunduk dan mencoba menenangkan dirinya.

"Refaless." Setelah beberapa saat Samudra mulai berbicara.

"Semua anggota kita mutusin buat keluar. Ini semua surat pengunduran diri mereka." Jelas Samudra.

Alano, Owen dan Kenzo tercengang. Mereka benar-benar tidak menyangka dengan kabar yang Samudra ceritakan. Setelah kejadian pertengkaran itu, masih belum ada tindak lanjut dari Arion untuk memperbaiki keadaan Refaless setelah Angkasa dan Kai menjadi korban.

ArionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang