06: Demam

231 29 0
                                    

Sudah empat hari sejak makan malam terakhir mereka, Satoru dan Utahime belum bertemu lagi, Satoru juga tidak melihat wanita itu di Sweety, pesannya juga tidak dibalas. Sampai akhirnya, sore ini setelah jam kerja, Satoru sudah berada di depan pintu apartemen Utahime.

Ia khawatir dengan keadaan Utahime.

Utahime membuka pintunya, saat melihat Satoru, ia langsung mempersilakan pria itu masuk.

Utahime kembali rebahan di sofa panjang sementara Satoru di sofa single yang berada di bawah kaki Utahime.

"Kau sakit?" tanya Satoru ketika melihat wajah Utahime yang pucat.

"Agak demam," jawab Utahime seraya mengusap matanya yang berair.

"Sudah ke rumah sakit?"

"Semalam aku ke klinik yang di bawah."

"Sudah minum obat?"

Utahime mengangguk, kemudian tersenyum pada Satoru, "kau jangan khawatir, ini hanya demam biasa, aku sering begini kalau tidak tidur seharian."

"Kau tidak tidur berapa hari?"

"Dua."

"Apa yang kau lakukan?!" Satoru beranjak dari tempatnya, ia duduk di lantai menghadap ke wajah Utahime.

Satoru menyentuh dahi Utahime, "kerja," Satoru juga menyentuh kedua pipi Utahime.

"Sudah tidak panas kan?" tanya Utahime.

Satoru mengusap air mata yang menetes di sudut mata Utahime "bodoh, kita ke rumah sakit sekarang." Satoru menghela nafas, batinnya apa yang tidak panas, jelas-jelas ia seperti memegang panci dengan air panas di dalamnya.

Utahime menaikkan selimutnya sampai kepala, "tidak ... aku tidak mau."

"Kenapa? Kan supaya kau cepat sembuh dan bisa kerja lagi."

"Percaya padaku, besok pagi pasti sembuh." Utahime mengintip sedikit.

"Kalau besok pagi tidak sembuh, kita ke rumah sakit. Setuju?" sahut Satoru sambil menurunkan selimut Utahime sampai batas leher.

"Iya." Utahime menghela nafas.

"Baiklah, kalau begitu malam ini aku menginap."

"Kau tidak perlu menginap..."

"Kalau kau ingin aku pulang, kita ke rumah sakit sekarang."

"Baiklah, kau menang, tapi kau mandi dulu sana, kau kan habis beraktivitas."

Satoru tersenyum, ia menepuk-nepuk puncak kepala Utahime, "pinjam kaos dan celana."

"Merepotkan sekali! Tentu aku tidak punya, tubuhmu itu terlalu besar.."

"Ya sudah."

Satoru mengetikkan sesuatu di ponsel, "kau butuh sesuatu? Makanan atau apa?"

"Kau mau ke mana?" tanya Utahime dengan wajah cemas.

"Aku tidak ke mana-mana, ini nanti ada orangku yang mengantar baju, jadi kalau kau mau sesuatu bisa sekalian dia beli."

Utahime tampak berpikir sebentar, "Aku mau es kopi di Sweety," katanya.

"Kau serius?"

"Tolong ...."

"Baiklah."

"Es kopi dengan susu, gulanya sedikit saja."

"Ok."

Satoru menekan tombol send pada layar ponselnya, "itu saja?"

Utahime mengangguk.

Sweety Cakery Bakery // GojohimeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang