Part 6

613 51 7
                                    

Nammon yang sudah selesai bertemu dengan sang raja melangkahkan kakinya menuju ke kamar Nunew, kembali ke tugasnya untuk menjaga Nunew sebagai pengawalnya. Ada juga yang ingin Nammon sampaikan mengenai pesan sang raja untuk Nunew. 

Sang raja berniat mengadakan pesta untuk memperkenalkan Nunew sebagai tunangan Pangeran Putra Mahkota secara resmi. Sang raja merasa sudah waktunya semua orang tahu bagaimana wajah dari seorang calon pendamping penerus Kerajaan Pentagon.

Nammon mengetuk pintu kamar Nunew yang biasanya langsung mendapatkan respon jawaban dari sang penghuni kamar namun sekarang tidak ada respon. Nammon mengetuk pintu sekali lagi mengira kalau Nunew tidak mendengarnya. 

"Nunew, ini saya Nammon."Nammon terus mengetuk pintu kamar Nunew sekali lagi namun tidak ada respon lagi.

Nammon akhirnya mencoba membuka pintu kamar Nunew yang nyatanya tidak dikunci dan saat kakinya melangkah masuk dan mendapati kamar Nunew yang sangat sepi membuat alisnya mengernyit bingung karena biasanya Nunew selalu berisik saat berada di dalam kamar. Pasti selalu saja ada yang Nunew lakukan dan biasanya Nunew akan menyapanya dengan senyuman di wajahnya.

Ah atau mungkin sepertinya Nunew sekarang sedang mengawasi Pangeran Zee latihan berpedang di dekat jendela.

"Nunew."Nammon semakin masuk ke dalam dan terus memanggil nama Nunew yang sama sekali tidak ada sahutan.

"Nunew."panggil Nammon sekali lagi. Satu langkah terakhir sebelum Nammon berhenti melihat kekacauan yang ada. 

Matanya melihat ke arah barang berjatuhan yang sudah berserakan di lantai. Tidak hanya itu, pecahan serpihan kaca dimana-mana dan yang paling membuat Nammon terkejut adalah Nunew yang tidak sadarkan diri dengan darah yang mengalir dari dadanya.

"NUNEW!!"dengan sedikit berlari Nammon segera menghampiri Nunew dan membalikkan tubuh laki-laki imut itu, meletakkan kepala Nunew di pahanya.

"N-Nunew..."wajah Nunew yang pucat dengan hidung yang berdarah yang sudah meninggalkan jejak membuat Nammon panik setengah mati.

Nammon terus menepuk pipi Nunew pelan memanggil namanya namun tidak ada sahutan. Nammon memerika denyut nadi Nunew yang terasa sangat lemah dan juga Nammon bisa merasakan tangan Nunew yang sangat dingin.

"Tidak boleh. Bertahanlah. Nunew bertahanlah."Nammon yang ingin menggendong Nunew langsung berhenti saat mendengar suara nampan yang terjatuh dan disana James yang kebetulan baru datang diam mematung.

"Tuan Nunew!!"James segera berlari mendekati Nunew dengan air mata yang sudah berkumpul di matanya. James menangis dengan keras dan ikutan panik merasakan tangan Nunew yang sangat dingin.

"T-Tuan Nunew kenapa?"Nammon menggeleng juga tidak tahu.

"James, cepat panggil tabib kesini. Cepat!!"James mengangguk dan segera berlari keluar kamar sambil menangis untuk memanggil tabib kerajaan yang untungnya letaknya tidak terlalu jauh dari kamar Nunew.

Zee yang masih berada di sekitaran kamar Nunew berada merasa bingung melihat sosok yang ia kenal. Zee melihat pelayan yang biasanya selalu berada di samping Nunew sedang berlarian sambil menangis.

Zee menahan lengan pelayan itu dan bertanya kepadanya.

"Hei, kau kenapa?"

"Y-Yang Mulia, T-Tuan Nunew—"mendengar nama Nunew yang disebutkan membuat Zee langsung memegang kedua bahu James.

"Nunew kenapa?"Zee terus memaksa pelayan itu untuk mengatakannya. Zee yang merasa pelayan itu sama sekali tidak berbicara langsung berlari ke kamar Nunew dengan wajah khawatir.

Saat ia tiba, pintu kamar Nunew sudah terbuka dan Zee langsung masuk ke dalamnya. Zee berhenti berlari dan nafasnya yang memburu langsung melihat barang-barang yang berserakan di lantai dan serpihan kaca dimana-mana membuat jantungnya berdetak cepat karena takut.

Fake Protagonist (Zeenunew)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang