THE'L - 2. Hwang's conclusion.

106 9 4
                                    

- 杨顺万 -

©aph1loda_ofc

This story is 100% from the author's thoughts. This story has nothing to do with the real life of the character. hope you can tell the difference.



































"HYUNJIN!!"

Chenle berteriak memanggil Hyunjin dari kejauhan, saat melihat Hyunjin berbalik ke arahnya, langkah Chenle langsung terhenti.

Srett

"Selatan"

Batin Chenle menghela marah. "Apa lagi ini tuhan?"

Ia sedikit merendahkan tubuhnya, menutup matanya erat dan berpegangan pada kedua lututnya. Kepalanya mulai berat.

Sekelebat bayangan aneh tiba tiba muncul berdesakan dengan berbagai macam suara yang membuat suara apapun tak terdengar selain dari yang ia dengar ini.

"Aku maunya kamu"

"Ra.."

"Kita udah jauh dari kak Minhyuk hihii"

"Udah. Chenle.. aku mohon, ini buat kamu"

"Kamu gila?!"

"Cih"

"Chenle!!"

"Arrghhhhhh!!!"

Ia berteriak. Tangan Chenle bergerak menggenggam kepalanya kuat, meremas rambutnya tanpa rasa ampun.

"Hentikan!!"

Hyunjin melihatnya dengan panik, ia langsung menghampiri Chenle dengan berlari.

"Astaga Chenle? Kamu kambuh lagi?"

Suara itu kembali terdengar.

"Hentikan!! Ini sakit!!"

"Hentikan!! Ini sakit!!"

"Chenle!!"

Hyunjin semakin panik. Dengan tergesa-gesa, ia meraih ponselnya dan menelepon seseorang yang Hyunjin ingat kalau dia adalah teman kelompok nya Chenle.

"K-"

"-kau ingin agar aku masuk kelompok mu lagi?"

Baru saja Hyunjin hendak membuka suara, kalimat itu tiba-tiba keluar mendahului ucapannya dari sebrang sana.

Hyunjin mendecak. "Bukan! Denger Ki, datang ke halte- halte?!" Hyunjin terbata.

Dia tidak tau ini halte sebelah mana, Hyunjin sempat akan mengucapkan nama sahabat adiknya, namun ia juga ingat kalau temannya ini pasti tidak mengenalinya.

Ia melihat sekeliling dengan tergesa.

"Apasi?!"

"Halte...-Ah! Astaga aku gatau halte mana ini."

"Yang jelas Hwang Hyunjin"

"Kenapa?" seseorang bertanya pada Kia di sebrang sana.

"Gatau, dia juga terdengar sedikit panik"

"Kenapa Hyun?" Suara itu, Jisung. terdengar memanggil namanya dengan jelas.

"Sshhhh Jangan!!"

The Liger : Curse of Destiny ; Zhong ChenleTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang