09.MELUPAKANNYA?

8.3K 495 69
                                    

"Melupakanmu tidak lah begitu mudah, Menarik namamu dalam hati ku sangatlah tersiksa. Tapi demi perempuan yang kini sudah menjadi bagian hidupku, Akan kuusahakan sekuat tenaga untuk melupakanmu".
~Faiz Al-Ghassan Ghafarullah~

*****

Hari ini Ayra akan kuliah di kampus tempat mengajarnya gus faiz. Ia sedang siap siap, padahal sudah diperingati oleh gus faiz untuk menunda terlebih dahulu, karna masih ada luka ditangannya.

Dengan baju abaya hitam dan kerudung pashmina coklat. Kini Ayra sudah sangat terlihat anggun, Jika saja ia sudah tau bahwa ia adalah istri dari dosennya, Pasti ia tidak akan diperbolehkan secantik ini.

Ia berdiri didepan cermin, melihat dirinya sendiri, sesekali ia tersenyum. "Ayra, lu harus kuat yaa. Mulai sekarang ayoo lu wujudin mimpi mimpi lu lagi".

Dengan penampilan yang sudah sangat rapi, ia mulai keluar dari kamar tamu ndalem. Semaleman ia istirahat disini.

Semua keluarga kyai ghassan sedang sarapan pagi. Sebenarnya ayra sudah dipanggil untuk ikut sarapan, tapi ia bilang kalau ia akan nyusul.

"Assalamu'alaikum, ummi, kyai, al". Ucap Ayra.

"Waalaikumsalam, duduk nak". Ucap ummi Aisyah dan kyai ghassan.

"Waalaikumsalam, ayo sarapan mbak".

"Saya gak disapa?". Ucap gus faiz dengan wajah datarnya.

"Ouh, ada gus faiz disini. Ya maap deh Ayra gak liat".

"Gak liat apa emang gak pengen liat? ". Tanya gus faiz.

"Gak pengen liat".

Ummi Aisyah hanya bisa geleng geleng kepala, bisa bisanya dua pasutri ini malah berantem. "Udah udah, sekarang ayo sarapan".

Setelah selesai sarapan, semua melakukan kegiatan masing masing. Ummi Aisyah masak, Abi ghassan ngajar di pondok, Alya ngaji, gus faiz ngajar di kampus, dan Ayra juga akan ke kampus.

"Ayra, kamu mau berangkat sama saya?". Tawar gus faiz yang sudah berada disamping mobilnya.

"Gausah gus, Ayra naik taksi aja".

"Ada uangnya?".

"a-ada kok". Ucap Ayra ragu.

Gus faiz mengeluarkan sepuluh uang lembar bewarna merah. "Ini, buat ongkos naik taksi".

"G-gausah gus, ayra gaenak".

"Tumben kamu merasa gaenak, biasanya santai santai aja".

Ayra langsung merebut, uang itu lantaran ia kesal dengan ucapan gus faiz. "Yaudah sini kalo maksa Ayra ambil". Ucapnya dan langsung pergi begitu saja.

Gus faiz menahan tawanya. "Gemes banget si Ay". Ia menunduk, ia bingung bisa bisanya ia mencintai dua perempuan sekaligus. "Ya rabb, kenapa hamba bisa jadi seperti ini".

*****

Semua santri sedang melakukan kegiatan mereka masing masing. ada yang menyetorkan hafalannya, ada yang lagi bersih bersih kamar, dan lain sebagainya.

Sedangkan pengurus santri lagi merazia barang barang yang dilarang dibawa di pondok. "Masuk ke asrama khadijah 3 ta". Ajak Amel.

"Iya mbak". Ucap Anita, ia juga salah satu bagian keamanan pondok.

Mereka pun langsung mengecek bagian lemari asrama khadijah 3. Dan ia menemukan tiga buah handphone dan novel cinta. "Langsung bawa ke aula ta".

TAKDIR SANG GUS Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang