- 杨顺万 -
©aph1loda_ofc
This story is 100% from the author's thoughts. This story has nothing to do with the real life of the character. hope you can tell the difference.
™
Hari berlalu dengan begitu cepat. Tak terasa kini Nara berada di kelas 11. Selepas bangun tidur dan mendudukkan tubuhnya, Nara menguap dan sedikit menggeliat meregangkan tulang-tulangnya.Matanya mengerjap beberapa kali, berusaha membuka kedua matanya. Rutinitas pertama yang ia lakukan adalah Minum air putih yang selalu Ibunya sediakan.
Selesai meneguk Air, Nara berdiri dan bergegas menuju Toilet, mengambil handuk dan bersiap mandi.
Sesuai perkataan Hyunjin 4 bulan lalu, 3 hari setelahnya Nara kembali berbaikan bersama Yeji.
Ujian yang Nara lalui sama seperti tahun-tahun sebelumnya, Hukuman jika tidak sesuai dengan apa di inginkan Naoki.
Hari demi hari Nara lalui tanpa adanya Yeji di sampingnya. Kebiasaan Nara hanya diam di kelas. Teman-temannya banyak yang mengolok-olok dia, tapi mereka tidak berani bertindak lebih.
Setahu Nara, kedatangan Yeji di sekolah Hyunjin di sambut dengan baik. Nara juga sudah meminta sang Ayah soal Agensi milik Yeji. katanya Yeji akan aman berada disana sekarang, dan walaupun Yeji ingin keluar, ia akan keluar dengan mudah.
Semudah itu Yeji mendapatkan nya?
Tentu tidak.
Nara di paksa belajar full selama dua Minggu tentang Perusahaan, Bisnis, dan Investasi. Bahkan, saat itu Nara berada di cabang perusahaan yang berada di China.
Dan sekarang, setiap hari Sabtu dan Minggu Nara pasti akan belajar tentang itu bersama sang Ayah. entah mendadak terbang ke Amerika atau China, yang jelas ia tidak pernah belajar di perusahaan yang ada di Jepang.
Selesai mandi, Nara keluar dari toilet dan mengeringkan rambutnya dengan handuk. Ia mencari baju dan mulai menggunakan baju sekolah.
Nara melihat pantulan tubuhnya di kaca, Nara mencoba untuk tersenyum. Astaga Nara mengakui sekarang, bahwa dia sangat Lucu dan manis saat tersenyum dengan menggenakan Seragam sekolah tanpa menutupi Paha dan lengannya.
Namun senyuman nya luntur seketika. Bagaimana mungkin Ia bisa menggunakan seragam tanpa Celana ketat? Kakinya akan terekspos.
Nara menatap kedua kakinya melalui pantulan kaca itu dengan tatapan tidak suka. Kakinya kotor, penuh dengan bekas luka.
Tangannya juga, penuh dengan bekas luka. Ingin rasanya Ia menangis melihat betapa malangnya tubuhnya sendiri.
Nara menghela nafas dan kembali mengeringkan rambutnya dengan hairdryer. lalu menyisirnya dan menggunakan Vitamin rambut.
Ia berfikir, mungkin nanti ada teknologi yang bisa mengembalikan tubuhnya seperti dulu. akhir-akhir ini banyak memang rekomendasi pemudar bekas luka, tapi jika ia masih bersama dengan Naoki, semua akan sia-sia.
Setelah menggunakan Skincare dan Make Up tipis, Nara bergegas mengambil Celana Legging hitam dan menggunakannya dengan cepat.
"Blazer?" Tanya nya dalam hati. namun ia menggeleng kemudian mengingat hari ini menggunakan Jas almamater sekolah.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Liger : Curse of Destiny ; Zhong Chenle
Fiksi Penggemarㅤ - 杨顺万 - °• ; 'Takdir dan langit menginginkan mereka bersama, tapi hukum alam dan bumi membencinya, mereka menentang persatuan yang berbeda.' __ ©aph1loda_ofc