Bab 7 (Kau milikku, kan?)

11 13 7
                                    

Halooo makhluk bumii..salam dari Isekai, Kali ini aku lagi rajin up jadi cus aja mulai yahahhaa..







"Setiap orang baik, bisa menjadi penjahat di cerita orang lain."

-Oca

~🍓~

"Y-Ya.."

Matanya bersinar saat mendengar jawaban dari gadisnya, Senyum manis terpancar di wajahnya saat Dafa mulai mengulurkan tangannya dan mengelus rambut oca dengan lembut.

"Good Girl." Ucapnya dengan suara lembut,

~🍓~


"Fuck.. bisa-bisanya gw ngeblushhh?!! Pasti ada yang salah sama otak gw!" Benak gadis itu, Saat dia mulai membawa langkah nya kembali ke dalam kelas.

Sesampainya di kelas oca mendapatkan banyak tatapan mata tajam dari anak-anak di kelasnya,

"Lo bisa gak sih gak usah jadi pembuat onar di kelas??" Ucap salah satu siswi di kelasnya,

"Tau! Lo itu udah menyemarkan nama baik kelas!" Sahut siswi lainnya

Mendengar semua ini ketua kelas di kelas itu hanya diam, entah berpikir atau memang memihak kepada anak-anak kelas itu.

"Gw? Tanpa gw juga ni kelas udah rusak sejak awal, Makasih masih ada nama gw ni kelas ada baik-baik nya dikit." Ucap oca sembari menatap lurus ke siswi-siswi di kelas itu.

"Apa?? Lo itu pembuat onar! Kalau mulut Lo di tutup itu lebih baik!!" Sahut siswi lainnya,

"Pftttt!! Hahaha!! Gw keluar kelas atas izin ketua osis..katakan gw pembuat onar di sini, lalu gimana kalian??" Mata oca menyipit saat dia mulai bersandar di kusen pintu,

"Kalau bahas soal nama kelas yang jelek, bukan kah kelas mencerminkan orang-orang di dalamnya? Kelas jadi jelek tergantung siapa yang ngisi kelas itu," Seringai muncul di ujung bibirnya saat matanya sedikit melebar,

"DAN KALIAN.. orang-orang yang mementingkan diri sendiri, saling support cuma karena kalian ngerasa masalah kalian sama, Coba lihat gajah besar di depan mata kalian. Sebelum lihat semut di ujung lautan."

Note : Pribahasa "Nampak semut di ujung lautan namun tak nampak Gajah di depan mata" Sebuah perandaian tentang "Dapat melihat kesalahan orang meskipun sekecil semut, namun tidak bisa melihat kesalahan diri sendiri."

Oca masih menatap siswi-siswi di depan matanya sebelum akhirnya salah satu dari mereka kembali bicara,

"Kalau Lo gak ngelakuin itu, kelas kita pasti fine fine aja!"

"Oh ayolah, Stop jadi kekanakan. Apa harus gw bacain satu persatu kesalahan kalian? Gw males buang waktu gw buat masalah ini, jadi kalau emang kalian ngerasa benar..oke..Bukan tugas gw untuk membenarkan otak kalian."

Flashback on-

Kejadiannya saat ulangan bayangan semester ganjil dua hari lalu, saat oca berhasil membawa satu nama siswi ke kantor guru sebagai pencontek.

Hal itu membuat semua siswi di kelas marah? Entah atas dasar apa mereka mulai menuduh oca melakukan hal yang sama. meskipun mereka tidak punya bukti.

"Pfttt..mereka cuma menang jumlah, Dari segi teori atau apapun itu gw gak akan kalah." Ucap oca pada Kurcaci kecil di hadapannya.

"Mely juga tau kok, kita kan belajar bareng tapi di tuduh sama kayak mereka. Malu banget, Mereka aja gak punya bukti." Ucap meli dengan kesal.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 26 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

regret from oca Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang