Aku, dirimu, kita berdua : Dainslef

1K 44 8
                                    

𓍢ִ໋🀦. today's crumbs : Dainslef !
▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃▃

⸜(。˃ ᵕ ˂ )⸝♡

(っ- ‸ - ς)


Dainslef, Dainslef memiliki sikap yang tenang dan pendiam. Ia ditempatkan dalam situasi di mana ia diminta untuk merawat [name], seorang gadis muda berusia empat tahun lebih muda darinya. Awalnya, Dainslef merasa tanggung jawab untuk melindungi dan menjaga [name] karena perbedaan usia mereka yang lumayan (ga terlalu) jauh.

Namun, seiring berjalannya waktu, rasa tanggung jawab Dainslef berkembang menjadi obsesi yang tak terkendali terhadap [name]. Ia mulai merasa cemburu dan posesif terhadap [name], merasa bahwa hanya ia yang tahu apa yang terbaik untuknya. Dainslef akan dengan diam-diam memantau setiap langkah [name], membaca pesan-pesan rahasianya, dan mengumpulkan barang-barang kecil yang dimiliki [name] sebagai kenang-kenangan.

Dalam kepala Dainslef, dia meyakini bahwa [name] tidak akan pernah bahagia tanpanya. Obsesinya membuatnya mengabaikan batas-batas pribadi [name] dan mengabaikan keinginan atau perasaan [name] sendiri. Meskipun dia merasa bersalah karena tindakannya, Dainslef tidak bisa mengatasi dorongan obsesifnya yang semakin kuat.

Pertemuan mereka ini memicu perasaan terlarang dan gelap dalam diri Dainslef. Dia merasa bahwa dia memiliki hak murni atas [name] dan akan melakukan apa saja untuk memastikan bahwa [name] tetap berada di sisinya, meskipun dengan cara yang sangat tidak sehat dan merugikan bagi keduanya.

Kata kata seperti-
"Kak Dain keren ya!"
"Makasih Kak Dain!"
"Aku sayang Kak Dain!"
"Nanti aku lulus sekolah kita nikah yuk, Kak Dain?"
Hanya akan membuat sifat ke-yandere-annya Dainslef memburuk.

Obsesinya tumbuh seiring dengan keinginannya untuk melindungi dan menjaga [name] dari segala hal yang mungkin bisa membahayakan mereka. Dainslef bahkan mungkin merasa cemburu terhadap siapa pun yang mendekati [name] atau mengancam hubungan mereka.

Dainslef mungkin menunjukkan tanda tanda yandere dengan melibatkan tindakan yang berlebihan untuk memastikan [name] aman. Dia mungkin akan memantau aktivitas [name], merasa cemburu ketika [name] berinteraksi dengan orang lain, dan bahkan mungkin mengambil langkah langkah ekstrem untuk menghilangkan "ancaman" yang dia yakini dapat merugikan [name]. Meskipun niatnya mungkin berasal dari rasa ingin melindungi, perilaku Dainslef menjadi semakin tidak sehat dan obsesif seiring waktu.

Seiring berjalannya waktu, obsesi Dainslef terhadap [name] semakin menguat. Dia mungkin akan mulai menciptakan situasi yang memungkinkannya untuk menjadi lebih dekat dengan [name], seperti memanipulasi situasi atau mengambil langkah langkah yang ekstrem. Dia mungkin juga mulai merasa bahwa [name] adalah miliknya sendiri dan tidak boleh diambil oleh orang lain.

─────────────────────────

Pagi yang cerah, sinar matahari lembut menyinari kamar [name]. [name] terbaring di tempat tidur, terbungkuk dengan wajah pucat dan pandangan sayu. Dainslef, yang telah terbangun lebih awal, menghampiri tempat tidur [name] dengan penuh perhatian. Dia tahu bahwa [name] merasa tidak enak badan, jadi dia membawa termometer untuk memeriksa suhu tubuh [name].

Dengan hati-hati, Dainslef menempelkan termometer ke dahi [name] dan menunggu beberapa saat dengan penuh perhatian. Setelah suhu terbaca, Dainslef mengangguk sedikit dan meletakkan termometer kembali di tempatnya. "[name], kamu suhunya agak tinggi. Kamu perlu istirahat dan minum obat, hari ini tidak usah sekolah dulu, ya?" kata Dainslef dengan lembut, suaranya penuh perhatian.

[name] mengangguk lemah, menghela nafas dalam-dalam. "Terima kasih, kak Dainslef," bisik [name], senyum lemah melintas di bibirnya.

Dainslef tersenyum hangat, merasa lega bahwa [name] setuju untuk merawat diri dengan baik. Dia duduk di sisi tempat tidur [name], mengambil handuk basah dari meja samping. Dengan lembut, dia membersihkan kening [name] untuk membantu menurunkan panas tubuhnya.

𝐑𝐀𝐁𝐁𝐈𝐓 𝐇𝐎𝐋𝐄! ★ 原神 .Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang