Sorry for typo 🥲
☆☆☆
Kini Chanhee dan Sunwoo tengah berada di sebuah kafe. Duduk di salah satu meja. Sudah berada disana sepuluh menit yang lalu. Namun tak ada yang membuka pembicaraan.
Mereka berdua sadar, situasi seperti apa kini yang menaungi. Sangat canggung dan tak seperti biasanya.
Sunwoo sudah menyiapkan hati dari dulu, jika sewaktu-waktu Chanhee minta berpisah.
Namun, tetap saja hatinya tidak siap. Dan dia merasa hari inilah hari yang tak diinginkannya akan jadi kenyataan dilihat dari Chanhee yang tidak seperti biasanya.
Karena tiba-tiba mengajaknya berkencan setelah pulang sekolah.
Note: Chanhee tidak pernah mengajak kemana pun duluan sejak mereka pacaran. Selalu Sunwoo yang berinisiatif.
Dan mata Chanhee yang sembab, seperti habis menangis semalaman. Tapi memaksakan tersenyum, menyembunyikan semua kesedihannya dari Sunwoo.
"Kamu ada masalah?"
Akhirnya Sunwoo buka suara setelah dari pagi dia menahan diri untuk bertanya kenapa hari ini Chanhee sangat berbeda dari biasanya.
Terlalu menyedihkan. Melebihi saat dia tau Hyunjae mempermainkannya.
Chanhee menunduk tak berani menatap ke arah Sunwoo. Kalimat yang telah dia persiapkan semalaman menguap entah kemana.
Lidahnya kelu, namun merasa sangat berdosa jika meneruskan kebohongannya yang pura-pura telah melupakan Hyunjae dan bersikap layaknya pacar Sunwoo.
"Aku minta maaf." Cicit Chanhee masih dengan menunduk tidak melihat ke arah Sunwoo.
Sunwoo yang sudah sadar ini akan mengarah kemana menghela nafas berat.
"Kamu gak perlu minta maaf. Aku cuma mau minta satu hal, biar aku gak keliatan begitu menyedihkan dan kamu gak ngerasa bersalah habis ini, biarin aku aja yang ngomong apa yang mau kamu omongin ke aku."
Hening..
Chanhee mendongak dan menatap Sunwoo yang kini berusaha tampak tegar. Padahal hatinya sudah hancur berkeping-keping.
"Kim Chanhee, mulai hari ini, kita udah gak pacaran lagi. Kita putus. Tapi aku harap kamu masih mau jadi sahabatku kayak sebelumnya."
Chanhee sudah berkaca-kaca dan merasa sangat bersalah telah menyakiti Sunwoo yang begitu baik kepadanya.
Tanpa menuntut ini itu saat mereka masih bersama.
"Nu-"
"Jangan minta maaf. Aku gak mau keliatan menyedihkan dan kamu kasian sama aku. Aku baik-baik saja." Ujar Sunwoo
"Makasih, Sunu."
Chanhee kemudian tersenyum, tulus, karena telah mengenal orang sebaik Sunwoo. Meski semua orang mengatakan dia tukang rusuh dan komentar negatif lainnya.
Senyum itu juga menular kepada Sunwoo.
"Jadi sekarang kita sahabat lagi, ok?"
Chanhee menggangguki pertanyaan Sunwoo.
Sunwoo mengusak surainya yang kini telah berubah warna jadi pirang lagi.
"Kalau gitu, kita bisa midnight race lagi dong? Ikut balapan lagi lawan geng Jaehyun?" Canda Sunwoo.
Jadi, semenjak ketahuan, Chanhee sudah jarang ikut balapan lagi. Apalagi sejak mereka jadian, Younghoon mengancam Sunwoo.
Jika Sunwoo tidak bisa melarang Chanhee ikut balapan, maka Sunwoo yang akan dihajar Younghoon.
Younghoon memang menyeramkan.
"Boleh. Asal gak ketauan kak Younghoon. Kamu udah tau kan gimana dia selama dua bulan ini." Chanhee menanggapi candaan Sunwoo dengan serius. Lagian dia juga merindukan arena balap.
Sunwoo terkekeh tampan. Membayangkan betapa posesifnya seorang Younghoon. Saat masih berstatus pacar Chanhee pun, Sunwoo bingung, sebenarnya dia atau Younghoon yang pacar Chanhee.
"Iya. Aku tau. Dia terlalu posesif. Itu tandanya dia sayang sama kamu."
"Iyalah. Dia kan nganggap gue melebihi adeknya." - batin Chanhee.
Hati Chanhee sedikit tenang mendapat respon Sunwoo yang berbeda dengan bayangannya. Dia membayangkan Sunwoo akan menjauhinya jika mereka putus.
"Iya. Aku pamit pulang duluan ya. Kamu gapapa kan? Aku naik taksi aja. Ada keperluan soalnya."
Sunwoo mengangguk dan tersenyum. Setidaknya dia masih bisa berada di dekat Chanjee, meski tak bisa memilikinya, pikir Sunwoo.
Chanhee pamit dan pergi. Menaiki taksi menuju tempat tujuannya.
●●
"Kak, dimakan ya. Aaa.."
Chanhee kini sedang menyuapi Hyunjae makan malam, di kamar pemuda Lee itu.
Ini hari kedua Chanhee bertemu Hyunjae, setelah kemarin pertama kali dia diminta Mama Lee ke mansion mereka.
Chanhee meminta ijin kepada Orangtua Hyunjae untuk mengurus putra mereka setelah tau keadaan Hyunjae, dan diijinkan.
Meski semalaman dia menangis dan menyalahkan diri sendiri atas kondisi Hyunjae, namun Chanhee tetap berusaha agar Hyunjae kembali seperti dia yang sering tersenyum kepadanya dulu.
Hyunjae yang duduk di ranjang dengan bersandarkan kepala ranjang, hanya menatap Chanhee dengan tatapan kosongnya.
Chanhee menahan sekuat yang ia bisa agar air matanya tidak jatuh lagi. Meletakkan piring berisi makanan itu kembali ke atas nakas di samping ranjang.
Lalu dia menangkup kedua pipi Hyunjae dan menatap ke dalam mata kelam Hyunjae yang kosong.
"Kak, ini aku, Kim Chanhee. Orang yang kamu permainkan, dan aku udah maafin kamu."
Airmata mengalir dari kedua mata Hyunjae namun tubuhnya tak bereaksi apapun.
"Aku udah maafin kakak. Jadi aku mohon, kembali kayak dulu kakak sering senyum ke aku."
Chanhee akhirnya menangis, tidak mampu menahan lebih lama air matanya agar tak jatuh.
Dia menenggelamkan kepalanya di ceruk leher Hyunjae dan menangis pilu disana.
"Kak, aku mohon. Kembalilah. Jangan kayak gini. Hiks."
Chanhee tetap memohon tanpa ada respon apapun dari Hyunjae, selain air mata yang mengalir dari matanya yang menatap kosong.
Chanhee melepaskan pelukannya dari Hyunjae, menatap kedua manik kelam Hyunjae (lagi).
"Kak, aku gak pernah benci sama kakak. Aku sayang sama kakak, dulu, sekarang dan seterusnya."
Akhirnya Chanhee mencium bibir Hyunjae lembut. Menyampaikan perasaannya yang telah dia pendam selama ini seorang diri. Namun tetap tidak ada respon.
TBC
Thank youu 🫶🏻❤️
KAMU SEDANG MEMBACA
My Possessive Hyung vs My Love (?) - MILNYU [COMPLETED]
FanfictionHyunjae harus berjuang ekstra untuk merebut perhatian Chanhee yang kelewat polos (👀) dan dijaga ketat oleh Hyungnya. Bahkan Chanhee diperlakukan seperti lebih dari saudara oleh Hyungnya. Brother complex (?) ▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎▪︎ yg gak suka, jauh2 aja deh...