PART 10

12.7K 1.8K 254
                                    

Taeyong sudah selesai dengan segala macam tesnya. Dirinya hanya menunggu pihak Kepolisian menyuruhnya pulang untuk menunggu hasil.

Saat ini Taeyong masih duduk diruang interogasi yang ditempatinya sejak tadi. Tangannya menepuk-nepuk perutnya kenyang, makanan yang diberikan tadi sungguh menggugah seleranya.

Sedang santai-santainya, bahkan mata Taeyong terpejam karena rasa kantuknya, terdengar pintu dibuka, Taeyong menoleh dibuatnya.

Matanya mengernyit melihat orang yang masuk kedalam ruangan itu memakai masker, topi bahkan kacamata hitam. Terlihat misterius dan mencurigakan.

Tak mungkin ini adalah salah satu Polisi yang bertugas. Taeyong hanya diam menunggu orang itu membuka segala macam penyamarannya itu.

Merasa begitu lamban untuk Taeyong menunggu, pria mungil itu mendengus kemudian menatap tajam orang yang sudah duduk dihadapannya itu.

"Orang gila mana lagi kau? Bukankah ini ruang interogasi? Bukan toilet yang bisa dimasuki siapapun?" Taeyong menatap malas pada sosok didepannya.

Orang itu melepaskan topi dan maskernya yang berhasil membuat Taeyong menganga. "Ini aku."

"Wonwoo?!" ucapnya tak percaya. Bagaimana bisa Wonwoo masuk kedalam sini?!

"Apa yang kau lakukan disini?!"

Wonwoo menatap kesal pada Taeyong, "Ini semua gara-garamu, sialan! Aku dipaksa Jongin kesini untuk menemuimu!" ucapnya. Tentu saja mereka tak pernah akur ketika bertemu.

Selalu bertengkar dan saling menyindir. Bahkan pernah menjambak rambut satu sama lain, hingga divideo oleh seseorang dan tersebar.

"Heh! Salah Majikanmu itu! Kenapa bertindak gila seperti ini?" sahut Taeyong tak terima karena disalahkan.

"Kau yang mengirim video itu, bukan?! Bagaimana jika video itu bocor, sialan?! Kau akan menghancurkan karirku!" Wonwoo menatap tajam Taeyong.

Taeyong mengangkat alisnya, menyilangkan kedua tangannya didepan dada. "Kenapa? Kau takut?"

Taeyong terkekeh dengan remeh, "Hei, aku tidak akan hancur sendirian. Aku akan membawa kalian semua dan kita hancur bersama, ramai bukan?" senyum miring terpatri pada bibir Taeyong.

Wonwoo mengeratkan rahangnya, "Dasar jalang gila!"

"Tolong tarik kata jalangnya. Aku tidak pernah mengangkangkan pahaku pada seseorang untuk uang dan popularitas sepertimu." ucap Taeyong dengan nada acuh.

"Jaga mulutmu, Lee!"

Mengangkat bahunya acuh, mengabaikan Wonwoo yang menatapnya tajam."Kenapa? Aku hanya berbicara fakta yang ada."

Mengibaskan tangannya untuk menghentikan perseteruan mereka. "Sudahlah. Jadi apa yang diperintahkan bajingan itu padamu?" tanyanya.

Wonwoo menghembuskan nafasnya kasar, kemudian memberikan ponselnya yang tersambung pada sebuah nomer. "Dia ingin bicara denganmu."

Taeyong hanya melirik Wonwoo sekilas, tak lama panggilan itu tersambung. Oh, ini adalah panggilan video. Menampilkan wajah Jongin yang terlihat memuakkan bagi Taeyong.

"Halo, Sayang." sapa Jongin dengan senyum khasnya.

Taeyong juga tersenyum, walau terlihat jelas itu terpaksa. "Hai juga, Bajingan."

"Bagaimana harimu?"

"Menjijikkan seperti wajahmu." sahut Taeyong. Kekehan keluar dari bibir Jongin.

"Oh, Sayang. Apa aku terlalu keras padamu? Aku hanya memberikan sedikit kejutan saja. Jadi tak perlu mengancam Kepala Kepolisian seperti itu. Kasian dia, bergetar takut karenamu."

ENTERTAINER (JAEYONG)✔️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang