Right Choice

7 0 0
                                    

{Hi readers! Ini adalah episode 5 dari chapter 2, tapi kita mau ngumumin sesuatu nih! Kalau chapter 2 bakal dibagi menjadi 13 episode! So.. enjoy readers!..~}

Vivian hidup dipanti asuhan dengan bahagia meskipun tanpa seorang ayah, ia bermain dengan anak anak lain, dan juga suster-suster.

Suatu hari saat ia pergi ke kamarnya untuk tidur, ia melihat ke kaca dan terkejut.

Wajahnya berubah seorang laki.

"Whaaaahh!!" kejut Vivian.

"K-kamu siapa?!!"

"Relax.." ucap seorang laki tersebut.

"K-kamu siapa.. jawab jujur!" ucap Vivian.

"Timestar."

"Timestar?" tanya Vivian.

"Aku adalah kakak kandung mu, yang dibunuh oleh ayah ku sendiri saat aku masih didalam lambung ibu." ucap Timestar.

"What? You're nonsense."

Timestar tertawa dan melihat Vivian, tiba tiba ia meneleportasikan mereka berdua kemakam Diana.

"Ini.. ini adalah makam ibu kita."

Vivian terlihat kaget dan tidak sanggup merespon, ia meneteskan air mata.

Tiba tiba Timestar pusing dan merasakan keberadaan sesuatu.

"Aaah.. keturunan Lunafrey sudah lahir, kita harus menghentikannya untuk bertemu 3 Hope lainnya.. Silver Monolith, Poulytree, Dark Flame. Mereka akan menjadi tim yang tidak bisa dikalahkan, kita harus membunuh keturunan itu secepatnya sebelum terlambat.."

"Tapi.. bagaimana caranya untuk membunuh keturunan Lunafrey?.."

"Tertulis diramalan Cyrogod, kita harus mengambil sukma nya dan merasuki tubuhnya."

Vivian mengangguk sebelum Timestar berbicara lagi.

"Tapi.. jika ia bisa membebaskan diri dari rasukan kita dan menemukan ku.. pegang ini.."

Timestar memberikan sebuah batu ajaib kepada Vivian.

"The True Timeholdstar.."

"It is time." ucap Timestar.

"For what?"

Timestar tiba tiba memberikan kekuatannya kepada Vivian, kekuatannya yang malah terlihat *menyerap* badan Vivian, saking kuatnya Vivian berteriak kesakitan.

"Ahhhhhhh!" teriak Vivian yang sedang menyerap kekuatan Timestar.

Timestar tersenyum melihat Vivian menyerap kekuatannya.

"S-stop please.." ucap Vivian dengan lemah.

"Jika kamu berhasil membunuh kekuatan Lunafrey, serap kekuatannya dan gunakan itu untuk membangkitkan ku." ucap Timestar, ia pun menghilang setelah kejadian itu.

Vivian yang sudah berubah menjadi sosok Timestar terbang melarikan diri dari panti asuhan tersebut dan mencari Dafton.

Dafton terlihat sedang mengurus Wynter yang masih bayi pada saat itu.

"Hun, can you take care of Wynter? I got something to do." ucap Dafton, ia langsung pergi ke kamarnya terlihat panik, dan mencari berkas berkas.

Tiba tiba sosok Timestar muncul dihadapan Dafton, ia pun terdorong dengan kehadirannya.

"Vivian?.." kaget Dafton.

"The name's Timestar.." ucap Vivian sambil memegang batu Trueholdstar.

"Why.." ucap Dafton.

"Kamu merenggut semuanya dari aku, kakakku, ibuku.. bodohnya didunia ini satu satunya keluarga yang bisa kukunjungi adalah.. kamu." setelah mengucapkan itu Vivian mendorong Dafton dengan kekuatan gelap nya, yang membuat Dafton tergeletak.

"A-aahh.." Dafton merintih saking sakitnya ia terdorong.

Vivian memegang batu Trueholdstar dan hendak ingin membunuh Dafton, tiba tiba Dafton langsung mengambil batu Timeholdstar, ia juga mengambil separuh kekuatannya.

"Go back to hell."

Ia mendorong balik Vivian dengan batunya.

Vivian pun tiba tiba menghilang, dari situlah Dafton bisa mempunyai kekuatan, istrinya yang mendengar suara rusuh dsri kamar Dafton pun hendak mengunjunginya.

"Dafton.. what happened." ucap kekasihnya itu sambil melihat kondisi ruangan yang berantakan.

Dafton yang sampai sekarang masih hidup menceritakan semuanya kepada Jason dan memberikannya batu Trueholdstar.

"Here.. take care of this.. only the power of Cyro and Fire could only destroy this stone."

"But.. why choose me?.. why not Jim?.. he's stronger.. better.." ucap Jason.

"Kid, the moment i saw you.. i just knew that you were the right guy." kata Dafton.

Bersambung.

Future Hope: The Timestar (REVAMPED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang