YON: SEVENT

141 6 4
                                    

Aku ada namun tidak kau lihat Aku ada namun disembunyikan Aku ada namun ditiadakan Apakah aku?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Aku ada namun tidak kau lihat
Aku ada namun disembunyikan
Aku ada namun ditiadakan
Apakah aku?

Aku ada namun tidak kau lihat Aku ada namun disembunyikan Aku ada namun ditiadakan Apakah aku?

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

7. KARTU KEDUA

Eriko memberikan segelas Air putih pada Alvarez yang langsung diterima oleh laki-laki dengan rambut belah dua itu. Setelah insiden kartu tadi pagi, satu kelas mendadak hening sampai kelas tambahan berakhir dan mereka kembali ke asramanya masing-masing.

Alvarez meneguk Air putih pemberian Eriko hingga tandas. Tenggorokannya terasa sangat kering ditambah rasa kesal akan kartu itu masih tersisa di hatinya. Alvarez menaruh gelas yang sudah kosong pada meja belajarnya.

"Thanks." ucap Alvarez sambil melihat Eriko yang kini tengah duduk di kasur miliknya.

Eriko mengangguk sebagai respon terhadap ucapan terimakasih Alvarez. Otaknya seperti tinggal dikelas. Sebenarnya siapa pengiriman Kartu itu.

Eriko melirik kekasur yang terletak di pojok sebelah kanan nya. Disana Artajio tidur dengan bantal yang menimpa wajahnya.

"Menurut kalian, apa yang dibilang kartu itu bener?" Tanya Eriko sambil menyenderkan tubuhnya pada tiang ranjang.

Alvarez yang tadinya hendak membuka buku mengurungkan niatnya. "Entahlah."

Eriko menghembuskan nafasnya kasar. Kepalanya berdenyut saat memikirkan hal itu. "Siapa sih yang ngirim kartu begituan? bikin pusing tau nggak. "

"Kartu kedua bakal datang atau enggak ya?" Tanya Artajio tanpa merubah posisi tidurnya. Laki-laki itu masih saja menimpa bantal di wajahnya.

"Kalau kartu kedua datang, berarti diantara kita memang ada hantu dong. Ngeri banget jir. Selama setahun ini kita ngomong, bercanda, belajar, bahkan main sama hantu" Eriko bergidik ngeri membayangkan bahwa dia telah melakukan hal-hal itu bersama hantu.

"Udah lah pusing gue kalau disini terus, gue mau keluar cari angin. "

Eriko bangkit dari duduknya lalu memakai jaket yang disangkut di atas kursi belajarnya. Laki-laki itu memakai jaket bewarna hitam dengan sedikit corak dibelakangnya lalu menutup kepalanya dengan tudung jaket.

YES OR NO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang