{Hi readers! Ini adalah episode 10 dari chapter 2, tapi kita mau ngumumin sesuatu nih! Kalau chapter 2 bakal dibagi menjadi 13 episode! So.. enjoy readers!..~}
Sementara itu, Jim dan kawan-kawannya berada diruang bawah tanah Mason untuk menyusun rencana mereka, Jason teringat bahwa ia mempunyai batu Trueholdstar.
"Eh.. aku baru inget.." ucap Jason sambil mengambil sesuatu disakunya.
Jason pun mengeluarkan batunya, semuanya tercengang melihat batu yang berwarna merah dan mengkilat itu.
"Jason.. ini beneran?.."
"Dapet darimana lo?.." ucap Jim.
"Ayah Wynter kasih aku ini.. Morpheus.. kamu bisa identifikasi batu ini nggak?.." Jason mengasih batunya kepada Morpheus.
Morpheus mengangguk dan mencoba memegang batunya, ia mengedipkan mata, saat ia memegang batu mengkilat merah itu, tangannya berasap.
"Batu ini.. terkutuk.. jika kalian memasang batu ini kebadan kalian, kalian bisa menghancurkan dunia ini.. kekuatannya sangat besar.. batu ini bisa meramal sesuatu yang akan terjadi.. dan yang harus kita lakukan.." ucap Morpheus sambil menatap mereka bertiga.
"Bisakah kamu bertanya kepada batu itu.. cara mengalahkan Felicia dan Vivian untuk mendapatkan Wynter kembali?.." ucap Jason.
Morpheus mengenggamkan batu itu dan bertanya.
"Show me how to bring our friend back, please." ucap Morpheus.
Tiba tiba batu itu masuk kedalam tubuh Morpheus, matanya seketika berubah menjadi hitam, melihatkannya sebuah penglihatan tentang Wynter
Batu itu melihatkan bahwa Wynter sedang tertidur, dalam keadaan sekarat dan banyak luka, jika mereka tidak berburu mencari Wynter, ia akan mati.
Batu itu melihatkan juga cara untuk menghancurkan Vivian, yaitu melepas jantung dari tubuhnya, lalu..
Belum sempat selesai, Morpheus kehabisan energi dan tidak selesai melihat penglihatannya, yang ia tahu hanya melepas jantung Vivian.
Batunya keluar dari tubuh Morpheus dan jatuh, Jason mengambilnya.
Mason yang melihat Morpheus hampir jatuh pingsan pun menangkap nya dan menaruhnya disofa.
"Kamu gapapa kan?.." ucap Mason dengan khawatir.
"Apa yang kamu lihat?.." ucap Jason.
"Wynter dalam bahaya.. ia sekarat.. bisa bisa mati.. kita harus membunuh Vivian dan Felicia sebelum terlambat.." ucap Morpheus.
"Caranya?.." ucap Jim.
"Kita harus melepas jantung Vivian dari tubuhnya, tapi aku tak tahu kita harus buat apa setelah itu, aku terlalu lemah untuk melihat semua penglihatan yang diberi oleh batu ini.." ucap Morpheus.
"Itu dia.. kita harus membunuh Vivian dengan mencabut jantungnya.. tapi setelah itu?.. apa yang kita bakal lakukan dengan jantungnya?.." Jason bertanya.
"Kita bakar saja." ucap Mason.
"Bisa jadi berhasil.." ucap Morpheus.
"Jason, kita harus bicara, privat." ucap Jim.
Jason yang mendengar ucapan Jim langsung mengikuti Jim, Jim keluar dari basement dan berdiri didepan pintu basement bersama Jason.
"Gimana kalo kita gagal?.. kita gatau tingkat presentase nya berapa, gimana kalo Wynter sampe mati?.. kita yang nanggung kan?.. kamu juga udah dipercayain sama Ayahnya.. mending kita gausah buru buru deh." ucap Jim.
"Kalo kita buang buang waktu kaya gini.. Wynter bisa bisa mati beneran, Jim." ucap Jason.
"Tapi kita aja belum ngelatih kekuatan mereka?.. kalo kita mau berhasil ya.. harus nyiapin kekuatan sebesar besarnya lah." ucap Jim.
"Yaudah.. kita malem ini latihan aja sama mereka, berangkat besok malem." ucap Jason.
Jason menyentuh pintu basement ingin membukanya, tapi Jim tiba tiba memegang tangannya.
"Tunggu."
Jason kaget dan melihat Jim kembali, ia bingung kenapa Jim tiba tiba memegang tangannya.
"Kalo kita bener bener mau ngalahin mereka berdua.. kita kayanya gabakal ketemu lagi." ucap Jim.
"Jim... lo gabakal ninggalin gue kan?" ucap Jason.
Tiba tiba Jim meneteskan air matanya dan memeluk Jason.
Jason kaget dan membalas pelukannya.
Jim menyudahi pelukannya dan mengisap air matanya, ia membuka pintu basement untuk melihat keadaan Morpheus.
"Morpheus, Mason, aku akan berada dikamar mandi untuk ganti baju, saat aku keluar kalian harus ada didepan rumah untuk latihan." ucap Jim.
Jim berjalan ke kamar mandi untuk berganti pakaian, dia membuka pintu dan menutupnya, dia melihat ke cermin sebentar lalu membuka baju dan celananya, memperlihatkan sixpacknya, dia memakai baju hitam ketatnya itu lalu mencuci mukanya dan keluar dari kamar untuk menemukan Morpheus dan Mason yang telah berada dilapangan.
"Hey, let's start." ucap Jim.
BERSAMBUNG
KAMU SEDANG MEMBACA
Future Hope: The Timestar (REVAMPED)
FantasyBeberapa bulan setelah mereka mengalahkan Felicia, mereka hendak ingin beristirahat dengan kekuatan mereka. Tapi ancaman baru yang lebih besar datang dan mereka harus siap melawannya.