Petualangan Lolita : 120 Days To Sincerity

24 0 0
                                    

Buku catatan ini memiliki sampul triplek dan dilapisi kulit sintetis berwarna hitam, lumayan besar dan tebal. Pada bagian-bagian pertama buku catatan Leo, terdapat beberapa coretan sembarang yang bisa kusimpulkan adalah coretan tangan milik Donovan. Setiap halaman memiliki tanggalnya sendiri-sendiri.

Pada tanggal 12 september 1932, yang mana merupakan halaman pertama dari buku ini, Leo menempelkan kliping dari tugas bahasa inggris Donovan. Di lembar tugas itu, Donovan menjawab setiap pertanyaan dengan bahasa Jerman, juga terdapat sisa kunyahan permen karet di kolom nilai. Ia menambahkan kata-kata dibawah kotak yang sudah di tempeli permen karet itu " Aku Tidak Butuh Nilaimu ".

Setahuku, seharusnya lembaran tugas yang telah diberi nilai akan dikembalikan lagi kepada murid, aku penasaran dengan apa yang membuat Leo sangat tertarik untuk menyimpan kertas ujian Donovan. Sebagai orang yang begitu memperhatikan aktivitas murid di sekolah, setidaknya ada 80% dari aktivitas sekolah yang dapat kuingat dengan baik. Sekitar bulan september, Leo mengamuk di ruang guru karena suatu hal hingga aku pun tidak berani menanyakan hal apa yang membuat kulitnya sampai memerah dan tangannya mengepal selama berjam-jam. Ia keluar dan berbicara kepada kepala sekolah sambil beberapa kali menunjukan selembar kertas ujian.
Kemungkinan pada tanggal 12 september, inilah saat dimana Donovan dipanggil untuk menghadap Leo, yang kemudian kepala sekolah menjatuhkan skors pada Donovan setelah pertemuan tersebut.
Untuk memastikan kredibilitas dari buah pikiranku, aku sudah bekerja sama dengan kepala sekolah dan memeriksa data skors Louise Donovan. Dan perkiraanku ternyata tidak meleset sama sekali.

Pada 4 halaman selanjutnya terdapat sobekan kertas kecil yang lusuh seolah kertas-kertas tersebut sempat diremas sampai berbentuk bola dan dilempar kesana kemari, seperti kebiasaan anak-anak untuk saling bertukar pesan di dalam kelas saat mereka dibebani perintah untuk tetap diam selama pelajaran. Pesan-pesan dalam surat tersebut semuanya memiliki satu tanda yang sama, cap bibir dengan lipstik merah yang tipis. Tidak ada murid lain selain Donovan yang berani mengaplikasikan lipstik dengan warna seberani itu. kertas-kertas itu berisi pesan yang kian hari kalimatnya kian mekar menjadi lebih berani, semakin hari semakin menggoda, bahkan sesekali memberikan petunjuk seperti " temui aku di taman bermain samping sekolah, undangan bermain petak umpet ".

Halaman setelahnya berisi catatan-catatan tentang Donovan. Terdapat juga beberapa puisi yang di dedikasikan untuk Donovan. Didalam puisi itu, beberapa kali ia menjelaskan betapa ia mengagumi Donovan, namun ia terbelenggu oleh norma sosial dan dirinya sebagai seorang guru. Juga, benar saja dugaanku mengenai obsesinya memiliki anak perempuan pun berkaitan dengan kelainan seksualnya.

Bergerak ke halaman selanjutnya, ia menempelkan beberapa foto Donovan. Sebesar itu obsesinya terhadap Donovan, ia menyalin data foto tahunan Donovan. Foto-foto itu beberapa sudah luntur catnya, aku tidak tahu air apa yang melunturkan foto anak itu – entah air mata, air liur, atau air mani yang menghapus cat di foto tersebut. Pada halaman lainnya juga terdapat beberapa foto mereka sedang bersama. Dari sini bisa disimpulkan hubungan mereka semakin dekat. Namun, tanggal yang tercantum di foto tersebut berjauhan dengan kejadian dimana aku memergoki mereka di lab kimia, yang mana bisa disimpulkan bahwa sebelum kejadian itu, mereka sudah menjalin hubungan yang sangat dekat.
Semakin aku membuka halaman berikutnya, foto-foto itu semakin eksplisit dan menjijikan. Progresi yang ditunjukam dalam catatan tersebut bisa dianggap pelan namun semakin maju semakin gelap, kedalam, dan menggambarkan kemunduran akal sehat manusia.

Aku harus mempersiapkan diriku untuk menjelaskannya dalam kata-kata yang lebih pantas, namun sepertinya kata-kata pun tidak sudi mendeskripsikan perilaku mereka dengan kalimat yang lebih manusiawi. Baiklah, dimulai dengan foto-foto mereka sedang berhubungan badan. Kemudian pada halaman berikutnya, Leo menumpahkan rasa patah hatinya terhadap Donovan yang menjalin hubungan dengan teman sekelasnya. Leo menjelaskan seberapa ia merasa seperti anak kecil lagi yang sedang bergelut dengan rasa cemburu. Setelahnya ia menyusun beberapa kerangka yang sepertinya gagal berkali-kali dan dicorat-coret dengan rasa frustrasi yang dalam. Di halaman berikutnya, ia menyusun kerangka rencana yang lebih jelas, namun lebih tidak manusiawi daripada yang sebelumnya.

Kira-kira begini, ia sudah berada di titik dimana ia akan menerima bahwa Donovan adalah anak muda yang bebas. Namun, ia sadar betul bahwa nafasnya adalah nafsu. Pada kolom-kolom pertama kerangka rencana tersebut, bisa disimpulkan bahwa ia berusaha menyekapnya disebuah basement rumah barunya yang ia beli di Houston dengan cara menjebak Donovan agar mau berlibur bersamanya ke Houston, yang mana ia menetap disana sampai sekarang.

Di berkas yang terpisah dengan buku ini, ada sebuah amplop yang berisi foto-foto Donovan yang lainnya. Aku akan mengirimkan foto-foto ini kepada kepolisian, namun jika kalian penasaran seperti apa fotonya, biarkan aku jelaskan kepada kalian saja karena foto-foto itu tidaklah layak dilihat mata manusia, menjijikan dan menyebabkan trauma.
Terdapat 120 lembar foto, semuanya menggambarkan kekejian Leo terhadap Donovan. File ini berjudul " 120 hari menuju ketulusan"
Pada hari pertama, dituliskan dibelakang foto Donovan yang sedang disekap :

" Ia terbelenggu dengan cantik, rambutnya berantakan dan lebih menarik. Ia tidak berdaya dan kakinya terlipat kedalam, biasanya ia mempersilahkanku membuka kakinya lebar-lebar "

Pada foto kedua, tubuh Donovan sudah dipenuhi luka dibeberapa titik vitalnya. Ia juga nampak kesakitan dan foto tersebut buram dikarenakan ia terus bergerak saat hendak di foto. Catatan dibelakang foto tersebut tertulis :

" Ini akan terus berlangsung selama beberapa hari, aku akan menjelajahi tubuhnya. Aku dimakan rasa penasaran, apa yang bisa kujelajahi selain kemaluannya? "

Penyiksaan tersebut terus berlanjut sampai pada hari ke 30 , ia sudah terlihat sangat kurus di foto tersebut. Kemungkinan juga sudah mati. Ususnya sudah terburai kemana-mana, kulit putihnya biru dan dipenuhi jamur. Rambutnya rontok dan mengalami kebotakan, sudah sangat sulit dikenali sebagai Donovan yang memiliki paras menarik.
Namun dengan bentuk yang seperti ini, Leo menyatakan pada catatan dibelakang foto tersebut bahwa ia lebih menyukainya seperti itu.

" Natural, kau selalu mengenakan lipstik dan celak yang bodoh. Kau lebih cantik saat tidak berdaya dan tidak berlaga kuat. Aku suka saat udara ini memutuskan penampakan nyatamu. Tanpa riasan, tanpa sabun, hanya kotoran dan darahmu yang keluar dari kulitmu karena tidak menemukan jalan keluar dari tubuhmu selain melalui pori-porimu. Buruklah seburuk jiwamu, aku semakin mencintaimu. Sekarang, berpetualanglah "

Tulisnya, pada foto tersebut.

Pada hari ke 120, bentuk Donovan sudah tidak lagi dikenali. Namun Leo menjelaskan seberapa ia berhasil menumbuhkan rasa cinta yang tulus dan bukan karena dorongan seksual saja.

" Bahkan saat kau tak berupa, diantara kita tidak ada yang berbeda. Perasaanku semakin tumbuh. Bahkan saat kulitmu tak lagi mulus, rambutmu tak lagi berkilau, sosokmu tak lagi kukenali, cintamu telah berubah menjadi benci, mungkin juga penyesalan atau lebih parah lagi, dendam, aku justru semakin mencintaimu. Kau selalu berpikir kau wanita yang hanya pantas dinikmati tubuhnya, namun bagiku, kau lebih dari itu. Aku mencintaimu bahkan di rupa terburukmu, disaat kau ingin lari dariku, disaat kau berjanji akan menggentayangiku seumur hidup. Namun dengan itu aku akan berbahagia. "

Aku mengutipnya dari halaman terakhir dari buku catatan ini.

Seperti yang kalian kenal Diana Morgan merupakan seorang aktivis alam yang ternama, namanya sering muncul di koran dan film dokumenter tentang alam. Leo juga pernah menyatakan bahwa Lolita terinspirasi dari istrinya yang merupakan seorang penjelajah alam. Sebelum kalian berasumsi ini dan itu, aku akan menuliskan salinan dari surat pribadi yang Diana kirimkan padaku pada hari ia mengetuk pintuku.

The Lover ( and other stories) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang