8. Suasana

374 53 0
                                    

"Udah gak ada barang yang ketinggalan kan?" Tanya Wonyoung pada teman kamarnya. Matanya melihat sekali lagi ke kamar mereka sapa tau ada sesuatu yang tertinggal.

"Gak ada, ayok" ajak Haerin pada Wonyoung untuk segera mengunci pintu kamar hotel.

"Halo~" sapa seseorang.

"Eh Kimin"

"Mana Hanni?"

"Tuh masih ribet sama kopernya"

Minji yang paham langsung ke arah belakang dan terlihat Hanni yang emang kesusahan dengan barang bawaannya.

"Udah dibilangin gak usah banyak belinya, repot kan" tangan Minji mengambil alih koper Hanni yang dipaksakan untuk di resletingkan.

"Eh? Minji...?" Hanni tersadar ada Minji di sampingnya.

Minji berusaha untuk menutup koper Hanni yang mangap-mangap. Dengan usaha yang ia kerahkan akhirnya koper tersebut bisa di tutup.

"Sungkan, kalau mau nolak tetangga" ucap Hanni.

"Makasih sama kamu yang baik, tapi inget juga kamu bukan kurir yang bisa antar kirim barang"

"Ini deh yang terakhir"

"Aku sentil kalau bohong"

"Hehe.. makin cinta deh" ucap Hanni sambil kedua tangannya membentuk bentuk hati.

"Para hadirin jangan pacaran aja ya nanti ketinggalan bus" suara Haerin terdengar.

Empat orang berjalan menuju lift untuk turun ke bawah. Minji dan Hanni di belakang Haerin serta Wonyoung.

Tangan kanan Minji mendorong koper dan tangan kiri Minji mengenggam tangan Hanni. Minji di cukupkan hanya dengan tas yang ia cangklongkan di bahunya. Sampai di dalam lift Hanni menyandarkan kepalanya di bahu Minji.

"Enak banget yang lagi bersandar sama ayang" celutuk Haerin.

Hanni maupun Minji terkikik geli karena sindiran Haerin.

"Iri bilang bos.. Hahaha"

~

Sebelum On the Way para murid dan guru mengisi perut dulu di restoran. Bunyi denting peralatan makanan memenuhi indera pendengaran.

"Lo udah pacaran sama Minji?" Tanya Jinni.

"Eumm..belum"

"Ha? Udah mesra-mesra masa iya belum ada status" kaget Jinni. Mulutnya sibuk ngunyah ayam kecap yang enaknya kebangetan.

"Dia belum anu"

"Anu apaan dah!?"

"Dia cuman nyatain perasaan sih gak ngajak pacaran" terang Hanni.

"Kalau bisa harus ada status Han lo tau sendiri kan kelakuan Minji macam kek kadal yang nemplok sana nemplok sini"

"Hmm.. doain aja ya, walaupun gue ngarep banget dia bakal nembak tapi kalau gue yang ngajak duluan ya males banget"

~

Suasana hati Si Ketua sedang masa baik tanpa galau. Girangnya Ketua maka akan berdampak pula pada suasana di sekitarnya. Tampak bus 2 yang di tumpangi Minji CS sangat riuh karena nyanyian yang memekak telinga.

Bae, si paling kalem memegang mic dan bernyanyi riang. Minji, Hyein, Yujin, Sullyoon dan teman lainnya ikut memeriahkan dengan mengangkat tangan seakan sedang berdisko di club.

Para guru membiarkan tingkah laku muridnya. Yang penting mereka senang daripada diem-diem aja malah mabuk kan tambah berabe.

Perjalanan pulang juga terasa menyenangkan bagi murid terutama Hanni dan Minji. Perselisihan kemarin sudah mereka tinggalkan dan menuju hari kebahagian di masa mendatang.

Hanni menoleh ke belakang untuk melihat tingkah laku Minji yang sangat aktif. Ketika mata mereka bertemu senyum manis terpasang pada wajah kedua orang yang sedang kasmaran itu.

Tbc;

AAAAAA MINJI HANNI

AAAAAA MINJI HANNI

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Minji, Hanni, dan JaketTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang