Part 38

8.1K 529 50
                                        

"Kamu sudah janji padaku untuk tetap tinggal, kan? Meski om Candra atau papa tidak merestui kita, kamu mau berjuang, kan?" Fayni mengatakan itu dengan wajah penuh kekalahan, tubuhnya bergetar hebat, ia tampak kacau.

Hati Revan tidak sekedar bergetar nelangsa, ia bisa merasakan remuknya hati gadis impiannya itu. Sesak di dada gadis itu barangkali sama menusuknya yang ia rasakan sekarang. Ia tidak bisa mengucapkan apapun selain mendekapnya erat.

Lelaki tidak berguna itulah dirinya, bahkan dia tidak tahu penderitaan gadis yang sangat dicintainya. Selama ini ia selalu mengagungkan cinta, namun nyatanya cintanya tidak berpengaruh apa-apa  pada gadis itu. Ia membiarkan Fayni merasakan kesakitan seorang diri, selama ini dia berada di dalam lingkaran orang yang menyakiti gadisnya.

Fayni  masih menangis dalam pelukannya.

"Jangan pergi, Van!" Pintanya pilu.

Revan menahan agar air matanya tidak menetes. Dadanya berdebar sesak. Meski rasa sakit dan sesak ini nampak tidak asing, namun ini lebih dalam. Selama ini ia hanya merasakan sesak karena terlalu merindukan seseorang, tapi melihat sosok itu hancur ternyata jauh menyakitkan.

Ia kira setelah putus dengan Fayni ia akan bebas dari belenggu, justru yang terjadi sebaliknya. Ia bahkan hampir terbunuh pelan-pelan karena terlalu merindukan gadis itu.

Meski ia mencoba membuka hati dengan orang lain, hasilnya nihil. Semua tentang Fayni masih melekat di benaknya. Carisa adalah gadis  yang  sesuai dengan kriterianya, dia juga penurut berbeda dengan Fayni yang lebih suka menentangnya. Carisa tidak akan berani mengaturnya, sementara Fayni selalu bertindak overprotektif padanya, Carisa gadis lemah lembut, semua kriteria yang dimiliki perempuan ada pada dirinya, sementara Fayni gadis bar-bar susah diatur.

Tapi justru saat bersama Carisa , ia tidak merasakan apapun, rasanya datar tidak seperti saat bersama Fayni. Lelaki itu mengizinkan Carisa masuk ke dalam hidupnya dengan harapan ia bisa melupakan Fayni.

Carisa pernah berjanji akan membuatnya jatuh cinta, namun nyatanya setelah bertahun-tahun, perasaannya tidak berubah, ia tidak memiliki perasaan pada gadis itu. Sementara kerinduannya pada sosok Fayni semakin membuatnya gila.

Tidak ada yang bisa ia lakukan selain stalking akun media sosial Fayni dengan akun secondnya. Ia sengaja membuat akun second hanya untuk mengobati kerinduannya. Tentu saja rasa rindunya tidak bisa terobati. Malah semakin mendera.

Sejak pertama menemukan akun Instagram Fayni. Gadis itu tidak banyak memosting potret dirinya, hanya beberapa kali. Kebanyakan ia memosting kegiatannya saat mendaki gunung. Disitulah ia banyak menemukan perubahan pada Fayni. Senyum gadis itu tidak secerah dulu. Harusnya itu bisa menjadi alasan Revan berpaling, jika ia mencintai Fayni karena senyum manisnya, namun faktanya ia bisa berjam-jam hanya melihat potret itu.

Ia selalu menunggu, dan menunggu, Fayni membagikan aktivitasnya. Gadis itu tidak terlalu aktif memainkan media sosial, hanya pada moment tertentu saja. Ada satu kali Fayni membagikan sebuah potret kaki langit, dengan caption.

Apa kabar, masihkah aku yang paling kamu sukai?

Ketika itu bolehkah ia sedikit percaya diri, bahwa caption itu ditujukan padanya. Rasanya ingin ia menjawab, perasaan itu tidak pernah berubah, dia masih menjadi gadis yang paling dicintai. Namun hanya beberapa jam, karena setelah itu Fayni langsung menghapus postingan tersebut.

Pertama kalinya ia bertemu setelah bertahun-tahun, adalah di hari pertunangannya. Ketika itu ia hanya ingin menolong Carisa dari desakan tantenya, bagaimanapun juga Carisa sudah banyak mengorbankan waktu untuknya. Meski ia bisa memberi kemewahan pada Carisa, tapi ia yakin bukan itu yang diinginkan Carisa, gadis itu menginginkan cintanya yang sampai kapanpun tidak bisa ia berikan.

Bring My Heart (TAMAT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang