Who?

281 40 0
                                    

.

"MAMA, NENEK!!" Sungho panik dan segera membantu Ibu juga nenek Riwoo dan Woonhak untuk berdiri, di sebelah mereka ada suami istri yang menatap tidak peduli pada dua orang yang tadi didorong secara kasar.

Sungho yang pertama sampai di rumah. Tadi dia memanggil Riwoo dan Woonhak untuk pulang bersama namun keduanya menolak dengan alasan yang jelas yaitu ada kerja kelompok dan ekstrakurikuler yang diikuti. Tentu Sungho tidak bisa menunggu selama itu dan memutuskan pulang sendirian.

Namun inilah yang dia dapat pertama kali sampai.

Suami istri yang diyakini orang tua Riwoo dan Woonhak datang lagi ke rumahnya dengan tujuan yang selalu sama ingin membawa anak-anak mereka pergi.

Tidak, Sungho tidak akan membiarkan itu.

"Kenapa kalian kembali lagi? Bukankah sudah kami katakan secara tegas, Riwoo dan Woonhak tidak ingin tinggal dengan kalian?" Ucapnya dengan lantang di depan laki-laki yang lebih tua darinya

Istri dari laki-laki itu menyingkirkan suaminya mundur dan menghadap langsung pada Sungho, "itu karena kalian yang menghasut anak-anak ku! Dasar, cepat kembalikan mereka pada orang tua kandung mereka!"

"Coba pikirkan dengan otak kalian yang mengaku sebagai orang tua kandung itu. Apa ada orang tua yang memukul anaknya tanpa alasan? Adakah orang tua yang terus menerus berkelahi di depan anak mereka? Membiarkan anak mereka melakukan pekerjaan rumah, sementara kalian orang tua pergi entah kemana? Menyekolahkan mereka itu memang benar, tapi kalian membayar uang sekolahnya?"

"..."

"Tidak bisa menjawab kan? Aku memang tidak sopan sudah membantah orang tua, tapi orang tua seperti kalian tidak membuatku merasa bersalah."

Tubuh Sungho makin lama makin ke depan dengan orang tua Riwoo Woonhak semakin mundur ke belakang. Ibu juga Nenek terus menahan Sungho untuk tidak melayangkan tangannya dan terus membujuk anak itu agar berhenti.

Sungho pandang Nenek yang memegang erat lengan kirinya, "hey Nyonya, ini ibumu bukan? Bagaimana bisa dia malah lebih percaya dengan keluarga kami untuk mengurus anak-anak mu huh? Karena... kalian bukan orang tua yang baik."

Secara perlahan genggaman erat dari ibu juga Nenek mulai melemah, Sungho gunakan kesempatan itu untuk mendorong dada pria di depannya dengan kasar.

Ibu dan Nenek terkejut dan kembali mencoba memegangi Sungho namun tidak bisa lagi.

"Pergi, sebelum aku berbuat lebih."

Suami istri malah berdiam diri di sana dengan tatapan tajam serta benci pada Sungho.

"PERGI!!"

Kali ini keduanya tersadar, sesegera mungkin mereka pergi menghindar dari Sungho.

Sungho tatap suami istri itu yang berjalan pergi. Dia tidak yakin bahwa mereka tidak akan kembali lagi untuk mengambil Riwoo dan Woonhak.

Kapanpun itu, tidak akan Sungho biarkan Riwoo dan Woonhak pergi. Walaupun mereka bukan adik kandungnya...

Mereka tetap adik-adik yang dia sayangi.

.

"Riwoo pulang! Loh? Nenek, kapan datang!" Di peluknya wanita tua itu dengan senang. Padahal setiap hari Neneknya selalu datang melihat dirinya dan Woonhak.

Nenek membalas pelukan cucunya dengan lembut. Beruntung air matanya telah kering dan Sungho sudah pergi ke kamarnya, jadi dia tidak perlu mencari alasan untuk menjelaskan apa yang terjadi.

"Nenek tadi ingin membawa bekal, tapi tepat kalian sudah berangkat." Ibu menyambung dengan membawa cemilan kue kering ke meja, langsung disambar Riwoo.

"Yah, harusnya Nenek datang lebih pagi lagi!"

"Mulutnya, kau yang harusnya pergi mengambil bekal dasar cucu durhaka!" Si Ibu menyubit pinggang anak tengahnya dengan gemas dihadiahi pelukan oleh Riwoo.

Nenek melihat interaksi Riwoo dengan Ibu angkatnya begitu hangat dan bahagia, seharusnya ini yang didapat cucunya dari orang tua kandungnya bukan dari keluarga angkatnya.

Mengapa dia bisa melahirkan perempuan sekejam itu? Dia tidak pernah mendidik anaknya hingga menjadi kasar, dia selalu mendidik dengan cinta dan kasih sayang yang berlimpah sebab itu anak tunggalnya.

Apakah karena terlalu dimanjakan hingga menjadi seperti sekarang, berani memukul dan mengeraskan suaranya pada anak juga ibunya sendiri? Ataukah karena pengaruh laki-laki yang notabenenya ayah kandung Riwoo dan Woonhak?

Entahlah... pengaruh buruk atau memang keinginan anaknya sendiri untuk berubah sudah membuatnya kecewa.

"Apakah tawaranmu masih berlaku?" Tanya nenek pada Ibunya Sungho

"Tawaran apa, Nek?" Riwoo sudah duduk di samping neneknya dengan terus mengunyah kue kering ibunya.

Dia berikan senyuman tulus pada Riwoo, "tawaran tinggal bersama."

.




Knock knock!!Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang