BAB 5

1.2K 57 0
                                    

Malam hari Luva tengah menonton TV diruang keluarga dengan ditemani keripik kentang kesukaannya, dia tengah menonton film action membuat sesekali gadis itu meringis saat melihat adegan berdarah-darah atau sesekali dia terpukau saat pemeran utama dengan kerennya menodongkan pistol.

Tanpa Luva sadari Lionel tengah berjalan kearahnya, wajah pria yang sebelas bulan lebih tua dari Luva itu nampak berseri-seri, Lionel mencomot keripik kentang Luva membuat Luva mendelik menatap kearah Lionel. Lionel tak perduli dengan tatapan sang adik, dia memilih duduk disamping adiknya dan dengan tak tau dirinya memindahkan film yang Luva tonton menjadi film horor.

Luva melotot tak suka."Lionel! Gak sopan banget ya, lo!" ucap Luva sedikit berteriak.

Lionel menoleh."Nonton aja dikamar lo," balas Lionel datar.

Luva berdecak, dia juga tidak mau kalah."Kenapa gak lo aja? Lo selalu aja ganggu momen santai gue," kesal Luva.

Lionel hanya tersenyum-senyum melihat film horor yang ada didepannya, sebenarnya bukan film yang membuat Lionel tersenyum tapi saat membayangkan wajah Celena tadi.

"Lo kalau jatuh cinta mending dikamar aja," sinis Luva.

"Kenapa? Iri?" tanya Lionel menoleh sepenuhnya kearah Luva dengan wajah tengil yang nampak cocok untuk ditimpuk.

Luva menatap sinis kearah Lionel."Siapa juga yang iri? Lo kira gue gak punya pacar apa?" tanya Luva sambil mengibaskan rambutnya ala Alora.

Lionel membulatkan matanya."Ck, gak boleh, lo gak boleh pacar.man." ucap Lionel membuat Luva memutar bola matanya malas.

"Pardon me?" Luva berucap sambil terkekeh.

Lionel berdecak."Awas aja kalau lo sampai pacaran sama salah satu anak Geng Orca!" ucap Lionel tak suka bahkan wajahnya yang awal ceria itu kini berubah muram.

"Terserah gue, lagian buat apa sih kalian harus musuhan?" tanya Luva.

"Awas aja kalau lo sampai pacaran sama salah satu anak Geng Orca kaya sama si Bajingan Max!" Alih-alih menjawab pertanyaan Luva, Lionel malah berucap seperti itu sambil menatap serius kearah Luva.

Luva berdecak sebal, tanpa pikir panjang gadis itu memilih pergi menuju kamarnya. Lionel dan Max adalah musuh bebuyutan sejak dulu, sejak saat masih SMP. Geng Orca yang diketuai oleh Max dan Geng Black Eagle yang diketuai oleh Lionel dulu mereka satu sekolah kecuali Luva. Karena Papanya lebih memilih untuk membedakan sekolah anak-anaknya, lagipula Luva juga malas harus satu sekolah dengan Lionel pasti Lionel akan sangat malas dalam mengerjakan tugas dan mengandalkan dirinya.

Ah tidak, bahkan berbeda sekolah pun Lionel masih sering mengandalkan Luva. Luva bersekolah di SMA Storia sedangkan Lionel bersekolah di SMA Greedbahwara, dan hmm-- Max? Laki-laki itu bersekolah di SMA Vandala ketiga SMA itu adalah SMA paling elite dengan fasilitas yang sangat memadai, bisa dibilang SMA Storia adalah SMA yang paling unggul di antara SMA lainnya apalagi dibidang akademik jadi cukup susah untuk masuk kedalam SMA Storia karena yang diutamakan adalah kepintaran bahkan yang bersekolah di SMA Storia hampir 55% anak beasiswa yang sering sekali memenangkan kejuaraan termasuk Luva.

Dulu Luva juga mendapatkan beasiswa gratis sampai lulus di SMA Storia tetapi karena Papanya bilang dia masih sanggup untuk membiayai Luva, jadi Luva memilih untuk memberikan beasiswa kepada orang lain yang mungkin lebih membutuhkannya.

Sedangkan SMA Greedbahwara dan SMA Vandala hampir 75% yang bersekolah di sana anak-anak konglomerat, apalagi kejuaraan bola basket yang hampir setiap tahun diadakan selalu menjadi bahan adu jotos bagi Geng Orca dan Geng Black Eagle.

Hidden Paradise || ON GOING Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang