"Arghhkk!! Pelan dong... kasar banget"
"Jadi orang kok ngeyel"
"Punggung aku capek banget sumpah"
Hanni naik ke atas Minji dan memijat punggungnya. Jari jemarinya dengan telaten menari-nari di punggung Minji.
"Pijetin sampek aku tidur ya"
"Malessss enak bangett"
"Nanti aku jajanin deh minta album idola kamu ya aku jabanin"
"Awas boong!"
Sayu-sayu mata Minji mulai menutup seiring dengan gerakan Hanni yang terasa enak di punggungya.
~
FlashbackMinji menggiring bola basket dengan lihai. Lawan mainnya adalah Danielle, seseorang yang pernah hadir di hati Hanni.
Pertandingan sengit dilakukan walaupun Minji tau kalau Hanni sudah sepenuhnya milik dia. Meski begitu masih saja ada rasa tak enak ketika mengingat Danielle adalah masa lalu Hanni.
Kali ini tropi kemenangan bukan mendapatkan Hanni. Hanya menaktir siapa yang menang dalam adu duel.
Panggilan dadakan tiba-tiba mengudara memanggil nama Danielle. Tanpa sengaja Danielle mengarahkan bola basket di punggung Minji dan boom!
Minji mengerang dan menjatuhkan tubuhnya di lapangan basket. Punggungnya terasa panas. Untung mendung hari itu jadi cahaya matahari tidak mengintimidasi matanya.
"Sorry broo! Nanti gue traktir mie ayamnya selesai try out!!!" Maaf Danielle di seberang sana.
Minji hanya mengacungkan jempolnya tanda setuju.
Minji merasakan tepukan pelan di pipi kirinya. Matanya terbuka, terlihat seseorang yang mungkin seseorang dia kenal?
Aku di surga ya?
Cantik banget dia..
Dia bidadari ku?
"Ngayal ya?"
"Siapa?"
"Eh lupa ingatan dia" lirih Hanni.
"Ayok pulang malah tiduran di lapangan" ajak Hanni.
"Punggung aku Han..." Minji mengaduh kesakitan.
"Kenapa?" Tanya Hanni. "Di lempar bola tadi sama si Dani"
"Demi?"
"Demi mie ayam...."
Hanni menghempuskan napas kasar. Emang bener Minji gak suka mi instan tapi untuk urusan mie ayam dia jagonya. Apapun demi mie ayam akan dia lakukan.
"Nih minum dulu" Hanni mengeluarkan botol minum dari tasnya.
"Bukain..." pinta Minji.
"Ya ampun bayi bagong!" Tapi tetap saja membukakan botol minumnya.
Cengiran manja terlihat dari wajah Minji. Sekali tegukan setengah air dari botol Hanni tandas di tenggorokan Minji.
Hanni harus membantu pula Minji untuk bangun agar tidak jadi tontonan bagi murid lain.
"Hehe.. makasih Hanni ku" ucap Minji.
"Males!"
~
Disinilah Hanni sekarang di kamar Minji dan menunggui di empu kamar untuk bangun. Setengah jam lalu setelah Minji terlelap Hanni menyudahi kegiatan pijetnya dan duduk di kursi single di kamar Minji.
Kamar Minji penuh dengan buku dan dvd. Hanni menyomot satu buku asal dan membacanya.
Hingga satu jam Hanni fokus pada bacaannya. Dia mulai bosan, tetapi Minji masih nyenyak tidur.
Hanni menatap Minji untuk kesekian kali akhirnya dia memutuskan untuk membangunkannya. "Minji...." tangan Hanni mengoyangkan pelan lengan Minji.
"Hmmm..."
"Bangun.. aku mau pulang"
Minji tetap pada posisi dan masih menutup mata. "Bangun ah! Tak tinggal pulang loh.."
Gertakan Hanni sanggup membangunkan Minji. Dia menatap Hanni sebentar dan berjalan ke arahnya.
"Jangan pulang... masih kangen.." Minji memeluk Hanni.
"Alah kangen kangen aku ditinggal tidur"
"Iya-iya ini udah bangun"
Kedua tangan Minji memegang pipi Hanni. Bibir Hanni nampak cemberut dan
Cups
Satu kecupan dari bibir Minji ke bibir Hanni.
KAMU SEDANG MEMBACA
Minji, Hanni, dan Jaket
Teen FictionCerita tentang Minji dan Hanni yang liburan di Bali.