Part 09 || Memerah

1 1 0
                                    


Setelah pulang dan terbangun dari tidur,  Yuna merasa ada yang tidak beres pada dirinya. Bisa bisanya dia memimpikan sesuatu dengan Rei.

Kemudian di sekolah, Rei terlihat sangat kaku juga, mereka tiba-tiba saling canggung hingga tidak saling menyapa. Situasi itu bertahan hingga akhir sekolah.

Kemudian sepulang sekolah Yuna menjitak kepala Rei. "Hei kau kenapa?!""

"Hah, apa? Kau yang kenapa?" balas Rei.

"Ish! Kau tidak perlu aku lagi untuk belajar, ya," ujar Yuna.

"Perlu! Ayo ke perpus, ajarkan aku lagi. Kau harus lebih semangat mengajarinya kalau ingin mencapai nilai terbaik di sekolah lagi."

Yuna sedikit jengkel dengan ucapan Rei. "Bisakah kau meminta dengan semestinya? Kau yang diajarkan di sini, kau ingat?!"

"Iya, aku mau belajar. Ayo belajar bersama!" Pria itu berkata demikian dengan senyuman.

Entah apa yang terjadi, Yuna tiba-tiba bertingkah aneh. "Hei, kau barusan malu-malu?" tanya Rei.

"Tidak! Kau kali yang malu-malu!" elak Yuna melihat Rei yang memerah pipinya ketika melihat tingkah salting Yuna.

"Kauu!" balas Rei lagi.

Kemudian, mereka saling tertawa dan lanjut ke perpustakaan untuk belajar bersama kembali.

*Next>>*

Cloud BoyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang