6. No! Thanks.

161 11 0
                                    

Jam besar yang terpajang di dinding UKS sudah menunjukkan pukul 15.05 PM.

Liona yang masih terbaring di atas brankar itu, perlahan mengerjapkan matanya. Ia menatap sekitar dengan seksama, seolah meneliti ruangan apa yang tengah Ia tempati.

"Gue di UKS?"

Liona beralih menarik tirai pembatas di sampingnya.

"Kok bisa ada di sini"

Saat hendak menutup kembali tirai tersebut, Ia dapat melihat seseorang yang sedang tertidur membelakanginya, di atas brankar UKS yang lain.

"Permisi" Ucapnya berusaha membangunkan laki-laki itu. Namun, tidak ada jawaban.

"Mungkin petugas UKS" Batinnya.

"Kak? Saya kok bisa ada di sini?" Tanya gadis itu lagi, merasa bingung dengan keberadaannya sendiri.

Seseorang yang masih berbaring itu perlahan bergerak, tetapi tidak mengubah posisi tidurnya.

"Lo udah bangun?"

Laki-laki itu mengusap wajahnya hingga ke atas kepala. Membuat rambutnya semakin berantakan, namun tidak mengurangi ketampanannya. Ia berusaha mendudukkan diri, setelah menyadari gadis itu berada di belakangnya.

Liona yang tadinya sempat terperangah beberapa saat, kembali tersadar dan menatap datar laki-laki itu.

"Lo lagi?" Ucapnya dengan nada malas.

"Akhirnya lo bangun juga, gue pikir lo pingsan saking nyenyaknya."

Liona menaikkan sebelah alisnya seraya menatap ke arah jam di tangan kirinya. "UDAH JAM 3?!" pekiknya.

"Bisa-bisanya gue tidur selama itu, astaga Liona"

"Wajar sih, respon lo begitu. Lo tidur selama 3 jam, nggak terusik sama sekali"

Gadis itu kembali mengingat bagaimana dirinya bisa berakhir di UKS. Ia mengingat saat seseorang menghampirinya di taman belakang dan berusaha membangunkannya.

Selain itu, Ia tidak ingat lagi.

"Apa dia yang gendong gue ke sini?" Batinnya, seraya menatap lamat laki-laki itu.

"Udah jam pulang, gue anterin lo balik." Ucap laki-laki itu, lagi.

Sesaat Liona memperhatikan gerak-gerik laki-laki itu yang hendak mengambil jaket dan ponselnya di atas nakas. Ia belum terlalu memahami situasinya saat ini.

"Tunggu"

Laki-laki itu menoleh, "Why?"

"Lo, siapa?" Tanya Liona dengan hati-hati.

Dapat Liona lihat senyumnya yang sangat tipis itu.

"Gue Gio, Elgionandra Pradipta. Maaf kalau waktu itu gue gak sempet kenalin diri dengan benar." Jawabnya.

Gadis itu menghela napas. "Gue juga tau nama lo. Maksud gue, lo siapanya Liona?"

Elgio mengerutkan keningnya, "Kenapa dia sebut namanya kayak gitu? Padahal dia sendiri Liona."

"Gue sepupu lo." Ucapnya berusaha menepis pikirannya sendiri.

"SERIUS?"

Liona spontan membuka mulutnya, hingga membentuk huruf O. Raut wajah tidak percaya tampak sangat kentara, seakan-akan menolak fakta yang baru saja dikatakan Elgio.

"Hm, gak usah sekaget itu"

"Ya jelas gue kaget banget lah, kenapa lo gak ngomong dari awal? Gue jadi sempat curiga sama lo."

New Life, New Soul Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang