Bagian 18 : Bulan dan Madu

79 10 0
                                    

"Jalan menanjak menunjuk sebuah akhir cerita yang sebenarnya menjadi awal cerita."

Arion, 2023.

***

Pasar malam sudah ramai, keluarga kecil hingga sepasang kekasih yang dengan bahagia menikmati tempat dengan berbagai permainan tersebut.

"Jadi kita ngapain sekarang?" Tanya Erina.

Arion kini menatap Erina dengan tajam. Entah perasaannya yang sedang tidak baik karena baru saja bertemu dengan Dante. Erina tidak tahu pasti, tapi Arion benar-benar tidak ingin diganggu.

"Nggak main pasutri?" Goda Jayden dan Samudra yang sengaja melewati sepasang kekasih itu.

Tidak ada jawaban dari mereka. Erina yang hanya tersenyum dan Arion yang sudah jelas-jelas tidak suka diusik untuk saat ini.

"Mau permen kapas?" Erina menunjuk ke arah penjual permen kapas.

Arion menggeleng pelan, tatapannya lurus ke depan. Di sela itu, Arion menghela nafas saat melihat Erina yang terlihat takut untuk berbicara dengannya. Cowok itu iba.

"Rin." Untuk pertama kalinya Arion berbicara setelah beberapa waktu bungkam.

"Ya." Erina menjawab.

"Kenapa bisa sama Samudra tadi?" Tanya Arion.

"Oh, tadi aku telepon semua teman-teman kamu, tapi cuma Samudra yang angkat karena yang lain lagi dijalan. Sebenarnya Samudra juga udah berangkat sama Owen. Tapi dia mampir di panti asuhan Kenzo. Di sana ada Alice, dia bawa mobil. Terus mereka jemput aku. Aku takut kamu kenapa-napa soalnya tumben lama banget jemputnya. Kamu kan kalau naik motor super ngebut, nggak mungkin lama banget jemputnya. Jadi, aku kabarin Samudra, terus dia jemput aku di rumah." Jelas Erina.

Sejenak Arion diam hingga akhirnya mengatakan sesuatu pada Erina.

"Jangan gitu lagi, Rin. Kamu nggak malu ngerepotin teman-teman aku? Aku nggak enak sama mereka." Ujar Arion.

Erina terkejut mendengar ucapan Arion. Memang benar apa yang dikatakan oleh Arion. Erina sebaiknya tidak mengusik teman-teman Arion.

"M-m-maaf." Ucap Erina Terbata-bata.

Arion kembali termenung. Entah apa yang dia pikirkan sehingga berbicara seperti itu pada Erina. Walau Erina tahu dia sangat merepotkan teman-teman Arion, namun cara Arion menegur Erina sedikit menyakiti perasaan gadis itu.

Erina semakin bungkam. Namun, dia berusaha tersenyum agar Arion tidak mengetahui apa yang dia rasakan.

Di sela diamnya, Erina terkejut saat Arion menggandeng tangannya. Cowok itu mengajak Erina untuk menaiki bianglala.

Begitu lah kisah Erina dan Arion. Saat Erina bahagia, ada saja perlakuan Arion yang menyakiti hati Erina, sedangkan saat Erina merasa sedih dan kecewa, Arion menghibur Erina dengan caranya. Erina benar-benar terombang-ambing. Gadis itu berada di dalam hubungan yang tidak baik dengan Arion.

Mereka sudah menaiki bianglala. Arion dan Erina duduk berhadapan dan Keduanya hanya diam satu sama lain. Keadaan canggung benar-benar menyebalkan.

Arion berdeham. "Tadi ketemu lagi sama Dante." Arion membuka pembicaraan.

ArionTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang