08. Hilang

9 4 3
                                    

Selamat datang kembali di bab delapan.

"Kok kamu bisa sama dia?" kini giliran Elang yang melempar kembali pertanyaan Ira

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Kok kamu bisa sama dia?" kini giliran Elang yang melempar kembali pertanyaan Ira.

___

Elang turun dari motornya, melangkah mendekati Kaira dan Aksa, meninggalkan Airin sendiri di belakang sana.

"Jelasin sama kakak, Ra," ucap Elang ketika sampai di hadapan Kaira. Ia melepas helmnya, Jemarinya membenarkan letak kacamatanya.

"Bunda masuk rumah sakit lagi, kak," jelas Kaira kepada Elang yang menatapnya. Kaira menunduk dalam.

Elang beralih menatap Aksa seolah bertanya apakah pernyataan Kaira itu benar. Aksa yang paham langsung menganggukkan kepalanya.

"Kebetulan gue lagi sama dia, jadi gue temenin dia ke rumah sakit," kini giliran Aksa yang menjelaskan keberadaannya.

Elang yang mengetahui itu langsung berjongkok di depan Kaira. Ia tak memusingkan kenapa Aksa bisa bersama Kaira sebelum ke rumah sakit disaat seperti ini.

Elang menatap Kaira yang masih menunduk dalam, gadis itu menghindari tatapan matanya. Ia kembali beralih menatap Aksa.

"Keadaannya gimana sekarang?" tanya Elang.

"Udah tenang, masih tidur karena pengaruh obat bius. Tadi, terpaksa dikasih obat bius sama dokter karena luka di badannya perlu diobati," ucap Aksa menjelaskan.

Aksa yang mengerti situasi, kini bangkit dari duduknya. Ia menjauh dari mereka berdua beberapa langkah untuk membiarkan keduanya berbicara. Saat melewati Airin, ia menatap sinis gadis itu yang juga balik melakukan hal yang sama kepadanya.

"Ira," panggil Elang sembari mengangkat pelan dagu Kaira agar ia menatapnya.

Kini Kaira menatap lekat mata Elang. Elang melihat mata sayu gadis itu yang sedang menatapnya. Dengan dirinya yang masih berjongkok, ia membawa Kaira dalam pelukannya.

Selang beberapa detik sebelum Kaira membalas pelukan itu. Airin yang melihat itu mendengus kesal, sedangkan Aksa mengalihkan pandangannya dari mereka berdua.

"Jangan nyakitin diri lagi, Ra," Elang berbisik pelan di telinga Ira. Ia tau kalau Kaira selalu menyakiti dirinya sendiri jika sesuatu terjadi dengan bundanya. Ia tahu permintaannya tadi hanya akan menjadi angin lalu bagi Kaira. Tapi ia akan terus mengatakan itu kepadanya.

"Ekhm," Airin mengintrupsi keduanya agar segera melepas pelukan mereka.

"Ngapain sama dia kak?" tanya Kaira yang jengkel dengan keberadaan Airin.

"Tadi ketemu di jalan, Ra. Dia minta diantar pulang," Elang mencoba menjelaskan.

"Oh," Kaira menatap tajam Airin, "aku mau balik ke rumah sakit, kak."

"Kakak antar." tubuhnya langsung bangkit untuk bersiap mengatar Kaira kembali ke rumah sakit.

"Ngga usah, aku sama Aksa aja," tolak Kaira.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 04, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kaira NadiraTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang