bab 1¹✅

111 16 10
                                    

halo semua, selamat datang di cerita "regret from oca" di cerita ini, author mau menggambarkan penyesalan dari seorang gadis tak berperasaan yang selalu meremehkan perasaan orang lain, dan yang ia dapat pada akhirnya hanyalah penyesalan.

salam kenal semua✨

penyesalan adalah suatu perasaan yang dapat mempengaruhi hati dan pikiran seseorang yang telah salah dalam memilih sebuah keputusan..tidak hanya meninggalkan rasa sakit tapi juga rasa bersalah yang akan terus membekas di dalam diri orang tersebut.

"oca abrealiska"

~happy reading~


kring!

kring!

"umm..?!! jam 7?!!" kaget seorang gadis yang segera beranjak dari kasurnya dan segera pergi ke kamar mandi,
setelah beberapa menit gadis itu keluar dari kamar mandi, wajahnya sudah segar dan juga sudah menggunakan seragam sekolah.
gadis itu lalu keluar kamar dan menuruni tangga, melihat sarapan yang sudah di siapkan oleh ibunya tergeletak di atas meja makan.

"oca, cepat makan lalu berangkat" titah seorang wanita paruh baya,

"iya, mama" oca lalu duduk di meja makan dan mulai memakan roti isi yang dibuatkan oleh ibunya itu.

Oca abrealiska, seorang gadis remaja berumur 16 tahun, sekolah di salah satu sekolah SMA favorit di jakarta, memiliki sifat yang cuek dan tegas, gadis yang tidak pernah menghargai perasaan orang lain, selalu bersikap judes dan tegas kepada siapapun kecuali terhadap sahabatnya mely Agerstania, memiliki wajah yang cantik dan pipi yang chubby membuatnya menjadi primadona di sekolahnya.

"ma, aku berangkat dulu." kata oca yang langsung berdiri dari kursinya lalu berjalan keluar rumah, menaiki motor balap miliknya dan pergi menuju sekolah.

~continue~


telolet..

bunyi bel istirahat terdengar dan membuat semua siswa dan siswi meninggalkan ruangan kelas masing-masing menuju tempat surga makanan yang sering disebut Kantin sekolah.

"oca! ayo kantin" teriak seorang gadis pendek yang tingginya hanya 151 cm, gadis itu mendekati meja oca dan membangunkan oca yang sedang tertidur pulas di kelasnya.

suara gadis itu membangunkan oca yang sedang tertidur lelap "apa, hm?" ucapnya dengan suara yang mengantuk.

"ini udah istirahat oca, ayo buru ke kantin, mely lapar" matanya yang seperti anak anjing yang sedang memohon membuat oca akhirnya bangun dari kursinya dan mengikuti gadis kurcaci itu ke kantin,

Mely Agerstania, gadis pendek berusia 16 tahun,gadis itu pendek tapi imut karena tingginya tidak pernah bertambah, memiliki sifat yang ekstrover membuatnya terlihat selalu bersinar di mata kaum Adam, mely memiliki wajah yang cantik juga imut, ditambah tinggi badannya yang hanya 151 cm, membuatnya tambah imut, selalu bersama oca kemanapun dia pergi membuatnya terlihat seperti ulat bulu yang menempel pada tiang listrik


oca dan mely sedang menikmati bakso yang mereka beli, di salah satu meja kantin,

"heyy!! oca" ucap seorang teman laki-laki oca yang juga berteman dengan mely sejak sd,

"apa?" sahut oca, dengan cuek.

"nanti mau main basket bareng gak? dah lama kita gak main basket bareng lagi." katanya dengan lembut.

"gak bisa, gua mau balapan motor hari ini." oca mengatakan itu tanpa melihat ke arah laki-laki itu, dia hanya fokus pada baksonya.

"balapan terus, tapi gak meninggal-meninggal." kata laki-laki itu dengan nada main-main.

"kalo gua meninggal, jangan nangis. berisik" jawab oca singkat.

"engga bakal nangis, kan cowok jantan..oke? lagipula masa cantiknya aku mau cosplay jadi pocong?, gak cantik lagi nanti" -riski

"ih Riski, jangan asal ngomong kaya gitu dong!" kata mely yang mulai kesal mendengar ucapan asal dari riski.

Riski maharendra, laki-laki jakung berusia 17 tahun, merupakan ketua tim bola basket yang memiliki wajah tampan dan juga senyum yang manis, dengan sifatnya yang lembut mampu meluluhkan banyak kaum hawa di sekolah itu, sudah menyukai oca sejak kelas 8 smp tapi tidak pernah dapat tanggapan dari oca si ratu kulkas itu.

"wow..ganteng banget"

"cowo idaman"

"ada ketua osis kita yang tampan!"

percakapan siswi lain itu menarik perhatian Riski dan mely..membuat mereka menoleh untuk melihat ketua osis itu. sedangkan oca hanya terdiam melanjutkan kegiatannya dalam mengunyah makanannya itu, bersikap acuh terhadap kebisingan yang terjadi di dalam kantin tersebut karena sudah tau siapa yang membuat para gadis menjerit seperti sedang kesurupan.

******

nah, sapa tu ketua osis..ko ganteng? silakan bingung dulu ya🤗
see you next time..

trimakasih!


lanjutkan?
vote!!

regret from oca Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang