Setelah mendengar penjelasan Ethan, Elly, dan Keyla. Mereka benar-benar tak percaya. Apalagi dengan penjelasan Keyla yang terang-terangan mengatakan bahwa warna mata Roni juga bisa berubah seperti dirinya. Akhirnya setelah terdiam cukup lama, Dio mendapatkan ide. Kenapa mereka tidak melihat petunjuk dari buku tua Colour of Heart milik Keyla, Telepathy Elly, dan Android Ethan. Mereka pun setuju, akhirnya dengan mengggunakan teleportasi-nya Dio mengambil buku-buku itu.
Keyla izin ke dapur pada yang lain. Daripada ia kelaparan karena acara makan memakannya yang diganggu sedari tadi, lebih baik ia mencari sesuatu untuk mengganjal perutnya. Matanya sudah berwarna jingga gelap, itu memang sudah menandakan bahwa ia sudah tidak peduli dengan masalah Roni. Sekarang yang ada dipikirannya adalah yang penting perut keisi dulu.
Hari ini tidak ada keluarganya dirumah. Brian pergi bersama teman-temannya, orang tuanya sibuk dengan kerjaannya. Mamanya mendapat banyak pesanan di toko kuenya. dan Ayahnya masih mengurusi desain restoran yang lumayan banyak. Makanya, Ayahnya selalu saja berurusan dengan kertas, laptop, maupun tabletnya.
Keyla membuka lemari es. Disana tidak terdapat apa-apa kecuali, tiga botol air dingin, susu kotak, dan sebungkus sosis jumbo rasa ayam.
Karena merasa sosis adalah pilihan yang tepat untuk keadaannya saat ini. Ia dengan gesit membuka bungkus sosis dan menggorengnya. Setelah dipikir-pikir, tumben sekali Mamanya tidak menyimpan seloyang kue brownies, bolu, atau yang lainnya dirumah. Apa sesibuk itukah dirinya?
Di sisi lain, Dio pun datang dengan tiga buku ditangannya. Ia memberikan buku Colour of Heart kepada Vola. Buku itu berwarna hitam legam dengan motif-motif indah yang timbul yang akhirnya membentuk dua buah mata di bagian tengah. Jika buku itu terkena kilatan cahaya, akan menimbulkan warna pelangi yang sangat indah.
Buku Telepathy ia berikan ke Elly. Buku berwarna tosca gelap dengan motif timbul dipinggirnya itu sedikit bercahaya saat dipegang oleh Elly. Ada gambar wajah orang yang sedang menutup matanya disana, jika kita melihatnya lebih jeli lagi.
Buku Android ia berikan ke Ethan. Buku berwarna abu-abu yang mengilat seperti besi dengan motif tajam. Terdapat gambar orang yang kepalanya di ubah dengan mesin robot disana.
Buku-buku itu terlihat sangat indah. Namun jika kita buka dan lihat dalamnya. Akan terdapat tulisan-tulisan yang aneh dengan maknanya tersendiri. Hanya mereka yang mempunyai kespesialanlah yang dapat membacanya.
"Kok kamu bisa dapet izin untuk meminjam buku Telepathy ini dari Ayahku?" Elly membuka suaranya.
Ethan hanya mengangguk sambil mengangkat kedua alisnya.
"Bisa dong, kalo nggak dapet bukan Dio namanya." Dio mengacungkan jempolnya kearah mereka.
Di sisi lain, Vola mengerutkan alisnya dalam. Lalu memasang wajahnya datar dan mengangkat alisnya sebelah.
"Kebiasaan kita keluar tau dari tadi," perkataan Vola itu membuat mereka semua menoleh ke arahnya.
"Apa?" Dio berfikir.
"Ngomong pake aku-kamu kalo lagi serius gini, biasanya juga gue-lo," Vola tertawa sambil menggelengkan kepalanya heran.
"Eh iya juga ya," sahut Keyla yang baru keluar dari dapur. Aroma sosis goreng yang sedap itu pun lewat dan tercium oleh Dio. Yang membuat perut Dio yang sebelumnya tertidur kini terbangun dan berbunyi. Matanya berwarna kuning saat ini. Mirip kucing.
"Wah, kebetulan banget. Lo tau aja Key," Dio menaik turunkan alisnya.
"Iya dong."
Keyla menaruh sosis yang dibawanya ke atas meja. Begitu pun lima buah susu kotak yang sejak tadi berada di dekapannya. Mereka makan bersama. Ternyata bukan hanya Dio dan Keyla saja yang lapar. Ethan, Elly, dan Vola juga sama laparnya. Yah ketiga orang itu memang selalu saja pintar dalam hal menutupi sesuatu. Dalam sekejap, sosis pun tandas.
KAMU SEDANG MEMBACA
Colour of Heart
FantasyKeyla adalah gadis pemilik mata bernama Colour of Heart, mata itu dapat berubah warna sesuai perasaan sang pemilik. Bukan Keyla saja yang memiliki kespesialan, tapi ke empat temannya, orang terdekat, dan keluarganya juga memilikinya. Walau dengan ke...