- 杨顺万 -
©aph1loda_ofc
This story is 100% from the author's thoughts. This story has nothing to do with the real life of the character. hope you can tell the difference.
™
"ughh.."
Penuh peluh, genggaman tangannya mengeratkan cengkraman nya pada selimut. Dahinya menyirit tajam, keringat-keringat mulai muncul ketika ia mulai kembali melenguh dalam tidurnya.
"A-aku mohon.."
Bibirnya berucap pelan, lagi-lagi ia mengigau diantara tidurnya. Giginya yang semula diam kini mulai menggertak cukup hebat. tubuhnya kepanasan, hingga keringat dingin itu keluar dari setiap sudut kulitnya terutama dibagian atas.
"Apa yang kau lakukan?!"
"Syuttt!! Nanti ketahuan kak Minhyuk!!"
..
"Hey.. Aku baik-baik saja"
"Hikss.. Kamu terluka karenaku"
"Ini- ughh.. Hanya luka kecil.. Jangan menangis aku mohon.."
..
Srebb
"?!!"
"Na.."
"Aku gapapa, kamu gapapa?"
"APA YANG KAMU LAKUKAN?!!"
..
"Apa yang kamu lakukan?!"
"^^"
"KENAPA KAMU MELAKUKAN ITU?!"
"Kamu harus tetap hidup Chenle-ya"
"Kamu salah! Aku gabisa!"
"Aku lebih gabisa hidup tanpa kamu.."
"Ngga ngga!! aku gamau kamu menghilang"
"Ketemu lagi ya? Seperti kita berdua yang dulu"
"Jangan pergi jangan.."
"JANG-ANNNN!!"
Lelaki ini terbangun dan terduduk dengan cepat, nafasnya memburu hebat. Ia masih terengah-engah dan berusaha mengatur nafasnya. Menatap ujung ranjang dengan peluh keringat di setiap tubuhnya.
Tubuhnya masih bergetar, telapak tangannya yang terasa dingin itu semakin melemas akan cengkraman nya pada selimut yang menjadi genggamannya.
Tersadar akan sesuatu, ia melirik kanan kiri dengan tergesa. Menyadari dirinya berada di atas ranjang kamar miliknya, ia menghela nafas panjang dan memejamkan matanya.
Tangan kanannya terangkat mengusap wajahnya pelan dan langsung kembali merebahkan tubuhnya.
Setelah menghela kasar, tangannya kembali terlepas dan pandangannya beralih menjadi gelap karena ia memejamkan matanya kembali.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Liger : Curse of Destiny ; Zhong Chenle
Fiksi Penggemarㅤ - 杨顺万 - °• ; 'Takdir dan langit menginginkan mereka bersama, tapi hukum alam dan bumi membencinya, mereka menentang persatuan yang berbeda.' __ ©aph1loda_ofc