Sudah tiga hari sejak Yechan jatuh sakit, Jaehan tidak masuk kerja. Ia benar-benar fokus mengurus suaminya. Ia juga merasa menyesal, mungkin salah satunya karena ia kurang memperhatikan Yechan, sampai suaminya jatuh sakit seperti ini.
Yechan kelelahan dan terlalu banyak beban pikiran yang membuatnya sampai drop. Sebenarnya Yechan termasuk orang yang tidak mudah sakit, namun sepertinya kali ini tubuhnya sudah terlalu terforsir. Belum lagi ia juga harus extra menjaga istrinya yang tengah hamil dan akhirnya tubuhnya yang tidak kuat.
Di hari ketiga ini Yechan sudah jauh lebih baik sore nanti juga ia sudah diperbolehkan pulang.
Jaehan datang membawa makan siang Yechan, karena bukan masakan istrinya, Yechan jadi sangat pemilih. Karena itu Jaehan harus secara khusus meminta makanan yang bisa diterima suaminya. Rumah sakit juga sangat memaklumi karena Yechan pasien VVIP.
"Mau disuapin" ujar Yechan setelah Jaehan selesai menata makanan di overbed table.
"Memangnya selama sakit kapan kamu mau makan sendiri?!" Balas Jaehan, bahkan tanpa perlu Yechan bilang Jaehan akan selalu menyuapinya. Selama dirawat Yechan sangat manja.
Yechan pun hanya menyunggingkan cengirannya. "Besok aku langsung kerja boleh ga?"
Jaehan diam saja, tidak berniat menjawab. Wajahnya terlihat jelas tak suka dengan pertanyaan yang Yechan layangkan itu. Umm, lebih tepatnya mungkin meminta izin.
"Sayang ko ga jawab sih"
Lagi lagi Jaehan tidak mau menjawab. Tangannya masih tetap menyuapi makanan dan Yechan hanya bisa menerima. Ada rasa kecewa karena Jaehan mendiaminya.
"Terserah kalo mau rawat inap nya diperpanjang, silahkan kerja aja" ucap Jaehan dengan nada yang sangat tidak ramah. Tanpa harus dijelaskan pun Yechan sudah sangat paham, dan akhirnya dia pun memilih diam. Tak mau mencari perkara.
.
.
Yechan menyandarkan kepalanya dibahu Jaehan. Sesekali ia mengelus perut Jaehan, lembut."Maaf ya baby, Daddy membuat kalian lelah" ucap Yechan dengan suara purau.
Senyum Jaehan tersungging, ia benar-benar menyukai panggilan Daddy. Dielusnya surai Yechan.
"Tidak apa-apa Daddy yang penting Daddy harus sehat selalu" ucap Jaehan seakan membalas gumaman Yechan pada baby.
"Terimakasih sayang"
***
Waktu berlalu begitu cepat, Yechan sudah kembali pada rutinitas kantornya. Jaehan pun sudah kembali bekerja. Terkadang rasa lelah bekerja membuat Jaehan ingin sekali berhenti atau mungkin mengambil cuti. Namun melihat kerjaannya yang masih menumpuk, sepertinya tidak memungkinkan untuknya mundur begitu saja. Ia masih punya hati untuk tidak meninggalkan perusahaan secara tiba-tiba apalagi jika belum ada pengganti.
Di sela makan siang Jaehan mengirimi suaminya foto.
Kenapa sayang?
Capek
Izin pulang aja
Ini bukan perusahaan kamu Yechan
Apa apa nyuruh aku izin mulu😩Yaudah ga usah kerja aja
Yechan iiih
Kamu pernah bilang kalo aku udah ga bolehin kamu kerja, kamu bakal berhenti
Yaa....
Tapi kan ga bisa mendadak YechanieYaudah pengajuan dari sekarang
Perlu aku yg bilang ke atasan mu?Enggaaaak
Ga usah biar aku aja nanti😓Jadi menyesal rasanya mengadu pada suaminya. Seharusnya sih Jaehan sudah mengira Yechan akan bicara begitu. Yechan mana mungkin membiarkan Jaehan kelelahan apalagi saat sedang mengandung begini.
Jaehan mengelus perutnya yang mulai membuncit. Ia masih seringkali tak percaya kalau sebentar lagi akan melahirkan seorang anak. Perasaan baru kemarin ia berpacaran dengan Yechan, namun waktu berlalu begitu cepat kini ia akan segera menjadi ibu.
Tbc.
Kasih masalah apa ya enaknya 🙈
KAMU SEDANG MEMBACA
✔Felicity Conditions - Yechan Jaehan
FanfictionBukan lagi remaja lajang, kini Yechan harus bisa menjadi kepala keluarga. mengurus pasangannya yang tengah hamil dan mungkin kelak harus menjadi figur Ayah yang baik. "ga pernah nyangka sih akan secepat ini, tapi ya jalanin aja" - YC "tadinya mau p...