CoH 18 - Diam

711 43 19
                                    

Sedang apa mereka?

Keyla menajamkan pendengarannya dengan menempelkan tubuhnya ke tembok.

"Ini tentang-"

"Kita bahas di rumah gue."

Lalu setelah itu, suara langkah kaki terdengar menjauh dari sana. Kening Keyla mengernyit dengan mata membesar. Sial sekali dirinya, mengintip orang, yang malah ternyata pendengarannya itu tidak cukup tajam untuk mendengarkan pembicaraan. Dan sekali tajam, pembicaraannya tidak di lanjutkan.

"Sedih banget hidup gue," gerutunya dengan bibir manyun seperti bebek.

"Njirr Key, lo ngapain? ngintipin apa coba, ampe bisa jadi kayak cicak nemplok gini?"

Suara Dio yang dibarengi tepukan di pundaknya membuat dia berbalik cepat.

"Nggak ngapa-ngapain," setelah meyakinkan Dio, Ia menolehkan kepalanya ke kanan, melihat Elly, Ethan, dan Vola yang berjalan kearahnya dengan raut penasaran.

Sedetik kemudian ia menatap Dio dengan wajah berbinar, "Mana bubble gue?"

"Nih," Dio menyodorkan kantung plastik bening yang berisi bubble pesanan Keyla.

"Makasih Yo."

"Tadi lo ngintipin apa Key?" tanya Elly yang kini mengunyah permen karet.

Keyla yang ditanya malah menatap Ethan yang menatapnya, "Bukannya lo ngaktifin Andro lo, Than?"

Ethan mengangkat bahunya, "Nggak, buang energi."

Elly memutar bola matanya, "Kita tuh akhir-akhir ini lagi capek ngaktifin Key."

Vola dengan gerakan mendadak, memegang kedua pundak Keyla dan menatap matanya dengan intens, "Lo makin jago ngendaliin perasaan lo ya?"

Mata Keyla sekarang berwarna biru muda kembali, setelah kaget karena perlakuan Vola yang akhirnya berubah jadi kuning.

"Iya?" Keyla mengerjap beberapa kali, "Eh? emang iya? ya?"

"Lagian kok makin nggak bisa kebaca sih? biasanya kan dari warna mata aja gue udah tau," Vola tersenyum bangga.

Keyla tidak menanggapi Vola, ia beralih ke Ethan dan malah berkata sekaligus bertanya tiba-tiba dengan serius, "Tadi gue ngintipin Ardo dan Roni, lo bisa kan Than, nyari tau apa hubungan mereka pake Andro lo?"

Mata ke-empat orang disekelilingnya itu melebar. Oh ya, mengejutkan sekali bukan?!

>>>>>><<<<<<

Sang surya sudah merelakan kedudukannya sekarang, dan digantikan dengan purnama yang sekarang memang sedang menjalankan tugasnya. Seorang gadis yang kini matanya berubah menjadi warna aslinya sedang mengucek mata kanannya yang terasa kering sekali. Bibir mungilnya menguap kecil. Ia memasukkan sketch book berukuran besar ke dalam tas khusus. Sudah empat jam ia menghabiskan waktu untuk menggambar sketsa bidadari dengan sayap terbentang sedang menggendong burung kecil yang kakinya terluka dengan raut khawatir.

Keyla berjalan perlahan seraya menutup matanya, berniat ke kamar mandi untuk membasuh wajahnya.

Namun, tubrukan kecil akibat pelukan erat yang diterima sang gadis membuat kedua matanya terbuka karena kaget. Penglihatannya yang masih sedikit buram itu sungguh mengganggunya.

"Key, kamu ngapain aja sih di dalam? Ngerem telur ayam? Nggak perlu Key, dia kan ada induknya," cerocos Mamanya.

Keyla mengucek matanya lagi, Dan mengerjapkannya beberapa kali, setelah pelukan itu lepas, "Biasa Mah, masa nggak tau."

Colour of HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang