BAB 3

1.5K 74 1
                                    

Luva mengumpat dalam hati kala melihat gerbang tinggi itu sudah tertutup rapat, padahal Luva pergi ke sekolah menggunakan motor padahal udah ngebut tapi tetap saja telat. Mau tidak mau dia harus menyerahkan diri ke ruang konseling, Pak Farid selalu satpam sekolah pun lantas langsung membuka gerbang itu, menyapa Luva dengan senyum manis.

"Di tunggu di ruang konseling, ya Nak." ujarnya, Pak Farid ini bisa dibilang cukup tua hanya saja dia orang yang sangat disiplin, dulunya dia adalah seorang abdi negara dan dia pensiun apalagi ada banyak satpam yang memang menaati peraturan di sini dengan kata lain tidak ada yang berani menerima suap dari murid bolos.

Baru saja Pak Farid akan menutup gerbang sekolah tiba-tiba suara klakson motor sport dan suara knalpotnya yang begitu berisik membuat Luva refleks langsung menutup telinganya apalagi dengan sengaja remaja itu menggas motornya ketika disamping Luva.

"SAMUELNATHAN!" kesal Luva lalu menggas motornya untuk menghampiri Samuel yang nampak tengah turun dari motornya sambil membuka helm full face milik remaja itu.

Luva lantas menendang motor Samuel cukup keras membuat Samuel menatap tidak suka kearah Luva."Gila ya, lo? Ini sekolahan, lantas aja lo bikin gue tuli gara-gara motor butut lo ini!" kesal Luva melirik sinis motor harga ratusan juta itu.

"Gak usah lebay," balas Samuel lalu akan pergi meninggalkan area parkir tapi baru saja kakinya itu melangkah suara pekikan yang mengalahkan suara motor Samuel itu terdengar.

"SAMUELNATHAN, CYRIELLE ALUVA, IKUT SAYA!" teriak guru konseling Miss Visca namanya menatap mereka marah, Miss Visca ini memiliki badan ramping, wajahnya juga selalu terlihat muda, rambut yang selalu disanggul rapi, dan kacamata bertengger manis di hidungnya, dan jangan lupakan tahu lalat berada di atas bibir merahnya.

Dan... Di sini mereka berada, Samuel dan Luva yang tengah membersihkan kolam renang pribadi SMA Storia dengan Miss Visca yang mengawasi.

"Beresinnya yang bersih, saya mau ke ruang kepala sekolah dulu." ujar Miss Visca membuat Luva mengangguk.

"Baik, Miss." ucap Luva.

"Samuel awas aja kamu, kalau kabur." ucap Miss Visca membuat Samuel membalasnya dengan anggukan kepala.

"Bagus," Miss Visca pun segera keluar dari area ruangan tempat berenang tersebut.

"Kenapa lo telat?" tanya Luva memecahkan keheningan.

"Bukan urusan lo." jawab Samuel datar.

"Ck, sering banget kesiangan dari zaman SMP aja lo sering kesiangan. Gak capek?" tanya Luva membuat Samuel mengangkat bahunya acuh, lagi-lagi Luva berdecak. Samuel pergi untuk membawa alat pembersih lainnya kebelakang tempat salin untuk ekskul renang di sini.

Luva hanya menatap kepergian Samuel lalu kembali bersih-bersih, Luva yang tidak sadar terlalu mundur itu pun akhirnya ia terjatuh kedalam kolam yang cukup dalam.

BYUR

Luva terjatuh begitu saja, tangannya bergerak untuk meminta tolong, sekali-kali dia meraup udara keatas sebisa mungkin.

"TO-long!" Kaki Luva kram membuat Luva sama sekali tidak bisa bergerak di sisa kesadarannya dia menatap ruang kolam berenang yang tidak ada siapa-siapa kecuali dirinya.

"Sam--- Samuel." ucapnya lirih lalu dia tenggelam. Sedangkan Samuel yang baru saja membawa alat pembersih berupa jaring untuk membawa kotoran yang ada di dalam kolam itu pun mengerutkan keningnya bingung saat tidak ada Luva di sana.

Apa dia kabur? Tidak mungkin, Luva itu orangnya sangat bertanggung jawab sekali. Samuel melirik alat pembersih yang dipegang Luva berada di sis kolam membuat Samuel langsung melihat kearah kolam.

Hidden Paradise || ON GOING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang