Seperti biasa hari Sabtu akan menjadi hari yang menyenangkan bagi para murid, karena esok harinya adalah hari libur.
Di sebuah gedung olahraga yang tidak jauh dari gedung kelas 12, terdapat sekumpulan remaja laki-laki yang tengah berlatih basket. Salah satu diantara mereka sedang fokus mendribble bola menuju ring lawan. Tatapannya begitu tajam seolah siap menyingkirkan siapa saja yang berani menghalangi jalannya.
Latihan yang lebih terlihat seperti pertandingan itu terjadi begitu sengit. Kedua tim tampak bermain dengan baik dan ganas. Terutama tim A yang dipimpin oleh Regan Dinasta.
Laki-laki itu berhasil mencetak 2 angka setelah memasukkan bola ke dalam ring lawan dengan mudahnya. Sementara itu, tim B yang dipimpin oleh Elgionandra Pradipta mengerang frustasi.
Jika Elgio dikenal sebagai siwa jenius di bidang pendidikan, maka sebaliknya Regan dikenal sebagai siswa yang jenius dalam bidang olahraga. Terutama olahraga bola besar seperti basket dan voli.
Contohnya seperti saat ini, tim A mendapat skor 25 sedangkan tim B kalah telak dengan skor 8. Selisih yang begitu jauh. Pantas saja tim Regan selalu menjadi perwakilan sekolah jika ada pertandingan basket tingkat SMA baik itu nasional maupun internasional.
Walaupun tim Elgio juga tidak bisa dianggap remeh karena seringkali membawa piala saat bertanding dengan sekolah lain. Mereka memang 1 circle pertemanan, tetapi dalam tim olahraga tentunya berbeda.
Regan bersama rekan-rekan seangkatannya di kelas 12 dan Elgio bersama teman-temannya di kelas 11.
Setelah bermain kurang lebih 40 menit, akhirnya kedua tim tersebut mengakhiri latihan mereka.
Elgio dan Kevin berlari kecil menuju tribun lapangan indoor itu, disusul oleh Regan, Reynold, Albi, dan Alion. Kebetulan di dalam ruangan itu hanya ada tim basket saja, tanpa murid lain yang menonton.
Regan duduk tepat di samping Elgio, seraya mengambil minuman yang baru selesai diteguk laki-laki itu. "Lo suka banget ngambil punya orang" Ucap Elgio dingin.
Sementara yang disindir hanya tersenyum tipis.
"Apa gak kebalik?" Balas Regan sambil menaikkan sebelah alisnya.Sebenarnya pembicaraan mereka tidak sepenuhnya mengenai minuman tersebut.
"Mulai deh kalau udah ketemu saling sindir mulu. Udah kayak ibuk-ibuk komplek sebelah aja lo berdua!" Kevin beralih duduk di tengah keduanya.
"Btw, gimana lomba debat lo?" Ucap Reynold yang tengah duduk di depan Elgio.
Ekspresi Elgio kembali datar. "Lancar, seperti biasanya."
"Iya deh, si paling lancar dalam segala urusan. Lo bener-bener definisi hoki sampai ke ubun-ubun sih, Gio." Kevin kembali menyahuti.
"Lebih tepatnya dia emang beruntung terlahir kaya dan cerdas. Sisanya ya usaha sendiri juga dan pastinya kerja keras. Gak kayak lo mau yang instan terus, giliran di suruh belajar kagak mau."
"Sewot aja lo sapu ijuk, emangnya lo sendiri udah usaha sekeras apa, hah?!"
Albi dan Regan sama-sama menggelengkan kepala melihat perdebatan antara Kevin dan Reynold. Sedangkan Alion dan Elgio sudah tertawa lebar. Dua makhluk itu memang paling bisa mencairkan suasana saat terjadi kecanggungan di antara mereka.
Setelah beberapa saat Elgio tiba-tiba berdiri, "Gue cabut duluan, bentar lagi ada kelas." Ucapnya.
Mereka semua serempak mengangguk.
***
Di kelas 11 IPA 2 murid-murid tengah menyelesaikan tugas ulangan harian yang diberikan oleh guru Bahasa Inggris.

KAMU SEDANG MEMBACA
New Life, New Soul
Roman pour AdolescentsBaca aja dulu, siapa tau suka. Menceritakan tentang seorang perempuan bernama Laura yang sudah memilki 2 anak, bertransmigrasi menjadi gadis remaja di dalam novel yang ia baca sebelum melakukan operasi Caesar. Gadis itu bernama Liona. Dia adalah t...