Petualangan Lolita

17 0 0
                                    

Mungkin aku akan terdengar seperti orang tua konyol bagimu, kau mungkin sedang mengolok-olok cara bicaraku atau mungkin sedang memikirkan hal lain selagi aku sibuk mengoceh. Ini akan menjadi kali terakhir aku bicara mengenai komik Petualangan Lolita. Jika kalian bersedia, aku sangat memohon kepada kalian untuk mendengarkanku sekali ini saja dan setelah ini kalian bisa memutuskan untuk tetap mempublikasikannya ataupun tidak. Melihat penjualan komik Petualangan Lolita yang sangat laris manis di pasaran, aku mengerti benar mengapa sulit bagi konsumen maupun penerbit untuk berhenti mempublikasikan buku komik ini, namun tidak pernahkan kalian berfikir untuk mempertimbangkan alasan mengapa aku mendeklarasikan perang terhadap Petualangan Lolita? memangnya kalian tidak penasaran dengan alasan apa yang membuat Petualangan Lolita terasa seperti perasan limun pada luka menganga di antara kulitku?
Aku juga menyarankan kepolisian untuk membuka kembali Kasus hilangnya Louise Donovan yang telah ditutup sejak 13 tahun yang lalu, setelah aku mempublikasikan tulisan ini.

Aku mengenal Leo Morgan. Dahulu kami adalah teman kerja, rekan guru lebih tepatnya, di SMA Mountainridge tahun 1930. Kami berteman dengan baik, aku mengenal istri dan anak laki-lakinya, Conan Morgan. Terakhir aku mengunjunginya saat ia masih berumur 8 tahun. Hubungannya dengan istrinya, Diana Roosevelt tidak begitu bahagia. Beberapa kali istrinya datang padaku, mengajakku bertemu di kafe Bear Valley, tempat yang jauh dari jangkauan suaminya untuk bercerita tentang masalah rumah tangganya. Semenjak kelahiran anak laki-lakinya, ia tak lagi merasakan kehangatan Leo, ia berubah menjadi orang yang kasar, suka main tangan dan mengumpat. Dugaan Diana, Leo kecewa karena ia begitu mendambakan anak perempuan. Sayangnya, Diana telah di vonis mandul sehingga tak lagi dapat melahirkan anak. Sesekali ia mengajakku bercinta untuk membuktikan bahwa vonis dokter itu salah. Dan sesekali pula aku menolak. Kami menjalani hubungan gelap sekitar 3 bulan sampai akhirnya aku melangkah keluar dari hubungan itu karena didorong rasa bersalah yang luar biasa besar terhadap Leo. Hubungan gelap itu berakhir bersih tanpa jejak, tiada foto ataupun surat cinta, hanya momen buram yang mulai terkikis karena aku maupun ia, berusaha melupakan semua yang sudah terjadi. Selain aku meninggalkannya karena rasa berdosa, aku juga merasa kian hari, aku kian bergantung pada perhatiannya. Diana bercinta denganku tiap malam dalam frustasi ingin membuktikan bahwa vonis yang dijatuhkan padanya adalah salah besar, sedangkan aku bercinta dengan kasih yang tumbuh kian menjulang.

Darisitu aku mulai memperhatikan Leo. Setidaknya walaupun aku tidak bisa berbicara lagi pada Diana, aku bisa bersiap siaga dengan memperhatikan gerak gerik suaminya. Dia adalah guru bahasa inggris yang terkenal dengan tata krama yang nyaris sempurna, ramah dan karismatik. Tubuhnya tinggi semampai, sikapnya selalu tegap. Dari kejauhan 100 meter kita bisa merasakan keberadaannya berkat wewangian pekat yang menjadi ciri khasnya, campuran bau lavender dan jeruk bergamot. Benar-benar tidak mencerminkan perilaku yang dituduhkan oleh Diana. Terkadang ada rasa bingung mengapa Diana lebih memilih menghabiskan malam bersamaku daripada berdiskusi dengan Leo untuk memperbaiki hubungan mereka.

Sudah menjadi tradisi untuk menyapa setiap orang yang kita lihat di area sekolah, apalagi di kalangan guru. Semenjak hari perpisahanku dengan Diana, aku dan Leo menjadi kian dekat. Entah alam bawah sadarku beretikad untuk menebus dosa kepadanya atau justru ingin menutupi kebusukanku dengan bersikap baik padanya. Apapun itu, yang jelas aku ingin memperhatikannya dengan lebih seksama. Dari pengamatanku saat itu, ia sering sekali pulang terlambat. Diana sering mengatakan bahwa ia menduga bahwa Leo pergi ke tempat-tempat hiburan malam atau memiliki kekasih lagi, tapi berdasarkan dari pengamatanku, ia tetap berada di area sekolahan sampai jam 6 sore. Sesekali ia masih memberi pelajaran tambahan kepada beberapa anak yang nilai ulangannya kurang sampai anak-anak itu terkadang harus pulang malam. Aku mulai membuat kesimpulan di dalam kepalaku bahwa mungkin Diana berlebihan saja, mungkin saja Leo kelelahan setelah mengajar dan hal itu mempengaruhi kualitas komunikasinya. Sekitar 2 hari aku berhenti memperhatikan Leo dan mulai fokus melupakan kenanganku dengan Diana. Namun kurasa memperhatikan pria itu sudah menjadi kebiasaan yang sulit dihilangkan karena hanya dengan melakukan kebiasaan menguntit inilah aku bisa merasakan koneksi dengan Diana.

The Lover ( and other stories) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang