Pagi ini adel dan ara tengah berkutat di meja kantor mereka. Terlihat sangat sibuk, mungkin banyak pekerjaan yang harus di kerjakan.
Tok tok tok
"masuk" ucap adel
Terlihat sosok adendra dan chiko memasuki ruangan.
"ada apa? " tanya ara to the poin
"kita kesini karena bos kita menyuruh untuk membuat perjanjian dengan kalian. bos kita ingin merekrut kalian untuk menjadi tangan kanannya, bila kalian mau. kalian akan di kirim ke jepang seminggu lagi"
"apa!!? " pekik adel dan ara bersamaan.
"kenapa mendadak sekali?" ujar adel memijit pelipisnya.
"maaf, tapi kita hanya di suruh oleh bos"
Adel dan ara berfikir sejenak. Jepang itu jauh, apalagi jika mereka menerima tawaran itu maka mereka harus meninggalkan fiony dan gracia.
"bagaimana ra? " adel melirik ara, dijawab dengan anggukan.
"boleh, kita coba dulu del"
Kini adel dan ara tengah berembuk dengan fiony gracia.
"tenang aja, kita bakal baik-baik aja kok disini" gracia memeluk adel, menenangkan gadis itu yang tadi sempat merengek.
"jaga diri baik-baik ya, kalo nanti kita pergi" ara menangkup pipi fiony.
***
Tak terasa satu minggu terlewat, setelah menghabiskan waktu untuk berkumpul bersama. Akhirnya kini adel dan ara tengah berdiri di depan bandara.
"kalian langsung masuk aja, ikutin bodyguard yang itu" tunjuk chiko. Tanpa babibu adel ara segera berjalan kesana.
"selamat siang Ms.Adel" seorang pria tegap dengan merangkul pinggang seorang wanita di sampingnya itu berjalan mendekat.
"perkenalkan, saya Giza dan ini istri saya Dea" mereka bersalaman satu sama lain. Hingga salah satu bodyguard menghampiri dan bilang kalau pesawat akan segera lepas landas.
Giza serta dea membimbing adel dan ara memasuki pesawat. Ternyata di dalam sana sudah terdapat dendra dan chiko yang duduk anteng.
"huh"
"cape bat"
Lenguh mereka berdua saat mendaratkan pantatnya di kursi pesawat.
Untuk mengisi tenaga, mereka tertidur.
.
.
.
"hei bangun, kita udah sampe"
Adel mengerjapkan matanya, dia menoleh kearah jendela luar. Ah, ternyata mereka telah tiba di jepang.
"dimana ara? "
"dia sama chiko sudah keluar terlebih dahulu"
Mereka berjalan keluar bersama. Mengikuti bodyguard yang membimbing mereka ke mobil yang telah di siapkan.
"mwakan dwel"
Adel bergidik
"telen dulu ra, jijik gue" ara hanya nyengir, lalu menyerahkan sekotak makanan beserta minum kearah adel.
BRAK
Adel menutup pintu mobil dan mulai makan. Mobil mereka terpisah dengan adendra dan chiko.
"del, ada cosplayer del!! " pekik ara, ternyata di pinggir jalan ada cosplayer yang sedang berjalan.
"hadeh"
kami bermain ponsel untuk menghilangkan rasa bosan.
"huaa"
"napa lu?" tanya adel
"gabut del" ara menyenderkan kepalanya ke bahu adel.
"mabar kuy? "
"gas baek si gua mah"
Welcome too mobile legends
Jadilah mereka berdua mabar sambil nunggu sampai ke villa.
"mundur ra woi!! itu ada musuh bodo! "
"gw ngehalangin yang di depan maymunah! nih tim bot amat sih!! "
Defeat..
"yahh kalah" lesu adel
"sudah sampai non"
Delra menoleh, sampai lupa kalau ada supir disini. Saking serunya.
"oh iya, makasih ya pak"
Mereka turun, disambut oleh rombongan dendra dkk.
"kalian bisa langsung masuk aja" ujar giza.
Dengan menenteng koper dan beberapa tas, mereka berempat masuk kedalam villa yang cukup besar.
"kalian tidur di sini, kita di sana" ucap ademdra mau pergi.
"eitss gak boleh gitu. Sebagai perempuan, kita berhak memilih" serobot adel, ia menarik ara untuk berjalan menuju kamar satunya.
Para lelaki hanya bisa geleng-geleng tanpa melawan.
breuk
"uh, lelah nyaa"
"mandi dulu sono lu"
Ara menaruh tasnya
"lo duluan aja ra, gw pen rebahan dulu" ucapnya mulai terpejam.
Ara menurut saja, dia mandi terlebih dulu.
***
"lah? molor tuh bocah" ara keluar dari kamar mandi sambil mengusap rambutnya yang basah.
KAMU SEDANG MEMBACA
You Know JMT? [END]
FanfictionHanyalah Persahabatan. Reva Fidela, ia di bawa kembali ke masa lalu saat ingin bunuh diri. Dengan kesempatan itu, ia berjanji akan mengubah masa depan.menjadi lebih baik. Terutama untuk persahabatannya. up tak beraturan.