Tak terasa akhir pekan telah usai dan berganti dengan hari Senin lagi. Liona tampak malas melangkahkan kaki menuju kelasnya. Disepanjang koridor banyak siswa-siswi yang memperhatikan gadis itu. Mungkin karena penampilannya yang sedikit berbeda dari biasanya.
Gadis itu kembali mengubah warna rambutnya menjadi sedikit terang. Cokelat hazel adalah warna pilihannya kali ini yang membuat rambutnya terlihat berkilau sempurna bak iklan shampo.
Kemarin ia sempat pergi ke salah satu salon ternama bersama kakaknya.
Tentu saja ia tidak perlu merengek pada Alion, karena laki-laki itu dengan senang hati menuruti permintaan Liona asalkan adiknya mau berpartisipasi menyumbang lagu pada acara ulang tahunnya nanti malam.
"Kebiasaan deh netizen konoha suka lebay ngeliatin orang lewat. Padahal gue cuma ganti warna rambut doang, tapi hebohnya udah ngalahin debat cawapres."
"Lionaaa"
Suara cempreng seseorang memekakkan telinga Liona sehingga membuat gadis itu memejamkan matanya. Ia langsung mengenali siapa pemilik suara toa itu.
"Baru dateng?"
Liona mendengus sebal, "Bisa lo liat sendiri"
Nataya tertawa canggung "Hehe, iya sih jelas lo baru dateng"
"Anyway, Na lo ganti warna rambut lagi?!" Gadis itu membekap mulutnya seakan tidak percaya apa yang ia lihat.
"OH MY GOODNESS, LO CANTIK BANGETTT LIONAA!"
Kali ini giliran Liona yang membekap mulut Nataya. Ia tidak habis pikir dengan suara gadis itu yang begitu nyaring hingga menggema di sepanjang koridor.
"Bisa santai gak? Gue cuma warnain rambut, bukan ganti wajah" Balas Liona dengan wajah datar.
"Ya maaf.. tapi seribu rius deh cantik lo makin nambah kalo rambut cerah gini. Auranya jadi seger, manis, sejuk, indah, akh..."
Ucapan Nataya terpotong karena Liona lebih dulu mencubitnya dengan gemas. "Ngomong lagi gue tendang!"
"Ampun, ampun.." Mohon Nataya seraya menyatukan kedua tangannya di depan dada.
***
Sekaleng minuman disodorkan tepat di depan wajah Liona yang sedang duduk menyendiri.
Liona terdiam seraya menatap datar minuman di hadapannya, setelah itu ia langsung mendongak mencari tahu siapa yang tiba-tiba datang menawarkan minuman tersebut.
Sesaat Liona dibuat takjub oleh kedua netra berwarna abu-abu itu. Saat keduanya saling menatap satu sama lain Liona tidak sadar bahwa dirinya telah terkunci dalam teduhnya lensa terang yang tampak bulat dan berbinar. Gadis itu bahkan lupa mengedipkan matanya barang sedetikpun.
Sedangkan seseorang yang masih berdiri di belakang punggung Liona itu masih tetap setia berada diposisinya, seakan ikut terhipnotis dan tenggelam pada keindahan netra berwarna amber milik sang gadis.
"Beautiful"
"Beautiful"
Keduanya kembali pada kesadaran masing-masing setelah tanpa sengaja mengucapkan kata indah secara bersamaan.
Liona berusaha menetralkan ekspresi wajahnya seraya berdehem singkat. Sementara laki-laki itu tampak santai dan berjalan mengitari bangku taman yang cukup panjang. Ia beralih berdiri di hadapan Liona.
"Gue boleh duduk di sini?" Tanyanya sedikit ragu.
"Sure" Balas Liona berusaha sedatar mungkin.
KAMU SEDANG MEMBACA
New Life, New Soul
Teen FictionBaca aja dulu, siapa tau suka. Menceritakan tentang seorang perempuan bernama Laura yang sudah memilki 2 anak, bertransmigrasi menjadi gadis remaja di dalam novel yang ia baca sebelum melakukan operasi Caesar. Gadis itu bernama Liona. Dia adalah t...