Part 7

628 57 13
                                    

⚠️ ⚠️ WARNING : VIOLENCE, KEKERASAN, PENYIKSAAN, SUICIDE THOUGHT, TALKING ABOUT DEATH ⚠️ ⚠️

.

.

.

.

Saat pertama kali aku melihatnya, aku membencinya. Keberadaan Nunew sangat membuatku muak.

Dari awal aku bertemu dengannya, seharusnya aku tidak masuk ke dalam rumah itu lagi untuk menyelamatkan dia. Seharusnya aku meninggalkan saja dia di dalam rumah yang sudah dilahap penuh kobaran api yang sangat besar dan aku pasti tidak akan bertunangan dengannya.

Seharusnya jika aku beneran ingin Nunew mati, saat laki-laki imut itu bunuh diri dengan melompat dari jembatan, aku tidak usah menolongnya.
Seharusnya aku membiarkan saja dia tenggelam di danau dan mati saja disana. Seharusnya aku membiarkan saja dia mati kedinginan di dalam danau.

Namun entah kenapa aku tidak bisa melakukannya. Kedua kakiku tanpa sadar berlari dan melompat terjun ke dalam danau hanya untuk menyelamatkan laki-laki itu.

Dua tahun yang lalu, terjadi sebuah pemberontakan yang dilakukan para bandit dan aku yang memimpin pasukan untuk memberantas para bandit tersebut.

Banyak rakyat dari Kerajaan Pentagon yang dijadikan sandera dan dibunuh secara brutal. Jasad dari orang-orang yang sudah mati akan dimasukkan ke dalam sebuah lubang yang dalam. Sebelumnya, semua organ mereka akan diambil dan akan dijual di pasar gelap.

Aku tentu saja tidak bisa membiarkan hal itu terjadi begitu saja. Kerajaan dan rakyat yang ada di kerajaan ini merupakan tanggung jawabku. Aku harus membuat mereka tetap merasa aman. Aku harus membuat rakyatku aman. Aku harus melindungi rakyatku. Aku akan membalas perbuatan jahat mereka.

Aku yang sudah lama menyelidiki orang-orang yang hilang setiap harinya berhasil menemukan pelakunya yang merupakan para bandit sialan yang sangat membenci keluarga kerajaan. Jumlah para bandit itu banyak sekali dan membuatku kewalahan saat memberantas mereka semua.

Banyak pertumpahan darah yang terjadi tetapi keberuntungan tidak berada di pihakku. Aku dan para ksatria akhirnya tertangkap karena jebakan yang tidak aku sadari yang dipasang oleh para bandit itu dan dibawa ke markas para bandit tersebut berada dan menjadi awal pertemuanku dengan Nunew.

"Jebakanmu selalu berhasil, Nunew."seorang pria menepuk bahu Nunew dan di saat itulah pertama kali mataku dan matanya bertemu. Kami hanya bertatapan selama beberapa detik sebelum Nunew mengalihkan wajahnya dan pergi dari hadapanku.

Nunew yang pertama kali aku temui adalah seseorang yang ternyata memasang jebakan tersebut. Nunew yang ternyata aku tahu adalah seorang anak dari ketua bandit tersebut. Dan pertama kali saat aku melihat dia, aku bisa langsung tahu kalau aku membencinya.

Aku membenci Nunew karena laki-laki itu merupakan putra dari ketua para bandit. Aku membenci Nunew karena laki-laki itu sudah menjebakku untuk kesini. Aku membenci Nunew karena dia lah yang memancing orang-orang yang tidak bersalah untuk dibunuh dengan keji dan brutal.

Aku membenci matanya yang terus melihatku dengan tatapan kosong. Aku membenci wajahnya yang seolah tidak ada keinginan untuk hidup.

Aku sangat membencinya.

Lalu pada malam itu, Nunew yang aku temui untuk kedua kalinya adalah Nunew yang menjadi korban penyiksaan dari ketua bandit tersebut yang merupakan ayahnya sendiri.
Dari wajahnya aku bisa melihat banyak ketakutan. Dari wajahnya yang selama ini dia sembunyikan, aku tahu kalau dia sering mendapat siksaan baik secara fisik ataupun mental.

Malam itu, Nunew datang menghampiriku dengan wajah penuh lebam dan terdapat bekas noda darah yang ada di pakaian kumuhnya. Di kaki kanan terlihat membengkak dan kaki kirinya banyak sekali luka sayatan ataupun luka tusukan. Nunew datang membawa makanan roti dan selai dan meletakkan nampan itu di depanku. Tanganku yang terikat dan terlilit oleh rantai tidak bisa memakannya.

Fake Protagonist (Zeenunew)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang