Diana

9 0 0
                                    

{Hi readers! Ini adalah episode 4 dari chapter 2, tapi kita mau ngumumin sesuatu nih! Kalau chapter 2 bakal dibagi menjadi 13 episode! So.. enjoy readers!..~}

Balik saat Jason berada dirumah Wynter, Mr. Lunafrey memberi tahu informasi penting kepada Jason.

Yaitu jauh sebelum bertemu ibu Wynter, Mr. Lunafrey mempunyai pasangan bernama Diana, Ia bertemu Diana saat ia berkunjung ke bar.

Mr. Lunafrey berjalan kearah wanita misterius yang sedang merokok.

"Hey pretty, what's your name."

"Why do you need to know?" ucap Diana sambil memegang rokok ditangannya.

"What's your name, Mrs. Cigarette?" lawak Lunafrey.

Diana pun tertawa dengan ucapannya.

"The name's Diana."

"Diana Driss." ucap Diana.

"Nice to meet you, Diana." ucap sang Bapak.

"What's your name?"

"Dafton Lunafrey."

"Nice to meet you too, Dafton."

"You know, you got long nose." ucap Diana.

"And what do you say about long nose?" ucap Dafton.

"They got big dicks." ucap Diana.

"I mean, you're not wrong."

"Hahaha, what's your number?" tawa Diana.

Mereka berdua tertawa terbahak bahak malam itu.

"I gotta go." ucap Diana.

"Yep, see you on Monday." ucap Dafton.

Pada malam itu, Dafton terus memikirkan tentang Diana, ia tidak sabar untuk menemuinya lagi pada hari senin.

Pada hari senin, Dafton bertemu dengan Diana di toko kopi seperti janjinya.

"Dafton.. i didn't expect that you really come." kaget Diana.

"I'm not gonna waste a girl like you, Diana."
ucap Dafton.

Mereka berdua memesan kopi dan meminumnya bersama.

"You know, i really wanna spend this day.. just to be with you.." ucap Dafton.

"Oh really?.. I haven't met a guy who is so enthusiastic about meeting me, but if that's what you want.. I'll grant it.." ucap Diana.

"You wanna watch some movies..?" ucap Dafton.

"Oh my god.. you're into movies?"

"Of course, i'm into movies! What are you on? Hahaha!"

"Well then.. let's do a movie date.. shall we?"

Mereka berdua menghabiskan hari mereka dengan menonton film dan beromansa, Dafton memutuskan untuk tidur di rumah Diana.

"You know.. i have to tell you something.." ucap Diana.

"What is it, Darling?" ucap Dafton.

"I have this.. unique power."

Diana memperagakan kekuatan nya itu, Dafton pun terkejut.

"Cyrokinetic.." kejut Dafton.

"Yeah.." Diana mengangguk.

"You're not.. you're not gonna leave me right?" ucap Diana.

"I will love you, no matter what you are."

"Even if i'm a human mutant?"

"Even if you're a human mutant."

Diana pun mencium Dafton dibibirnya.

Dafton mencium balik Diana sambil memegang pinggulnya.

Mereka berdua menjadi semakin liar sampai tidak sengaja membuat kesalahan fatal.

Dafton tidak sengaja menghamili Diana, mereka akhirnya pergi ke rumah sakit untuk mengecek keadaan perut Diana.

Dokter yang mengecek perut Diana terkejut.

"It's a twin.."

Dafton yang tidak menerima bahwa ia akan segera mempunyai anak pun memaksa Diana untuk menggugurkan anaknya itu.

"I don't want to have kids, Diana!" teriak Dafton.

"Dafton.. it's you that makes me pregnant.." Diana meneteskan air mata.

"I.. I don't know what to do, Diana! We're not married yet!" marah Dafton.

"But it's your fault, isn't it?"

Belum sempat digugurkan, Diana melahirkan satu buah anak.

"Tarik nafas.." ucap warga yang membantu Diana melahirkan.

"Hembus.."

"Alhamdullilah.." warga tersebut memberikan bayinya kepada Dafton.

"Terimakasih, buk sudah membantu kami."

"Oh, ndak papa.. saya pergi dulu njih.."

Tepat saat ibu tersebut pergi dari kamar mereka, Diana menangis.

"Dafton.." tangisan Diana membuat Dafton panik.

Dafton yang melihat hal tersebut langsung mengambil p1sau dan menusuk perut Diana hingga ia tak bernafas.

"I'm sorry.." Dafton meneteskan air mata.

Diana melihat kearah Dafton sambil menganggukan kepalanya sebelum menghembus nafas terakhir.

Ternyata anak yang sudah terlanjur lahir adalah perempuan.

Dafton melihat keadaan anak tersebut dan memutuskan untuk menitip nya di panti asuhan.

Besok paginya, Dafton mengubur mayat Diana diam diam dan ia segera menuju panti asuhan untuk menitipkan anaknya.

Tanpa diketahui, bayi yang sudah digugurkan Dafton masih bergentayangan sebagai arwah dan mengikuti Dafton sampai ke panti asuhan.

Dafton mengetuk pintu panti asuhan tersebut dan bertemu salah satu suster yang bekerja disana.

"Dengan nama bapak Dafton?"

Dafton menganggukan kepalanya.

"Ini yang tadi malam telfon kami, ya?" Suster lain bertemu Dafton.

"Iya, saya mau titip anak saya disini."

"Oh, njih.. namanya siapa ya?"

"Vivian."

Bersambung.

Future Hope: The Timestar (REVAMPED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang