15.PASRAH

10.8K 600 160
                                    


"Ayra, kamu adalah bagian dari hidup saya, maka saya akan usahakan kamu bahagia bersama saya".

~Faiz Al-Ghassan Ghafarullah~

*****

Hari ini tepat sudah seminggu setelah hari libur para santri. Kini seluruh santri sudah mulai Berdatangan untuk menimba ilmu kembali di pesantren Al-Ghassan.

Semua keluarga ndalem termasuk gus faiz sedang sibuk mempersiapkan acara penyambutan santri khususnya santri baru. Tapi tidak dengan Ayra, ia masih berada di asramanya sedari tadi.

"Semua santri sudah balik kesini, termasuk novi sama kia, Ayra ikut aja kali yaa sekalian nyambut mereka juga".
Ucap Ayra sambil memakai hijab pashmina coklatnya.

Ayra pun bersiap siap untuk menghadiri acara penyambutan santri. kini ia sudah memakai abaya hitam dengan pashmina coklatnya, serta cincin pernikahannya yang sudah terpasang di jari manis miliknya.

"Eh tapi ini cincinnya gausah di pake, taro aja". Ucap Ayra sembari membuka laci lemarinya dan meletakkan cincin tersebut didalam laci.

Jujur ayra bingung jika nanti bertemu dengan gus faiz, ia ingin melupakan gus faiz. Ntah mengapa belakangan ini Ayra tidak percaya diri apalagi setelah tau bahwa ia adalah istri dari anak pemilik pesantren ternama di Jawa Timur.

"Boleh kan ya? Cerai sama gus faiz, Tapi masalahnya pernikahan ini baru jalan ke dua bulan emang boleh langsung cerai?". Tanya Ayra kepada dirinya sendiri.

"Pengumuman untuk semua ustadz dan ustadzah agar segera merapat ke Aula pondok". Speaker yang sudah dinyalakan tanda bahwa santri sudah balik lagi ke pondok tercintanya.

"Udah deh, selesain ini dulu". Ucap Ayra Pasrah.

******

Gus Faiz masih sibuk untuk mengecek semua kelengkapan yang ada di Aula, sedangkan Ayra ia masih saja celingak celinguk kemana - mana pandangan  matanya. Ayra masih terus mencari keberadaan kedua sahabatnya.

"Novi sama kia kemana sihh, kok belum keliatan". Ucap ayra sambil berjalan

Karna terlalu fokus ia mencari keberadaan kedua sahabatnya, ia tidak tau jika didepan sana sudah ada yang memperhatikannya. "Se sayang itu kamu sama sahabatmu ya Ay". Batin gua faiz sembari tersenyum.

Ayra tidak tau jika didepan ada suaminya ia berjalan dengan lurus hingga tidak sengaja...

BRAK

Yaa, iya menabrak dada bidang milik gus faiz. "Astaghfirullah kenapa ay?". Tanya gus faiz.

Ayra langsung menjauh, ia kaget jika yang ia tabrak adalah suaminya. "Eh maaf gus". Ucapnya dengan begitu cuek dan langsung begitu saja pergi meninggalkan gus faiz.

Gus faiz hanya bisa tersenyum melihat sang istri yang kini sifatnya telah berbeda jauh. "Ay, semenjak aku izinin kamu untuk menyendiri selama seminggu hari, kenapa sikapmu berbeda ay. Jujur saya sakit melihat kamu seperti ini". Batin gus faiz.

"Yaa rabb apa yang telah terjadi pada istri hamba". Lirih pelan gus faiz sembari mengeluarkan air mata karna takut jika ayra akan meninggalkannya.

TAKDIR SANG GUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang