CoH 2- Jujur gak Sengaja

1.5K 81 9
                                    

Beberapa hari ini aku masih penasaran sama cowok di sebelahku ini, ia ngomong kayak gitu seakan-akan dia juga punya mata Colour of Heart. Lalu masalah aku yang gak bisa telepathy, dan kata-kata Kak Bry. Aku selalu bertanya-tanya sendiri.

'Siapa Roni sebenarnya? Apa dia juga punya mata Colour of Heart? Kalau iya kenapa dari kemarin matanya tidak berubah warna sama sekali?'

'Lalu kenapa kakak bilang kalau gue bisa telepathy? Padahal kan jelas-jelas gue gak bisa.'

Otakku terasa berputar, Hari Selasa emang membosankan. Semua guru mata pelajaran hari ini hanya menerangkan panjang lebar dan memberi tugas banyak.

Kepalaku pusing sekali, mungkin karena kurang tidur. Aku kan selalu menggambar setiap malam karena hanya saat itulah ide ku keluar. Hobiku memang tidak keluar di saat yang tepat.

Sesekali aku memijat keningku. Karena merasa sangat pusing kubenamkan wajahku di lipatan tanganku. sempat-sempatnya Aku melihat Vola dengan cekatan menulis apa yang diterangkan, dia memang terdaftar dalam murid rajin dan pintar. Lain dengan Elly yang tertidur pulas dengan tangan di lipat di atas meja sama sepertiku.

Aku ingin tidur, aku sudah tidak kuat lagi. Akhirnya kupaksakan mataku untuk terpejam. Dan semuanya menggelap.

"Aku pulang." wajah Brian terlihat gembira sekali.

"Hai Cat, kau sedang main apa?" Brian menumpukan kedua tangannya di kaki untuk melihat adiknya.

"Aku main doktel doktelan kak. Aku sebagai doktel, dan bunny paciennya," kata Keyla masih cadel. Tangannya sedang menyelimuti bunny nya.

"Jadi dokter yang baik ya adikku sayang," teriak Brian lumayan kencang sambil mengusap kecil poni Keyla.

"Iya...eh...Sssttt, kakak ngomongnya jangan kencang-kencang!! nanti bunny bangun lohh." Keyla menaruh jari telunjuknya dibibir dengan lucu.

Brian terkekeh. "Iya iya, ngomong-ngomong Ayah dimana Cat?"

"Ayah lagi di taman belakang kak."

"Oke." Brian meninggalkan adiknya itu.

"Kakak mau ngapain ya bunny? kok dia cenang cekali kayaknya." Keyla dengan lucunya berbicara dengan bunny yang sudah di anggapnya teman.

"Aku kesana dulu ya? bunny halus tidul lohh, bial cepat cembuh." ia meninggalkan bunny nya dan tanpa membereskan mainannya ia pergi ke tempat kakak dan ayahnya berada.

"Baiklah dengarkan ayah." Keyla hanya mendengar kata itu saat ia datang.

"Ayah mau ngapain dengan kakak? mainan yah? aku boleh ikutan gak?" Keyla berteriak kencang, dan itu membuat kakak dan sang ayah menoleh kearahnya. Matanya berbinar senang berwarna orange.

"Haha...mainan kakak keren loh Cat. Nanti kamu bisa baca pikiran kakak, dan kakak bisa baca pikiran kamu. Jadi kita bisa ngomong di dalam pikiran" Brian menyahut.

"Wuahh.. keren, Keyla boleh ikutan kan pa?"

Ayahnya terlihat berfikir.

"Boleh dong, Cat pasti lebih pintar." ayahnya menggendong Keyla.

"Jadi ayo kita mulai," ujar Keyla tidak sabar.

"Kau harus dengarkan ayah Cat, ayah akan memberitahu kita caranya."

"Baiklah per-"

"Key."

Loh? kok suara ayah jadi mudaan yah?

Colour of HeartTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang