Goth (pt. 1)

9 0 0
                                    

{Hi readers! Ini adalah episode 9 dari chapter 2, tapi kita mau ngumumin sesuatu nih! Kalau chapter 2 bakal dibagi menjadi 13 episode! So.. enjoy readers!..~}

Jim terlihat panik, takut, bingung, perasaan campur aduk yang terjadi disaat yang sama.

Sementara itu, Vivian berjalan menuju sebuah penjara, gaun hitamnya yang menyeret lantai penjara tersebut menarik perhatian para tahanan.

Termasuk salah satu tahanan yang sudah berdiri, ia mengetahui bahwa Vivian akan menjenguknya, Felicia, musuh besar Sang Masa Depan.

Setelah mengetahui hal itu, Jim mengalami stress berat dan kerusakan mental.

"No, we defeated her.. we defeated her already!" teriak Jim.

Jim mengeluarkan air mata, Morpheus yang melihat hal itu pun langsung memegang tangan Jim untuk mengontrol emosinya.

"Slow down." ucap Morpheus.

"We must get another person, atleast two more.." ucap Mason.

"Energiku udah gakuat lagi buat jadi hewan, aku gabisa ngelacak selagi aku jadi manusia lagi." Zikka yang kewalahan menggunakan energi nya pun menjadi manusia kembali.

"Bisakah aku membuatmu tidur?.. agar kamu bisa istirahat dan.. agar energi mu pulih sehingga kamu bisa menjadi hewan lagi saat kamu terbangun, aku bisa mengontrol mimpi di tidur mu juga.." tanya Morpheus.

Zikka yang mendengar hal itu pun setuju dan mengangguk kepadanya.

"Sleep." ucap Morpheus sambil menyentuh jidat Zikka.

"What did you do to her?" Jason penasaran dengan apa yang dilakukan Morpheus.

"Aku menaruhnya dalam tidur, tapi dia masih bangun dialam bawah sadar.. ia tertidur dengan keadaan berdiri.." ucap Morpheus.

"Kamu keren.." ucap Mason saat dia sedikit tersipu

"O-oh.. thanks.."

"Kita tidak perlu mencari orang lagi, sepertinya kita sudah cukup." ucap Morpheus

"Oke, aku akan membawa kalian ke basecamp yang ada di rumahku, dengan kekuatan duplikasi ini, aku bisa menduplikasikan kecepatan ku sehingga aku menjadi sangat cepat." ucap Mason.

Morpheus dan Jim mengangguk, Mason yang tahu hal itu langsung memegang tangan Jim, Morpheus, dan Zikka dengan sangat kuat, lalu ia membawa mereka sambil berlari dengan kecepatan yang tidak terhitung.

Dengan sekejap, mereka langsung sampai tujuan dan langsung menuju basecamp.

Jim menggendong Zikka menuju basecamp, dengan mengikuti arahan Mason menuruni tangga.

Mason pun membuka pintu coklat dan agak kotor itu. Suara terbukanya pintu tersebut menyadarkan mereka bahwa sekarang mereka harus menyiapkan rencana untuk menghadapi Felicia dan Vivian.

"Taruh Zikka di sofa itu agar ia bisa tidur dengan nyaman." ucap Mason kepada Jim.

Jim mengangguk dan menaruh Zikka di sofa tersebut.

Kembali lagi di situasi Vivian, ia sedang menuju ke tempat persembunyian-nya dengan Felicia dan juga Wynter yabg sedang berada dikurungan Vivian, Wynter tertampak mengeluarkan air mata, mencoba untuk keliar dari kurungannya, tapi tak bisa.

Felicia yang menyadari Wynter pun menyapanya kembali setelah sekian lama.

"Hey, nemesis." ucap Felicia dengan tawanya.

"Bangsat." keluh Wynter.

Vivian yang menyadari bahwa ia sampai tujuan lepas landas dari kekuatannya.

"We arrived." ucap Vivian sambil menyeret kurungan Wynter.

Wynter tampak mempunyai banyak luka di sekujur tubuh.

"Terimakasih sudah membebaskan saya dari penjara terkutuk itu." ucap Felicia ke Vivian.

"Ga usah makasih, aku bebasin kamu cuma karena mau ngalahin Sang Masa Depan." ucap Vivian.

"S-Sang Masa Depan?!.. Kamu gak tahu gimana kemampuan mereka.." ucap Felicia.

Disaat itu juga, Vivian yang muak terhadap Felicia mengikat tangan dan mulutnya dengan kekuatannya, dan menyeret Felicia ke hadapannya.

"What if i do know how to defeat them?" ucap Vivian kepada Felicia sambil melirik ke Wynter yang masih terkurung.

BERSAMBUNG.

Future Hope: The Timestar (REVAMPED)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang