PART 25

8.3K 664 51
                                    

Jaehyun masuk ke dalam Penthousenya dengan lunglai, lelah mendera seluruh tubuhnya. Awalnya Jaehyun ingin pulang ke Apartment Taeyong, tapi dirinya tidak ingin membuat kekasihnya itu kerepotan untuk mengurus dirinya.

Walau dirinya cukup merindukan sosok cantik itu.

Tak mampu untuk sekedar berjalan ke kamar, Jaehyun berhenti di sofa besarnya dan melabuhkan diri di sana. Beristirahat sejenak sebelum membersihkan dirinya.

Jaehyun mengambil ponselnya untuk melihat apakah ada pesan dari sang kekasih. Ketika melihat ada 1 pesan yang tertera dari Taeyong, bibir Jaehyun langsung tertarik membentuk senyuman.

"Hi, love. How's ur day?"

Satu kalimat. Hanya satu kalimat rasanya tubuh lelah Jaehyun seperti menguap entah ke mana, rasa bersalah hinggap di hati Jaehyun karena pesan itu sudah dikirim berjam-jam yang lalu.

Sekarang sudah jam 1 dini hari, Jaehyun yakin Taeyong sudah kembali terlelap mengingat pria cantik itu punya jadwal pagi. Tapi Jaehyun tetap membalas pesan itu meski agak terlambat.

Setelah selesai, Jaehyun menyingkirkan ponselnya dan memejamkan matanya. Tak perduli lagi jika harus tertidur di sofa ini, karena rasanya tubuh Jaehyun terlalu malas untuk beranjak.

Namun sepertinya hal itu tidak didukung oleh orang yang saat ini menekan belnya.

TING NONG
TING NONG
TING NONG

Jaehyun berdecak kesal, "AISH! Kenapa tak ada yang mendukung jadwal istirahatku?!" serunya, tapi tetap beranjak dan berjalan cepat menuju pintu.

Tanpa melihat siapa yang datang, Jaehyun langsung membuka pintu dengan wajah kesalnya. Tapi seketika wajahnya berubah bingung saat melihat Johnny yang memapah Mingyu, orang itu terlihat cukup mabuk.

"Ken—"

"Bantu aku. Mingyu mabuk berat, tapi dia tidak mau pulang ke rumahnya." ucap Johnny yang berusaha menahan tubuh Mingyu agar tidak limbung, meski Johnny bertubuh besar tapi tetap saja berat pasalnya ketiganya memiliki tubuh yang hampir setara.

Tanpa banyak kata, Jaehyun ikut memapah Mingyu. Mereka berakhir mendaratkan tubuh Mingyu di atas sofa besar Jaehyun, sedikit melempar lebih tepatnya karena Mingyu sangat berat.

"Hhh..." Jaehyun merasa punggungnya makin pegal sekarang. Sedangkan Johnny ikut melabuhkan dirinya karena memapah Mingyu dari basement hingga Penthouse Jaehyun tidaklah mudah.

"Kenapa orang ini?!" ujar Jaehyun, menatap kesal pada Mingyu yang mabuk berat, sesekali terdengar racauan dari mulutnya namun matanya terpejam.

"Dia... hubungannya berakhir." jawab Johnny terengah.

Jaehyun menaikkan satu alisnya, tanpa Johnny menjelaskan lebih lanjut Jaehyun sudah paham maksudnya.

"Sepertinya keputusan yang sangat berat."

Johnny mengangguk setuju, "Benar, Jongin benar-benar brengsek." sembari mengatur nafas terengahnya.

"Maaf menganggu waktumu, tapi aku tidak tau lagi memulangkannya kemana. Ibuku datang dari Chicago dan menginap di Apartmentku, jadi aku tidak bisa membawa Mingyu pulang."

Jaehyun menggeleng pada Johnny, "Tak apa, biarkan dia di sini." lalu mengambil ancang-ancang untuk kembali mengangkat Mingyu.

"Bantu aku membawanya ke kamar tamu."

Johnny memasang wajah memelas, menatap tubuh Mingyu yang terkapar di sofa sembari mendesah lelah, "Bagaimana jika kita gelindingkan saja dia?"

*****

ENTERTAINER (JAEYONG)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang